Frekuensi Pajanan Analisis Pajanan Esposure Assessment
responden. Hal ini berarti bahwa meskipun nilai durasi pajanan masih dibawah standar US-EPA tidak menutup kemungkinan untuk didapatkan nilai RQ 1 pada
individu. Secara teori pajanan logam Cd yang terus menerus dapat
menimbulkan gangguan bahkan kerusakan pada sistem kerja ginjal. Gangguan pada ginjal tersebut dapat dideteksi dengan mengukur kandungan protein yang
terdapat pada urin proteinuria Ratnaningsih, 2014. Proteinuria hanya dapat ditemukan pada orang-orang yang telah mengalami pajanan Cd dalam rentang
waktu 20-30 tahun Purnomo and Purwana, 2008. Semua komponen Cd baik dalam bentuk Cd ataupun berikatan dengan zat lain CdZn yang masuk ke dalam
tubuh manusia secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal dan hati ATSDR, 1999. Studi epidemiologi menemukan bahwa
keracunan logam berat sebagian besar disebabkan oleh konsumsi hasil laut yang diperoleh dari daerah tercemar BPOM RI, 2005.
Secara teori pajanan Cd dengan konsentrasi yang rendah dalam jangka waktu lama akan menimbulkan kasus keracunan kronis, sedangkan untuk
pajanan dalam waktu yang singkat mampu memberikan efek akut keracunan Cd ATSDR, 1999. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muh.
Aripai et al. 2012 bahwa masa kerja sebagai nelayan penangkap dan pengonsumsi kerang menentukan tingkat keterpajanan logam Cd dalam tubuh
sehingga dapat menurunkan terjadinya gangguan kesehatan akibat keracunan Cd. Hal tersebut dikarenakan menurut Moh. Aripai et al. 2012 bahwa nelayan lebih
sering mengkonsumsi makanan di luar, sehingga mengurangi frekuensi asupan konsumsi kerang hijau.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa durasi pajanan konsumsi kerang hijau yang telah tercemar logam Cd, meskipun dalam
konsentrasi yang rendah akan tetapi dalam jangka yang lama akan menimbulkan efek kesehatan. Pada penelitian ini rata-rata nilai durasi pajanan masyarakat
Kaliadem Muara Angke adalah 17 tahun.