Analisis Paparan Exposure Assessment-Intake Kadmium

Rata-rata intake konsumsi kerang hijau masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara adalah 0,097 mgkghari, dengan nilai minimum yaitu 1,2 x 10 -7 mgkghari dan nilai maksimumnya adalah 1,53 mgkghari. Data intake kadmium dari konsumsi kerang hijau masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara tidak normal p value0,05 sehingga yang digunakan adalah nilai median. Berdasarkan tempat tinggal responden yang memiliki nilai intake 0,004 mgkghari paling banyak adalah responden yang tinggal di kelompok 2 yaitu 51,9,

2. Karakteristik Risiko Risk Characterization - Tingkat Risiko RQ

Karakterisasi risiko dilakukan untuk membandingkan hasil analisa pemaparan intake dengan nilai dosis acuan RfD. RQ dihitung dengan persamaan: Tingkat risiko kandungan logam kadimum dalam kerang hijau yang dikonsumi masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara disajikan pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Tingkat Risiko Kandungan Logam Kadimum dalam Kerang Hijau yang Dikonsumi Masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara Tahun 2015 Mean SD Min Max RQ Kelompok n Total n 2 6 7 9 Tingkat Risiko RQ 103,89 273, 88 0,0000 6 1672, 42 1 57 24,8 24 10,4 28 12,2 31 13,5 140 60,9 ≤1 20 8,7 30 13,0 21 9,1 19 8,3 90 39,1 Jumlah 77 33,5 54 23,5 49 21,3 50 21,7 230 100 p value 0,05 Berdasarkan Tabel 5.5 rata-rata nilai tingkat risiko kandungan logam kadmium dalam kerang hijau yang dikosumsi masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara adalah 103,89, dengan nilai minimum yaitu 0,00006 dan nilai maksimumnya yaitu 1672,42. Cut of point yang digunakan pada variabel karakterisitik risiko adalah 1 dan ≤1. Hal ini dikarenakan hasil ukur dari variabel ini adalah RQ1 dinyatakan berisiko dan RQ≤1 masih aman atau belum berisiko. Dari 230 responden yang nilai RQ 1 yaitu 140 responden. Kelompok yang memiliki nilai RQ1 paling banyak adalah kelompok 2 yaitu 57 28,4 responden, sedangkan kelompok yang memiliki nilai RQ1 paling sedikit adalah kelompok 6 yaitu 24 13,0 responden.

E. Hubungan Konsentrasi Kadmium, Laju Asupan, Frekuensi Pajanan,

Durasi Pajanan, Berat Badan, dan Intake dengan Tingkat Risiko Masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara Hubungan antara tingkat risiko gangguan kesehatan akibat paparan Cd dalam kerang hijau yang dikonsumsi masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara dengan konsentrasi Cd dalam kerang hijau, laju asupan kerang hijau, frekuensi pajanan konsumsi kerang hijau, durasi pajanan Cd dalam kerang hijau, berat badan responden dan intake Cd dalam kerang hijau disajikan pada Tabel 5.6. Tabel 5.6 Hubungan Antara Konsentrasi Kadmium, Laju Asupan, Frekuensi Pajanan, Durasi Pajanan, Berat Badan, dan Intake dengan Tingkat Risiko Masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara Tahun 2015 Kategori RQ 1 RQ ≤ 1 p value n n Konsentrasi kadmium dalam kerang hijau 0,083 mgL 109 77,9 6 6,7 0,576 ≤0,083 mgL 31 22,1 84 93,6 Jumlah 140 100 90 100 Laju asupan kerang hijau 4,77 gramhari 109 77,9 6 6,7 0,000 ≤4,77 gramhari 31 22,1 84 93,3 Jumlah 140 100 90 100 Frekuensi pajanan 52 haritahun 109 77,9 6 6,7 0,000 ≤52 haritahun 31 22,1 84 93,6 Jumlah 140 100 90 100 Durasi pajanan 15 tahun 85 60,7 37 41,1 0,004 ≤ 15 tahun 55 39,3 53 58,9 Jumlah 140 100 90 100 Berat badan 57,22 kg 75 53,6 42 46,7 0,307 ≤57,22 kg 65 46,4 48 53,3 Jumlah 140 100 90 100 Intake kerang hijau 0,004 mgkghari 99 70,7 0 0 0,000 ≤0,004 mgkghari 41 29,3 90 100 Jumlah 140 100 90 100 Berdasarkan Tabel 5.6 hasil uji bivariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel konsentrasi kadmium dalam kerang hijau dan berat badan responden dengan tingkat risiko masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara p0,05, sedangkan untuk variabel laju asupan, frekuensi pajanan, durasi pajanan, dan intake konsumsi kerang hijau menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkat risiko masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara p0,05.