54
3. Kontrak produksi production contract
Kontrak produksi khusus member kontraktor pembeli pengawasan terhadap proses produksi Perry, 1997. Kontak ini biasanya menetapkan dengan rinci
suplai produksi oleh pembeli, kualitas dan kuantitas komoditi tertentu yang akan di produksi, dan kompensasi yang akan dibayarkan petani.
4. Kontrak pemasaran marketing contract
Kontrak pemasaran adalah perjanjian, baik secara tertulis maupun lisan, antara pedagang dan produsen tentang penetapan harga dan penjualan suatu komoditi
sebelum panen atau sebelum komoditi siap dipasarkan Perry, 1997. Kepemilikan komoditi saat di produksi adalah milik pelaku bisnis, termasuk
keputusan manajemen, seperti menentukan varietas benih, penggunaan input dan kapan waktunya.
5. Perlindungan nilai hedging
6. Asuransi insurance
3.1.7 Ukuran Risiko
Risiko dapat ditunjukkan dengan indikator adanya fluktuasi dari return atau hasil yang diharapkan. Risiko dinilai dengan mengukur nilai penyimpangan
yang terjadi terhadap return dari suatu aset. Beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur penyimpangan diantaranya adalah nilai ragam
variance, simpangan baku standart deviation, dan koefisien variasi coefficient variation Elton dan Gruber, 1995. Ketiga ukuran tersebut memiliki hubungan
satu dengan yang lainnya dan nilai ragam variance sebagai penentu ukuran yang lainnya. Hubungan tersebut adalah nilai standart deviation merupakan akar
kuadrat dari nilai variance. Nilai koefisien variasi merupakan rasio perbandingan dari nilai standart deviation dengan nilai return dari suatu aset dimana return
yang diperoleh berupa pendapatan rata-rata selama periode waktu tertentu. Nilai ragam variance merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return
dengan ekspektasi return dikalikan dengan peluang setiap kejadian. Nilai variance menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil
penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha, dan semakin besar nilai variance maka semakin besar
55
penyimpangannya sehingga semakin besar risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha. Nilai standart deviation merupakan akar dari variance. Nilai
standart deviation menunjukkan bahwa semakin kecil nilai standart deviation maka semakin kecil risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha, dan semakin
besar nilai standart deviation maka semakin besar pula risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Coefficient variation diukur dari rasio standart deviation
dengan return yang diharapkan. Semakin kecil nilai coefficient variation maka semakin kecil risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha, dan semakin
besar nilai coefficient variation maka semakin besar risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha.
Ukuran risiko yang dapat dijadikan sebagai ukuran paling tepat dalam memilih alternatif dari beberapa kegiatan usaha dengan mempertimbangkan risiko
yang dihadapi dari setiap kegiatan usaha tersebut untuk setiap return yang diperoleh adalah koefisien variasi coefficient variation. Coefficient variation
merupakan ukuran risiko yang telah membandingkan alternatif dari beberapa kegiatan usaha dengan satuan yang sama.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Keberadaan Usaha Pemotongan Ayam UPA yang berlokasi di Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor sangat berperan dalam upaya penyediaan
kebutuhan daging ayam. Keberadaan usaha pemotongan ini menimbulkan berbagi risiko baik risiko harga maupun risiko produksi.
Tujuan dari sebuah bisnis tentunya adalah untuk meningkatkan pendapatan. Namun dengan adanya berbagai risiko dapat menyebabkan
pendapatan berfluktuatif atau bahkan terjadi kerugian bagi pelaku usaha pemotongan ayam.
Tingkat risiko yang dihadapi oleh usaha pemotongan ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis risiko. Analisis risiko digunakan untuk mengetahui
keragaan dari tingkat risiko yang dihadapi usaha pemotongan ini. Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan terhadap return dari suatu aset.
Return dihitung dari rata-rata pendapatan bersih yang diterima dari seluruh periode pengamatan.