Financial Risks Internal Audit Unit

139 Good Corpoarate Governance 2012 Annual Report - PT MNC Land Tbk. Risiko kredit penyewa dikelola oleh suatu unit usaha, yaitu bagian pemasaran dan bagian keuangan, sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian dari Perusahaan yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit penyewa. Saldo piutang usaha dimonitor secara teratur oleh unit-unit usaha terkait. a.2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko mata uang asing adalah risiko dari nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan sehubungan dengan perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas usaha Perusahaan ketika pendapatan dan beban terjadi dalam dalam uang yang berbeda dari mata uang fungsional Perusahaan dan nilai pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat Dolar AS. Perusahaan memonitor secara ketat luktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perusahaan pada waktu yang tepat. Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward swap mata uang asing saat ini. a.3.Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman dari Perusahaan yang dikenakan suku bunga mengambang. Perusahaan memonitor secara ketat luktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perusahaan secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini. a.4.Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi Liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk cash-in dan kas keluar cash-out untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran Liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan Liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penyewaan ruang kantor kepada penyewa. Tenants’ credit risk is managed by a business unit, which is part of the marketing and inance department, in accordance with the policies, procedures and controls of the Company relating to the management of credit risk of the tenants. Accounts receivable balances are monitored on a regular basis by the relevant business units. a.2. Exchange Rate of Foreign Currency Risk Foreign currency risk is the risk of the fair value or future cash flows of a financial instrument due to changes in exchange rates of foreign currencies. The effect of changes in the risk of foreign currency exchange rates is primarily from the Company’s business activities when the revenue and expenses occurred are in the different from the functional currency of the Company and the value of loans denominated in United States Dollars U.S. Dollars. The Company closely monitor the fluctuations of foreign currency exchange rates so as to take the steps that are most profitable for the company in a timely manner. Management does not consider it necessary to carry forward transactionsforeign currency swap today. a.3.Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk when the fair value or future cash lows of a inancial instrument luctuate due to changes in market interest rates. The efects of changes in market interest rates are associated with the loan of the Company bearing interest at loating rates. The Company closely monitors the fluctuations in market interest rates and market expectations so that they can take the steps most profitable for the company in a timely manner. Management does not consider the need to swap interest rates at this time. a.4.Liquidity Risk Liquidit y risk is the risk where the Company is not able to meet liabilities when they are due. Management conduc ts evaluation and monitoring of cash-in and cash- out to ensure the availabilit y of funds to meet the payment needs of maturing liabilities. In general, the need to fund the repayment of shor t-term liabilities and long-term maturities is derived from the rental of office space to tenants. Laporan Tahunan 2012 - PT MNC Land Tbk. 140 Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

b. Manajemen Risiko Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegan saham, imbal modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada periode berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

c. Risiko Usaha

Sebagaimana dengan dunia usaha pada umumnya, Perseroan dan Entitas Anak tidak terlepas dari berbagai risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. Semua risiko usaha tersebut, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui, mungkin dapat memberikan dampak negatif yang signiikan terhadap kinerja usaha, danatau kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak. c. 1. Risiko Perseroan a Risiko sebagai perusahaan induk Sebagai perusahaan induk, Perseroan memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap kegiatan dan pendapatan usaha dari Entitas Anak. Tidak terdapat jaminan bahwa Entitas Anak milik Perseroan akan selalu memberi kontribusi laba secara berkesinambungan. Apabila kegiatan usaha Entitas Anak mengalami penurunan, maka akan berpengaruh pada kinerja dan prospek Perseroan. b Risiko investasi Industri properti termasuk salah satu investasi yang menghasilkan banyak keuntungan. Namun keberhasilan dalam industri ini harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi pasar, sumber dana, strategi pembangunan, kiat pemasaran, serta pengambilan keputusan yang harus tepat waktu mengingat industri inipun mempunyai siklus naik dan turun. Dalam hal investasi pada perusahaan properti, apabila investasi tersebut dilakukan pada perusahaan yang tidak menguntungkan atau apabila kondisi perekonomian Indonesia tidak kondusif, maka akan mempengaruhi pendapatan usaha Perseroan.

b. Capital Risk Management

The main objective of the Company’s capital management is to ensure the maintenance of a healthy capital ratio to support the business and maximize the return to shareholders. The Company manages the capital structure and makes adjustments, based on changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company may adjust payment of the dividend to shareholders, return on investment to shareholders or issue new shares. There is no change in the objectives, policies or processes during the period ended December 31, 2012 and 2011.

