Kerangka Pemikiran Operasional Analisis risiko usaha pemotongan ayam broiler: kasus pada Usaha Pemotongan Ayam Kelurahan Kebon Pedes Kota Bogor

55 penyimpangannya sehingga semakin besar risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha. Nilai standart deviation merupakan akar dari variance. Nilai standart deviation menunjukkan bahwa semakin kecil nilai standart deviation maka semakin kecil risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha, dan semakin besar nilai standart deviation maka semakin besar pula risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Coefficient variation diukur dari rasio standart deviation dengan return yang diharapkan. Semakin kecil nilai coefficient variation maka semakin kecil risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha, dan semakin besar nilai coefficient variation maka semakin besar risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha. Ukuran risiko yang dapat dijadikan sebagai ukuran paling tepat dalam memilih alternatif dari beberapa kegiatan usaha dengan mempertimbangkan risiko yang dihadapi dari setiap kegiatan usaha tersebut untuk setiap return yang diperoleh adalah koefisien variasi coefficient variation. Coefficient variation merupakan ukuran risiko yang telah membandingkan alternatif dari beberapa kegiatan usaha dengan satuan yang sama.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Keberadaan Usaha Pemotongan Ayam UPA yang berlokasi di Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor sangat berperan dalam upaya penyediaan kebutuhan daging ayam. Keberadaan usaha pemotongan ini menimbulkan berbagi risiko baik risiko harga maupun risiko produksi. Tujuan dari sebuah bisnis tentunya adalah untuk meningkatkan pendapatan. Namun dengan adanya berbagai risiko dapat menyebabkan pendapatan berfluktuatif atau bahkan terjadi kerugian bagi pelaku usaha pemotongan ayam. Tingkat risiko yang dihadapi oleh usaha pemotongan ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis risiko. Analisis risiko digunakan untuk mengetahui keragaan dari tingkat risiko yang dihadapi usaha pemotongan ini. Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan terhadap return dari suatu aset. Return dihitung dari rata-rata pendapatan bersih yang diterima dari seluruh periode pengamatan. 56 Ukuran risiko yang dianalisis diantaranya adalah ragam variance, simpangan baku standard deviation, dan koefisien variasi coefficient variation. Berdasarkan ukuran risiko tersebut, jika semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yang dihadapi. Begitu juga dengan standard deviation, semakin kecil nilai standard deviation maka semakin kecil risiko yang dihadapi. Demikian halnya dengan coefficient variation, semakin kecil nilai coefficient variation maka semakin kecil risiko yang dihadapi. Pengusaha sebagai pengambil keputusan harus bisa mengelola risiko yang dihadapinya. Instrumen yang dapat digunakan pengusaha dalam meminimalkan tingkat risiko adalah dengan menggunakan manajemen risiko. Kemampuan dan pengalaman seorang pengusaha sangat dibutuhkan dalam menentukan suatu keputusan bisnis dalam mengelola manajemen risiko. Manajemen risiko yang diterapkan dapat dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis dapat menghasilkan suatu manajemen risiko yang dapat diterapkan oleh pengusaha pemotongan ayam dalam meminimalkan risiko yang dihadapinya sehingga tujuan dari usaha untuk meningkatkan pendapatan dapat dicapai dan pendapatan yang berfluktuasi dikurangi semaksimal mungkin. Bagan kerangka pemikiran operasional disajikan dalam gambar berikut. Pendapatan Berfluktuatif Analisis Risiko : 1. Expected Value 2. Ragam Variance 3. Simpangan Baku Standard Deviation 4. Koefisien Variasi Coefficient Variation 5. Nilai Batas Bawah Alternatif Manajemen Risiko Risiko Harga Usaha Pemotongan Ayam Risiko Penjualan Risiko Pendapatan 57 Gambar 7. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian