Baku Mutu atau Guideline Konsentrasi Kadmium Toksikologi Kadmium
dewasa dan efek dosis akan nampak jika terserap 0,043 mgkg per hari Simeonov et al., 2011.
1 Penyerapan Kadmium dalam Tubuh Sifat kadmium adalah sukar diabsropsi dari saluran
cerna. Sebanyak 5 kadmium diserap melalui saluran pencernaan SNI, 2009.
Selanjutnya Cd diangkut dalam darah, sebagian besar terikat pada sel darah merah dan albumin. Seletah distribusi,
kira-kira 50 dari jumlah Cd dalam tubuh ditemukan pada hati dan ginjal Ratnaningsih, 2014. Waktu paruh kadmium dalam
tubuh berkisar antara 10-30 tahun hingga munculnya gangguan kesehatan yang bersifat non karsinogenik Ratnaningsih,
2014. Absrobsi Cd akan meningkat bila terjadi defisiensi Ca,
Fe, dan rendah protein dalam makanannya. Defisiensi Ca dalam makanan akan merangsang sintetis ikatan Ca-protein
sehingga akan meningkatkan absrobsi Cd, sedangkan kecukupan Zn dalam makanan bisa menurunkan absrobsi Cd.
Hal tersebut diduga karena Zn merangsang produksi metalotionin Ratnaningsih, 2014.
2 Bio-transformasi dan Metabolisme Kadmium Logam kadmium yang masuk ke dalam tubuh ikut
mengalami proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh. Secara umum proses fisiologis tubuh lebih dikenal dengan istilah
metabolisme tubuh
Ridwan, 2011.
Kadmium ditransportasikan dalam darah yang berikatan dengan sel darah
merah dan protein berat molekul tinggi dalam plasma khususnya oleh albumin. Sejumlah kecil Cd dalam darah
mungkin ditransportasikan oleh metalotionin Nordberg et al., 2005. Kadar Cd dalam darah pada orang dewasa yang terpapar
Cd secara berlebihan biasanya 1 μgdL IPCS, 1992.
Absropsi Cd melalui gastrointestinal lebih renggang dibandingkan absrobsi melalui respirasi yaitu sekitar 5-8
ATSDR, 1999. Sistem hayati memiliki peluang untuk meingkatkan atau mengosentrasi unsur logam berat yang
bersifat toksik dalam tubuhnya sebagai fungsi detoksifikasi yaitu mengikat logam berat dalam lingkaran metabolisme
tanpa mengeliminasinya F.Nordberg, 1992. Setelah toksikan Cd memasuki darah, toksikan didistribusikan dengan cepat
keseluruh tubuh Nordberg et al., 2005. Pengikatan toksikan dalam jaringan bisa menyebabkan lebih tingginya kadar
toksikan dalam jaringan tersebut.
Hati dan ginjal memiliki kapasitas yang lebih tinggi untuk mengikat zat kimia toksikan Cd. Pengikatan toksikan
bisa meingkatkan kadarnya dalam organ. Kadmium memiliki afinitas yang kuat terhadap hati dan ginjal. Pada umumnya
sekitar 50-75 dari beban Cd dalam tubuh terdapat pada kedua organ tersebut Gupta, 2009. Kadar Cd dalam hati dan ginjal
bervariasi tergantung pada kadar total Cd dalam tubuh. Apabila MT hati dan ginjal tidak mampu lagi melakukan detoksifikasi
maka akan menjadi kerusakan sel hati dan ren Gupta, 2009.
3
Ekskresi Kadmium Proses pengeluaran logam Cd melalui proses
pembentukan granula yang dibuang oleh ginjal ATSDR, 1999. Dalam konsentrasi kecil kadmium dibuang oleh tubuh
melalui urin dan feses. Pembungan kadmium melalui saluran pencernaan hanya sebesar 5 sisanya disimpan dan
terakumulasi dalam ginjal dan hati ATSDR, 1999.
4
Dampak Kadmium terhadap Kesehatan Manusia Keracunan yang disebabkan kadmium dapat bersifat akut
dan kronis. Gejala keracunan akut yang disebabkan oleh logam Cd adalah timbulnya rasa sakit dan panas pada bagian dada
Anggraeny, 2010. Gejala keracunan akut ini muncul setelah 4-10 jam sejak terpapar. Akibat dari paparan Cd ini dapat
mengakibatkan penyakit paru akut. Penyakit paru ini dapat terjadi apabila terpapar uap logam Cd selama 24 jam Laura
Robinson and Ian Thorn, 2005. Paparan kornik dapat mengakibatkan kematian apabila terpapar konsentrasi yang
berkisar 2500-2900 mgm3 Gupta, 2009. Keracunan yang bersifat kronis disebabkan oleh daya
racun yang dibawa logam Cd terjadi dalam selang waktu yang panjang. Peristiwa ini terjadi karena logam Cd yang masuk
dalam tubuh dalam jumlah kecil sehingga dapat ditolerir oleh tubuh pada saat tersebut. Akan tetapi karena proses tersebut
terjadi secara terus-menerus secara berkelanjutan maka tubuh pada batas akhir tidak mampu memberikan toleransi terhadap
daya racun yang dibawa oleh Cd. Keracunan yang bersifat kronis ini membawa akibat yang lebih parah dibandingkan
dengan paparan secara akut. Keracunan kronis yang disebabkan oleh Cd umumnya berupa kerusakan sistem
fisiologis tubuh. Target sistem tubuh yang dapat dirusak oleh Cd adalah
pada sistem urinaria, sistem respirasi, sistem sirkulasi, dan sistem reproduksi Widowati et al., 2008. Toksisitas kronis
kadmium baik
melalui inhalasi
maupun oral,
bisa menyebabkan kerusakan pada tubulus renalis, kerusakan ginjal
yang ditunjukkan oleh ekskresi berlebihan, protein berat
molekul rendah, gagal ginjal, gangguan sistem kardiovaskuler, gangguan sistem skeletal, menurunkan fungsi pulmo,
empisema, kehilangan mineral tulang yang disebabkan oleh disfungsi nefron ginjal, berkurangnya reabsrobsi Ca, dan
terjadinya peningkatan ekskresi Ca yang berpengaruh terhadap tulang Gupta, 2009.