Sejarah Berdirinya Usaha Pemotongan Ayam UPA

72 DesaPerkotaan Jumlah 40 583 53 Sumber : Profil Kelurahan Kebon Pedes, 2008 diolah Potensi sarana dan prasarana di Kelurahan Kebon Pedes adalah tinggi. Ketersediaan sarana seperti jalan yang sudah beraspal memudahkan masyarakat untuk melakukan transportasi. Selain itu, Kelurahan Kebon Pedes termasuk ke dalam kawasan ideal karena dekat dengan Kecamatan Tanah Sareal sekitar 1 Km. Jarak menuju Kota Bogor sekitar 3 Km dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama 15 menit yang merupakan waktu yang relatif dekat. Hal ini sangat menguntungkan karena memudahkan masyarakat berpergian ke pusat kota didukung dengan alat transportasi kendaraan umum. Prasarana komunikasi yang tersedia di Kelurahan Kebon Pedes sangat baik karena wilayah ini dapat menerima sinyal telepon seluler dengan baik. Kemudahan mengakses informasi melalui warnet pun banyak tersedia di Kelurahan Kebon Pedes karena letaknya yang strategis dekat dengan pusat kota.

5.2 Sejarah Berdirinya Usaha Pemotongan Ayam UPA

Usaha Pemotongan Ayam UPA merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pemotongan ayam dan pertama kali dibangun pada tahun 1971. Pendirian usaha pemotongan diawali dengan memanfaatkan lahan milik sendiri yang belum dimanfaatkan, sehingga muncul ide untuk mengusahakan lahan tersebut. Pencetus dari usaha pemotongan ayam ini adalah seorang warga setempat yang bernama H. Darno. Pada awal berdirinya usaha ini memotong ratusan ekor dengan menggunakan alat yang sederhana dan pegawai yang seadanya. Ide awal munculnya usaha pemotongan ayam ini berasal dari pemikiran Bapak H. Darno yang mempunyai keinginan untuk membuka suatu usaha pemotongan ayam. Keinginan Bapak H. Darno untuk membuka suatu usaha disebabkan karena masih jarangnya usaha yang bergerak di pemotongan ayam. Melihat bahwa daerah Kelurahan Kebon Pedes adalah lokasi strategis karena terdapat juga tempat pemotongan ternak seperti sapi, kerbau, dan babi sekarang pindah ke Sentra Pemotongan Kota Bogor, serta dekat dengan pasar anyar sebagai tempat pemasaran ayam potong. Memang di dekat tersebut terdapat pabrik pembuatan ban PT. Goodyear Indonesia namun sulitnya masuk ke 73 perusahaan tersebut menyebabkan banyak warga sekitar yang tidak mempunyai pekerjaan sehingga penggunaan tenaga kerja relatif kecil di daerah tersebut. Peran masyarakat setempat yang termanfaatkan hanya untuk memotong hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan babi, itupun seperti pekerjaan sambilan karena masyarakat belum banyak yang memiliki pekerjaan tetap. Daya serap tenaga kerja di Kelurahan Kebon Pedes tersebut tidak sebanding dengan perkembangan jumlah penduduk yang ada. Tekanan ekonomi yang meningkat karena masyarakat harus memenuhi kebutuhan hidupnya sementara sulitnya mencari pekerjaan sebagai sumber penghasilan menyebabkan tidak sedikit penduduk sekitar yang menjadi pengangguran. Bapak H. Darno sebagai penduduk setempat ingin membantu para penduduk sekitar agar dapat memperoleh pekerjaan yang layak untuk kehidupan mereka. Maka itu Bapak H. Darno berinisiatif untuk membangun sebuah usaha di bidang pemotongan ternak. Mengingat bahwa daerah Kelurahan Kebon Pedes merupakan daerah yang strategis di dekat pusat kota yang sesuai untuk memasarkan komoditas ternak potong. Untuk komoditas yang diusahakan, Bapak H. Darno memilih untuk mengusahakan pemotongan ayam. Komoditas ayam dipilih karena Bapak H. Darno memiliki kemampuan otodidak dan pengetahuan di bidang pemotongan ayam. Komoditas ayam yang dipilih karena di dekat daerah tersebut sudah ada tempat pemotongan ternak Pejagalan sehingga komoditas ayam yang dipilih sebagai karena belum ada yang mengusahakan pemotongan ini sebelumnya. Lahan yang dimiliki Bapak H. Darno tidak terlalu luas sehingga cukup digunakan sebagai usaha pemotongan ayam berbeda dengan komoditas ternak lain seperti sapi yang membutuhkan lahan yang luas. Selain itu, usaha pemotongan ini dapat membantu masyarakat setempat dalam memperoleh pekerjaan, yaitu dengan memberdayakan penduduk sekitar untuk membantu Bapak H. Darno dalam mengelola usaha pemotongan ayam di Kelurahan Kebon Pedes. Seiring dengan perjalanan waktu, UPA di Kelurahan Kebon Pedes terus berkembang pesat. Menurut Puspita 2003 pada tahun 2003 terdapat 23 TPA di Kelurahan Kebon Pedes, kemudian menurut Adinugraha 2008 pada tahun 2008 bertambah menjadi 31 UPA dan hingga sekarang jumlah UPA menjadi 38 TPA di 74 Kelurahan Kebon Pedes dengan berbagai macam skala pemotongan dari yang berskala kecil sampai yang berskala besar per harinya, dengan menggunakan sarana dan prasarana seadanya. Jumlah pemotongan total per hari lebih dari 13.000 ekor, dan merupakan pusat dari pemotongan ayam di Kota Bogor. Lokasi Tempat Pemotongan Ayam TPA di Kelurahan Kebon Pedes, sebagian besar terletak di wilayah RW 02. Wilayah ini biasa disebut dengan daerah gamblok. Lokasi ini sangat menguntungkan bagi para pemotong ayam karena dekat dengan aliran sungai Cibalok yang memudahkan para pemotong ayam membuang limbah cair.

5.3 Organisasi dan Manajemen Usaha