86
6.1.1 Penilaian Risiko Harga Ayam Usaha Pemotongan Skala Kecil
Pada usaha pemotongan ayam skala kecil risiko pada harga input menunjukkan bahwa nilai Expected Price sebesar Rp 14.483 artinya bahwa
harapan harga ayam broiler yang akan didapat pada periode yang akan datang sebesar Rp 14.483 ceteris paribus. Sedangkan nilai Coefficient Variation pada
harga input sebesar 0,08. Artinya setiap terjadi peningkatan harga ayam broiler sebesar Rp 1 maka pengusaha pemotongan akan menghadapi risiko sebesar Rp
0,08. Batas bawah harga yang akan diperoleh pengusaha pemotongan pada periode yang akan datang sebesar Rp 12.049 ceteris paribus.
Perbedaan perolehan nilai risiko terjadi juga pada harga output. Nilai Expected Price pada harga output sebesar Rp 60.450 yang artinya bahwa jumlah
keseluruhan harga mulai dari karkas ayam sampai harga output lain yang akan terjadi pada periode yang akan datang sebesar Rp 60.450 ceteris paribus. Nilai
Coefficient Variation pada harga output sebesar 0,03. Artinya setiap peningkatan semua harga output sebesar Rp 1 maka akan risiko yang akan dihadapi pengusaha
pemotongan sebesar Rp 1 ceteris paribus. Nilai batas bawah menunjukkan harga Rp 56.853 artinya nilai terendah dari semua output pemotongan yang akan
terbentuk pada masa yang akan datang sebesar Rp 56.853 ceteris paribus. Nilai Coefficient Variation pada skala kecil dipengaruhi oleh harga yang
didapatkan pengusaha skala kecil untuk ayam hidup. Pengusaha skala kecil membeli ayam hidup dari supplier, bukan dari peternak langsung karena
pengusaha skala kecil membeli ayam dalam jumlah sedikit. Harga ayam hidup terendah yang diperoleh pengusaha skala kecil selama periode pengamatan adalah
sebesar Rp 13.200 pada periode Januari 2010 sedangkan harga tertinggi diperoleh pada periode September sebesar Rp 16.800 yang bertepatan dengan bulan puasa
dan Hari Raya Idul Fitri. Coefficent Variation untuk harga output sebesar 0,03 karena dipengaruhi
harga input itu sendiri, namun harga output lainnya seperti ceker, kepala, ati ampela, jantung, dan usus ayam cenderung sama setiap periodenya. Permintaan
masyarakat terhadap daging ayam yang meningkat menyebabkan pengusaha pemotongan berani untuk meningkatkan harga jual untuk mendapatkan
keuntungan lebih besar terutama menjelang hari raya besar keagamaan dimana
87
permintaan terhadap daging ayam meningkat dan terlihat dari periode pengamatan pada bulan September harga karkas ayam tertinggi untuk skala kecil sebesar Rp
28.500. Namun setelah hari raya, permintaan daging ayam menurun sehingga pengusaha ikut menurunkan harga jual karkas untuk memicu minat masyarakat
untuk membeli dan itu terlihat dari pengamatan bahwa harga jual karkas ayam pada periode Desember terendah sebesar Rp 23.000. Hasil perhitungan analisis
harga skala kecil dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Hasil Penilaian Risiko Harga Usaha Pemotongan Ayam Skala Kecil
Selama Periode Pengamatan September – Februari 2010
No Ukuran Risiko
Risiko Harga Harga Input
Harga Output 1
Expected Price 14.483
60.450 2
Variance 1.481.667
3.243.000 3
Standar Deviation 1.217
1.798 4
Coefficient Variation 0,08
0,03 5
Batas Bawah Harga 12.049
56.853
6.1.2 Penilaian Risiko Harga Ayam Usaha Pemotongan Skala Sedang