44
tujuan mata pelajaran PKn yaitu warga negara yang tahu dan sadar dengan hak dan kewajibannya.
2.1.14 Karakteristik Siswa SD
Piaget 1950 dalam Susanto 2015: 77 menyatakan bahwa setiap tahapan perkembangan kognitif memiliki karakteristik yang berbeda. Piaget
mengelompokkan tahapan perkembangan kognitif menjadi empat tahap, yaitu:
1 Tahap sensori motorik usia 0-2 tahun, pada tahap ini anak belum
memasuki usia sekolah. 2
Tahap pra-operasional usia 2-7 tahun, pada tahap ini kemampuan skema kognitif anak masih terbatas. Anak suka meniru perilaku orang lain
khususnya orang tua dan guru yang pernah ia lihat ketika orang lain itu merespon terhadap perilaku orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi
pada masa lampau. 3
Tahap operasional konkret usia 7-11 tahun, pada tahap ini siswa sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan
jumlah, mempunyai kemampuan memahami cara mengombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya. Selain itu, siswa
sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa- peristiwa konkret.
4 Tahap operasional formal usia 11-15 tahun, pada tahap ini siswa sudah
menginjak usia remaja, perkembangan kognitif siswa pada tahap ini telah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif
baik secara simultan serentak maupun berurutan.
45
Sumantri 2015: 160-161 menjelaskan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret yang mulai menunjukkan perilaku belajar
sebagai berikut: 1 mulai memandang dunia secara objektif; 2 mulai berpikir secara operasional; 3 menggunakan cara berpikir operasional untuk
menglasifikasikan benda-benda; 4 membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan menggunakan hubungan sebab
akibat; dan 5 memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.
Desmita 2014: 35 mengemukakan tahapan perkembangan anak usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah
6-9 tahun, dan masa kanak-kanak akhir 10-12 tahun. Anak-anak dalam usia ini memiliki karakteristik antara lain senang bermain, senang bergerak, senang
bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang
mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberi kesempatan untuk terlihat
langsung dalam pembelajaran.
2.1.15 Materi Pengaruh Globalisasi