6.3.3 Analisis Keuntungan
Dalam menjalankan suatu usaha, nilai rasio penerimaan dan biaya dihitung agar dapat mengetahui apakah usaha tersebut layak dijalankan atau tidak karena
dalam perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa apabila RC lebih besar dari 1 itu artinya usaha ini layak untuk dijalankan dan begitu juga sebaliknya apabila RC
kurang dari satu maka usaha ini tidak layak untuk dijalankan karena biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan. Adapun RC usaha pemotongan
ayam skala kecil di Kelurahan Kebon Pedes dapat dilihat dalam Tabel 15.
Tabel 21. Pendapatan Usaha Pemotongan Ayam Skala Kecil di Sentra Usaha
Pemotongan Ayam Kelurahan Kebon Pedes Selama Periode Pengamatan September
– Februari 2010
Periode Pendapatan Usaha Pemotongan Ayam RpBulan
Jumlah Penerimaan Rp
Total Biaya Rp.Periode
Jumlah Pendapatan Rp
RC Rasio September
117.770.962 187.238.486
-69.467.524
0,63
Oktober
51.246.548 97.705.657
-46.459.109
0,52
November
49.386.760 97.949.264
-48.562.505
0,50
Desember
54.091.891 102.682.316
-48.590.425
0,53
Januari 2010
53.098.651 98.192.112
-45.093.461
0,54
Februari 2010
70.080.935 113.921.261
-43.840.327
0,62
Rata-rata
65.945.958 116.281.516
-50.335.558
0,56
Usaha pemotongan skala kecil dalam menjalankan usahanya selalu bernilai negatif, artinya bahwa pendapatan usaha ini lebih kecil daripada biaya yang
dikeluarkan sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha pemotongan ayam ini berpotensi mengalami kerugian setiap periodenya. pengusaha skala kecil tidak
sanggup dalam pengadaan modal untuk meningkatkan penjualan ayam sementara harga ayam sangat mahal pada tingkat pengusaha skala kecil yang menyebabkan
kerugian di setiap periodenya.
6.3.4 Penilaian Risiko Pendapatan Ayam Usaha Pemotongan Skala Kecil
Penilaian risiko pendapatan yang dilakukan pada usaha pemotongan ayam skala kecil merupakan penilaian terhadap kegiatan pemotongan. Penilaian
dilakukan hanya pada satu jenis kegiatan saja, karena pada usaha skala kecil
101
kegiatan yang dilakukan sebagian besar hanya pemotongan ayam. Penilaian risiko harga dapat dihitung menggunakan Variance, Standard Deviation, dan Coefficient
Variation. Dalam kajian ini ditambahkan pula nilai batas bawah pendapatan untuk mengetahui nilai nominal pendapatan terendah yang mungkin diterima oleh
pengusaha pemotongan ayam. Perhitungan risiko menggunakan data berdasarkan tingkat keuntungan
yang diperoleh pengusaha pemotongan ayam skala kecil setiap periodenya yaitu data berdasarkan frekuensi terjadinya peristiwa pada waktu tertentu yang
dianalisis dimana kejadian tersebut pernah dialami dan sudah berlangsung selama menjalankan kegiatan usaha pada setiap periode.
Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan yang terjadi. Menurut Elton dan Gruber 1995, terdapat beberapa ukuran risiko
diantaranya adalah nilai varian variance, standar deviasi standart deviation, dan koefisien variasi coefficient variation. Ketiga ukuran tersebut berkaitan satu
sama lain dan nilai variance sebagai penentu ukuran yang lainnya. Seperti misalnya standart deviation merupakan akar kuadrat dari variance sedangkan
coefficient variation merupakan rasio dari standart deviation dengan nilai ekspektasi return dari aset usaha pemotongan ayam. Return yang diperoleh adalah
pendapatan pengusaha pemotongan ayam. Hasil penilaian risiko pendapatan usaha pemotongan ayam skala kecil di Kelurahan Kebon Pedes dapat dilihat pada Tabel
22 dan untuk perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 22. Hasil Penilaian Risiko Pendapatan Usaha Pemotongan Ayam Skala
Kecil Selama Periode Pengamatan September – Februari 2010
No. Ukuran
Nilai
1 Expected Return
-50.335.528 2
Variance 91.383.160.191.761
3 Standar Deviation
9.559,5 4
Coefficient Variation -0,18
5 Batas Bawah Pendapatan
-69.454.466 Penilaian risiko pendapatan pemotongan ayam skala kecil berdasarkan
nilai coefficient variation diperoleh hasil sebesar -0,18. Artinya, untuk setiap Rp 1 return yang diterima pengusaha akan menghasilkan risiko sebesar Rp 0.18. Nilai
102
Coefficient Variation yang lebih kecil dari 0,5 menunjukkan bahwa usaha pemotongan ayam skala kecil akan menghadapi peluang untung pada setiap
periode pada masa yang akan datang ceteris paribus. Setiap kegiatan usaha diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi
pelaku usaha, dimana secara ekonomi keuntungan dapat diharapkan adalah berupa pendapatan usaha. Seperti halnya pada usaha pemotongan ayam skala kecil,
pengusaha mengharapkan adanya umpan balik dari kegiatan pemotongan ayam yang diusahakan. Sebagai pelaku usaha, pengusaha mengharapkan umpan balik
yang positif, yaitu adanya keuntungan berupa pendapatan yang dihasilkan dari usaha pemotongan ayam tersebut.
Dalam melakukan penilaian risiko di usaha pemotongan ayam skala kecil dapat diukur besarnya pendapatan yang diharapkan dari kegiatan pemotongan
ayam. Besarnya pendapatan yang diharapkan dapat dilihat dari nilai expected return yang diperoleh. Expected return atau hasil yang diharapkan merupakan
perolehan yang diperkirakan akan didapatkan kembali dari rata-rata pendapatan bersih dari seluruh periode pengamatan selama enam bulan pengusaha
pemotongan ayam skala kecil. Berdasarkan hasil penilaian risiko harga pada kegiatan pemotongan ayam
skala kecil diperoleh nilai Expected Return sebesar Rp -50.335.528. Nilai ini menggambarkan bahwa pendapatan bersih yang diharapkan diperoleh pengusaha
skala kecil setiap periode di masa yang akan datang adalah sebesar Rp - 50.335.528 ceteris paribus
Dengan mengetahui harapan pendapatan yang diperkirakan akan didapatkan kembali dari kegiatan pemotongan ayam pada skala kecil berdasarkan
perhitungan risiko, maka hal ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk kelanjutan usaha ataupun sebagai perencanaan untuk menentukan langkah yang
akan diambil dalam perkembangan usaha pemotongan ayam skala kecil. Adanya risiko yang dialami dalam menjalankan kegiatan pemotongan
ayam menimbulkan kerugian bagi pihak pengusaha. Kerugian tersebut akan berpengaruh terhadap intensitas penjualan, karena risiko yang ada menyebabkan
tidak adanya kepastian permintaan akibat dari fluktuasi ayam hidup dan juga pengaruh dari selera masyarakat itu sendiri.
103
6.4 Analisis Pendapatan Usaha Pemotongan Ayam Skala Sedang