Uji Reliabilitas Instrumen Tingkat Kesukaran

79 diantaranya soal nomor 2, 3, 4, 5, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 23, 26, 27, 28, 29, 32, 35, dan 37. Output uji validitas soal uji coba dapat dilihat selengkapmya pada Lampiran 16.

3.8.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas alat penilaian adalah keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Tes hasil belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran menunjukkan kesamaan hasil pada waktu yang berlainan terhadap siswa yang sama Sudjana, 2012: 16. Secara sederhana, pengertian reliabel merujuk pada masalah keajegan tetap atau kemantapan alat ukur yang dipakai. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha pada program Statistical Product And Service Solution SPSS versi 21, melalui menu analyze – scale – reliability analysis. Untuk mengetahui reliabel atau tidak lihat pada out put Cronbach’s Alpha. Menurut Nunnally 1994 dalam Ghozali 2011: 48, suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki besaran nilai Cronbach Alpha 0,70. Output uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 17. Adapun rekap data hasil perhitungan menggunakan Software Statistical Product And Service Solution SPSS versi 21 dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Output Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,874 41 Berdasarkan Tabel 3.2, dapat diketahui nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,874. Dengan demikian, instrumen tes uji coba dapat dikatakan reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha 0,70 0,874 0,70. 80

3.8.1.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak juga terlalu sulit. Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui taraf kesukaran tiap butir soal. Tingkat kesukaran soal perlu diketahui, agar perbandingan antara soal yang mudah, sedang, dan sulit bisa seimbang. Arikunto 2013: 222 menyatakan, soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan soal itu terlalu sulit, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu mudah Arikunto, 2013: 223. Menurut Arikunto 2013: 223, untuk mengetahui indeks kesukaran, digunakan rumus: Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js = jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,31 sampai 0, 70 adalah soal sedang 81 Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Berdasarkan pengujian tingkat kesukaran soal, diperoleh soal kategori mudah sejumlah 7 soal, soal dengan kategori sedang sejumlah 9 soal, dan soal dengan kategori sukar sejumlah 4 soal. Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 18.

3.8.1.4 Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN TLOGOMAS 2 MALANG

4 25 17

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI PEMERINTAHAN PUSAT KELAS IV SDN 1 SANGKANAYU KABUPATEN PURABALINGGA

1 25 312

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI BELAJAR DIENES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SENILAI SISWA KELAS IV SDN PESURUNGAN LOR 1 KOTA TEGAL

0 28 287

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA 02 TEGAL

1 18 426

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

6 26 257

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

2 21 157

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL GI DANAIR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT SDN PEKAUMAN 2 DAN OTA TEGAL

0 0 104

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY REPETITION (AIR) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN OTA TEGAL

0 0 70

KEEFEKTIFAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA OTA TEGAL

0 0 71

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI

0 0 9