Hakikat Belajar Kajian Teori

18 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka membahas mengenai landasan teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Berikut ini merupakan penjelasan dari sub pokok bahasan tersebut.

2.1 Kajian Teori

Kajian teori merupakan dasar yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian. Di dalam kajian teori memuat teori-teori yang dikemukakan oleh para tokohahli. Bagian ini berisi penjelasan mengenai hakikat belajar, faktor-faktor yang memengaruhi belajar, prinsip-prinsip belajar, hakikat pembelajaran, prinsip- prinsip pembelajaran, efektifitas pembelajaran, aktivitas belajar, hasil belajar, model pembelajaran, pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal, pembelajaran konvensional, karakteristik siswa SD, materi Pengaruh Globalisasi. Berikut ini merupakan penjelasan selengkapnya.

2.1.1 Hakikat Belajar

Belajar adalah kegiatan yang secara sadar maupun tidak dilakukan manusia sehari-hari. Kegiatan manusia tidak pernah lepas dari kegiatan belajar. Belajar menurut Slameto 2013: 2 adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan 19 lingkungannya. Belajar dalam Anitah, dkk 2009: 2.4 adalah proses pengalaman learning is experiencing, artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dalam interaksi tersebut terjadi proses mental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya menjadi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya. Menurut Whittaker 1994 dalam Aunurrahman 2014: 35 mengemukakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam kesimpulan yang dikemukakan oleh Abdillah 2002 dalam Aunurrahman 2014: 35, belajar adalah suatu usha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Menurut R. Gagne 1989 dalam Susanto 2015: 1, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Gagne menekankan belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Belajar menurut Burton dalam Usman dan Setiawati 1993: 4 dalam Susanto 2015: 3, dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu 20 dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun pengertian belajar menurut Winkel 2002 dalam Susanto 2015: 4, adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Hamalik 2015: 27 memberikan penjelasan tentang belajar, yaitu belajar adalah modifikasi atau memperoleh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Belajar menurut pandangan Skinner 1994 dalam Dimyati dan Mudjiono 2013: 9, adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila tidak belajar maka responsnya menjadi menurun. Menurut Gagne 1984 dalam Dimyati dan Mudjiono 2013: 10, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Setelah belajar, orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Gagne menambahkan, belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Belajar dalam Suyono dan Hariyanto 2015: 9, adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memeroleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Menurut Hilgard 1962 dalam Suyono dan Hariyanto 2015: 12, belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau 21 berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi. Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak, dan latihan Anitah, dkk. 2009: 2.5. Berdasarkan pengertian belajar menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan melalui pengalaman yang dialami individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2.1.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN TLOGOMAS 2 MALANG

4 25 17

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI PEMERINTAHAN PUSAT KELAS IV SDN 1 SANGKANAYU KABUPATEN PURABALINGGA

1 25 312

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI BELAJAR DIENES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SENILAI SISWA KELAS IV SDN PESURUNGAN LOR 1 KOTA TEGAL

0 28 287

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA 02 TEGAL

1 18 426

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

6 26 257

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

2 21 157

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL GI DANAIR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT SDN PEKAUMAN 2 DAN OTA TEGAL

0 0 104

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY REPETITION (AIR) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN OTA TEGAL

0 0 70

KEEFEKTIFAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA OTA TEGAL

0 0 71

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI

0 0 9