Penerimaan Analisis Pendapatan Usaha Pemotongan Ayam Skala Besar

Pengeluaran untuk air, listrik, dan pemanas relatif stabil selama periode pengamatan kecuali pada periode September dimana intensitas pemotongan meningkat dikarenakan permintaan masyarakat pada periode ini meningkat hampir dua kali lipat. Pada biaya lain-lain pengusaha skala besar mengeluarkan uang cukup banyak karena pada biaya ini mencakup retribusi untuk Pemerintah Daerah, biaya pemeliharaan truk pengangkut ayam, biaya bensin, dan uang sewa lapak di pasar karena pengusaha skala besar rata-rata memiliki lebih dari lima lapak untuk menjual ayam mereka sehingga dihitung per periode biaya lain-lain usaha pemotongan skala besar mencapai Rp 90.000.000. Besar kontribusi masing- masing biaya dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 29. Kontribusi Biaya Produksi Usaha Pemotongan Ayam Skala Besar di Sentra Usaha Pemotongan Ayam Kelurahan Kebon Pedes Selama Periode Pengamatan September – Februari 2010 Periode Kontribusi Biaya Ayam Hidup Tenaga Kerja Air Listrik Pemanas Lain-lain Total Biaya September 62,5 17,71 0,55 1,29 5,78 12,17 100 Oktober 54,3 15,68 0,63 1,31 7,02 21,06 100 November 56,33 15,5 0,66 1,25 6,89 19,37 100 Desember 47,39 18,55 0,75 1,7 8,1 23,51 100 Januari 2010 48,67 17,38 0,73 1,53 8,69 23 100 Februari 2010 54,47 15,62 0,63 1,31 6,99 20,98 100 Rata-rata 53,94 16,74 0,66 1,4 7,26 20,02 100 Kontribusi biaya rata-rata selama enam periode pengamatan menunjukkan bahwa kontribusi biaya ayam hidup terhadap biaya produksi mencapai 53,94 persen diikuti oleh biaya lain-lain sebesar 20,02 persen, biaya tenaga kerja 16,74 persen, biaya pemanas 7,26 persen, biaya listrik 1,4 persen dan biaya air sebesar 0,66 persen.

6.5.2 Penerimaan

Pada usaha pemotongan ayam skala besar, penerimaan penjualan yang dihasilkan setiap periodenya berfluktuatif dikarenakan fluktuasi harga ayam hidup serta mekanisme pasar yang sulit diketahui. Hasil dari penerimaan lain-lain adalah seperti : ceker, kepala, ati ampela, jantung, dan usus ayam. Dari semua periode 113 pengamatan, penerimaan periode September merupakan yang terbesar karena pada periode ini merupakan bulan Ramadhan dimana permintaan masyarakat terhadap daging ayam meningkat. Penerimaan pengusaha pemotongan ayam skala besar setiap periodenya sangat besar dikarenakan pengusaha melakukan intensitas pemotongan setiap harinya banyak sehingga karkas ayam yang dihasilkan pun besar. Penerimaan total untuk daging ayam selama periode pengamatan mencapai Rp 2.052.904.758 padahal jumlah pengusaha pemotongan skala besar hanya tiga orang. Total penerimaan lain terbesar pada skala usaha besar adalah penjualan ati ampela ayam sebesar Rp 114.884.767 dan penerimaan terkecil adalah penjualan jantung ayam sebesar Rp 1.462.505. Penerimaan pengusaha pemotongan ayam skala besar tertinggi terjadi pada periode September karena pada periode ini kebutuhan masyarakat akan daging ayam tinggi serta harga jual yang menguntungkan bagi pengusaha. Sedangkan penerimaan terendah terjadi pada periode Desember karena pada periode ini harga jual ayam menurun serta permintaan masyarakat yang juga berkurang. Tabel 30. Penerimaan Usaha Pemotongan Ayam Skala Besar di Sentra Usaha Pemotongan Ayam Kelurahan Kebon Pedes Selama Periode Pengamatan September – Februari 2010 Periode Penerimaan Usaha Pemotongan Ayam RpBulan Daging Ayam Ceker Ayam Kepala Ayam Ati Ampela Ayam Jantung Ayam Usus Ayam Jumlah Penerimaan Rp September 556.839.465 5.043.074 1.891.153 34.636.500 360.220 7.564.612 606.335.024 Oktober 318.246.425 3.794.989 1.112.816 15.218.000 228.270 4.964.873 343.565.373 November 344.432.293 3.957.307 1.224.881 15.703.600 251.258 5.351.787 370.921.126 Desember 243.399.800 3.016.041 816.372 17.637.667 181.416 3.809.736 268.861.032 Januari 2010 277.609.500 3.701.460 951.804 16.367.000 211.512 4.600.386 303.441.662 Februari 2010 312.377.275 4.424.228 1.206.608 15.322.000 229.830 4.826.430 338.386.370 Total 2.052.904.758 23.937.099 7.203.633 114.884.767 1.462.505 31.117.823 2231.510.585

6.5.3 Analisis Keuntungan