c. Business Risks

As is the case with the business world in general, the Company and its Subsidiaries are not exempt from business risks that are influenced by either internal or external factors. All the business risks, both known and unknown may be able to give a significant negative impact on business performance, and or financial performance of the Company and its Subsidiaries. c.1. The Risks of the Company a Risks of the parent company As a holding company, the Company has a very high dependency on the activities and revenues of its Subsidiaries. There is no assurance that the Company’s Subsidiaries will sustainably contribute income to the Company. A decrease in the business activities of Subsidiaries will afect the performance and prospects of the Company. b Investment risk The property industry is one of lucrative investments. However, to gain success in this industry, there are various factors that should be considered such as market conditions, sources of funding, development strategy, marketing tricks, as well as the right decision making in the right time considering the up and down cycle of the property industry. In terms of investments in a property company, when the investment is made on a company that is not proitable or if the Indonesian economy is not conducive, it will afect the Company’s operating revenues. 141 Good Corpoarate Governance 2012 Annual Report - PT MNC Land Tbk. c Risiko operasional Operasional Perseroan dalam menjaga efektivitas dari sistem, prosedur, dan kontrol di dalam lingkungan Perseroan dan Entitas Anaknya dapat mempengaruhi operasi dalam hal perencanaan, pembangunan, pemasaran, pembiayaan dan manajemen operasi. Kurangnya pengawasan terhadap operasional Entitas Anak dapat menyebabkan Entitas Anak merugi sehingga berpengaruh terhadap pendapatan Perseroan. c.2. Risiko Entitas Anak a Risiko pembiayaan Aktivitas pembangunan dan pengembangan properti membutuhkan pembiayaan modal yang besar. Dalam hal ini Entitas Anak mungkin saja perlu mencari pembiayaan tambahan atau eksternal untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meskipun demikian, tidak ada jaminan bahwa pembiayaan tambahan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dapat tersedia untuk Entitas Anak. Atau apabila tersedia, tidak ada jaminan pembiayaan tambahan tersebut bias didapatkan dengan persyaratan yang menguntungkan bagi Entitas Anak. b Risiko ketersediaan lahan Dalam bisnis pengembangan properti terdapat persaingan untuk mengakuisisi lahan yang strategis di daerah tertentu dengan tingkat pertumbuhan tinggi, dimana ketersediaan lahan di daerah tersebut juga sangat terbatas. Hal ini dapat menimbulkan potensi meningkatnya harga lahan yang akan diakusisi, yang dapat mempengaruhi realisasi rencana pengembangan yang telah ditetapkan oleh Entitas Anak. Tidak terealisasinya akuisisi tersebut akan berimbas pada rencana yang sudah ditetapkan dan berisiko mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil operasi Entitas Anak di masa mendatang. c Risiko luktuasi nilai tukar valuta asing Seluruh pendapatan dan beban Entitas Anak berupa mata uang Rupiah. Apabila sebagian dari kewajiban Entitas Anak adalah dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, Perseroan akan memiliki risiko nilai tukar valutas asing dalam hal pemenuhan kewajiban Perseroan tersebut. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing akan berdampak negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban tersebut di atas. c Operational risk The Company’s operations in maintaining the efectiveness of systems, procedures and controls within the Company and its Subsidiaries may afect the operation in terms of planning, development, marketing, inance and operational management. Lack of the Company’s supervision on the Subsidiaries’ operational activities may result in the loss sufered by the Subsidiaries which in turn afect the Company’s revenues. c.2. The Risks of the Company’s Subsidiaries a Financing risk The ac tivities in building and developing proper ties require a great capital investment. The Company ’s Subsidiaries must be in demand to look for additional or ex ternal financing to be able to fulfill the need. There is no guarantee that the additional financing, both shor t term and long-term can be available for the Subsidiaries. O r even if it is available, the financing can only be obtained with unfavorable terms and conditions. b The risk of availability of land In the property development business, there is competition to acquire strategic lands in certain areas with high growth rates, where the availability of land in the area is also very limited. This can lead to a potential increase in the price of land to be acquired, which may affect the realization of development plans that have been set by the Subsidiary. If the acquisition is not realized, the development plan may be affected that potentially produces risk of the Subsidiaries’ financial condition and operating revenues in the future. c The risk of luctuations in foreign exchange rates All revenues and expenses of Subsidiaries are in the form of Rupiah. If a portion of the Subsidiaries’ liabilties are denominated in U.S. Dollars, the Company will have a foreign exchange risk in fulilling the obligations of the Company. The weakening of the Rupiah against foreign currencies may negatively afect the Company’s ability to fulil the above obligations.