Hubungan Frekuensi Pajanan Konsumsi Kerang Hijau dengan Tingkat

terpajan ≤25 tahun. Diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Sianipar 2009 yang menyatakan bahwa ada perbedaan proporsi besar gangguan kesehatan antara responden yang menghirup udara mengandung H2S selama 15 tahun dengan responden yang menghirup 15 tahun. Nilai OR adalah 4,00 yang berarti bahwa responden yang menghirup udara selama ≥15 tahun berisiko 4 kali lebih besar mengalami gangguan kesehatan akibat menghirup H2S yang terkandung dalam udara dibanding dengan responden yang menghirup udara 15 tahun. Secara teori pajanan yang terus-menerus dari suatu bahan kimia dapat mengakibatkan gangguan kesehatan meskipun dalam konsentrasi yang rendah Gupta, 2009. Akumualsi Cd akan berpengaruh pada faktor umur dan waktu terpajan dimana akumulasi akan terjadi dan terlihat efeknya ketika dewasa nanti Darmono, 1995. Target organ yang sering terganggu adalah ginjal. Akumulasi pada ginjal dan hati 10 hingga 100 kali konsentrasi pada jaringan yang lain F.Nordberg, 1992. Penelitian Ratnaningsih 2014 dengan melakukan percobaan pengaruh Cd terhadap gangguan patologi pada tikus menunujukan bahwa berdasarkan uji klinis terlihat bahwa dengan makin tinggi konsentrasi Cd yang masuk ke dalam tubuh dan makin lama pemaparannya, maka terlihat bahwa kadar protein urin meningkat sebanding dengan makin tingginya akumulasi Cd dalam ginjal. Selain itu juga terlihat adanya perubahan pada tubulus dan glomerulus sebagai akibat dari makin banyaknya akumulasi kadmium dalam ginjal. Namun berbeda dengan penelitian Ashar 2007 yang menyatakan bahwa durasi pajanan dengan nilai RQ tidak mempunyai hubungan yang bermakna p value =0,227. Perbedaan tersebut dikarenakan responden dalam penelitian Ashar 2007 belum lama bermukim pada lokasi penelitian dan durasi pajanan hampir dari 50 sama yaitu 5 tahun, sehingga data homogen dan tidak menunjukan adanya hubungan yang bermakna. Berdasarkan pajanan diatas dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini nilai durasi pajanan mempunyai hubungan yang bermakna dengan nilai tingakt risiko p value =0,004. Target organ pajanan Cd adalah ginjal, sehingga semakin lama individu terpajan logam Cd dalam kerang hijau akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada ginjal. Oleh karena itu, disarankan kepada masyarakat Kaliadem untuk meminimalisir pajanan Cd dalam kerang hijau dengan cara mengurangi konsumsi kerang hijau.

5. Hubungan Berat Badan dengan Tingkat Risiko

Hasil peneltian menunjukan bahwa sebanyak 230 responden yang memiliki berat badan 57,22 kg dan memiliki nilai RQ 1 yaitu 53,6 responden, sedangkan responden yang memiliki berat badan ≤57,22 kg dan memiliki nilai RQ ≤1 yaitu 53,3 responden. Pada penelitian ini berat badan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai tingkat risiko p value 0,05. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ashar 2007 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara berat badan dengan nilai RQ p value =0,186. Diperkuat dengan penelitian Sianipar 2009 yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil uji statistik dengan CI 95 dan nilai interval kepercayaan yang mencakup 1 0,541 – 3,325, yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara berat badan responden dengan tingkat risiko gangguan kesehatan. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnomo dan Purwana 2008 yang menyatakan bahwa berat badan memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat risiko p value =0,032. Hal tersebut berarti, semakin tinggi berat badan responden maka semakin kecil tingkat risiko yang akan dialami oleh responden. Menurut IPCS 2010 secara teori nilai berat badan akan mempengaruhi nilai tingkat risiko, sehingga semakin berat seseorang maka semakin kecil kemungkinan untuk mengalami risiko gangguan kesehatan akibat pajanan risk agent. Perbedaan penelitian ini, Ashar 2007, dan Sianipar 2009 dengan penelitian Purnomo dan Purwana 2008 dikarenakan pada penelitian ini, penelitian Ashar 2007, dan pada penelitian Sianipar 2009 berat badan responden satu dengan responden yang lain tidak jauh berbeda, lingkup wilayah penelitian kecil, dan responden yang digunakan adalah individu dewasa sehingga data yang didapatkan homogen. Oleh karena itu, hasil uij bivariat tidak menunjukan adanya hubungan yang bermakna. Secara teori orang dengan berat badan ideal akan mempunyai nutrisi yang cukup sehingga menghalangi kehadiran logam Cd ke dalam tubuh untuk