BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori, untuk mengetahui tingkat efek kesehatan lingkungan akibat pajanan logam berat Cd dalam kerang hijau yang
dikonsumsi masyarakat Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara, maka diperlukan data konsesntrasi Cd dalam kerang hijau C, karakteristik
individu, dan karakteristik risiko. Penelitian ini bersifat prediktif tingkat risiko logam berat Cd pada sampel kerang hijau yang dikonsumsi oleh masyarakat
Kaliadem Muara Angke Jakarta Utara dalam waktu tertentu. Intake konsumsi kerang hijau didapatkan dengan perhitungan formulasi
konsentrasi Cd dalam kerang hijau, karakteristik individu, dan pola aktifitas individu. Setalah diketahui intake konsumsi kerang hijau maka dilakukan
perhitungan formulasi tingkatan risiko dengan intake dan RfD refference dose. Apabila didapatkan nilai RQ1 maka dinyatakan bahwa masyarakat
berisiko terhadap gangguan kesehatan akibat keracunan Cd. Setelah didapatkan nilai RQ maka dilakukan uji hubungan antara variabel konsentrasi
Cd dalam kerang hijau, karakteristik individu laju asupan dan berat badan, pola aktifitas frekuensi dan durasi pajanan, dan intake.
Variabel karakteristik individu usia, status pernikahan, jenis kelamin, pekerjaan, dan cara memasak hanya dilakukan analisis univariat, karena
variabel ini hanya untuk mengetahui proporsi, jumlah, dan perentase
berdasarkan status sosial demografi masyarakat setempat. Sedangkan variabel konsentrasi Cd dalam kerang hijau, karakteristik individu berat badan dan
laju asupan, pola aktivitas durasi pajanan dan frekuensi pajanan dan intake dilakukan analisis bivariat, karena untuk mengetahui hubungan tingkat risiko
dengan variabel tersebut. Efek kesehatan akibat paparan kadmium tidak diteliti karena efek tersebut dapat muncul setelah paparan dalam jangka waktu
yang lama kronik. Variabel manajemen risiko juga tidak diteliti, karena manajemen risiko bukanlah tahapan dari ARKL melainkan tindak lanjut dari
ARKL.
Konsentrasi Kadmium dalam Kerang Hijau C
Intake konsumsi kerang hijau
Karaktrisitk Individu:
Pola Konsumsi Laju Asupan Kerang Hijau
R
Berat Badan Wb
Usia Status Pernikahan
Jenis Kelamin Pekerjaan
Cara Memasak
Tingkat Risiko RQ
Pola Aktifitas:
Durasi Pajanan Dt Frekuensi Pajanan
fe
Keterangan: Huruf dicetak tebal:
dilakukan analisis bivariat Huruf tidak dicetak tebal:
hanya dilakukan analisis univariat
Bagan 3.1 Kerangka konsep
B. Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian ini yaitu:
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi Operasional Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala ukur
1. Konsentrasi
Cd
Kadmium dalam kerang hijau
Cd
2+
C Konsentrasi kadmium
Cd
yang terdapat dalam kerang hijau yang
dikonsumsi oleh masyarakat Kaliadem, Muara Angke Jakarta
Utara. Pengukuran dilakukan di Laboratorium Kesehatan
Lingkungan dan Terpadu Pengukuran
dengan alat laboratorium
Atomic Absroption
Spektrophoto meter AAS
mggram Rasio
2. Berat Badan
Wb Satuan massa berat badan pada
saat penelitian Kemenkes, 2012 Observasi
Timbangan digital
kg Rasio
3. Usia
Lamanya waktu hidup yaitu terhitung sejak lahir sampai dengan
sekarang. Wawancara
Kuesioner Tahun
Rasio
4. Laju Asupan R Jumlah berat kerang yang
dikonsumsi per hari. Direktorat Jendral PP dan PL,
Kementrian Kesehatan, 2012 Wawancara
Kuesioner gramhari
Rasio
5. Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden yang menjadi sampel dalam penelitian
Wawancara Kuesioner
1. Laki-laki 2. Perempuan
Ordinal
6. Status
Pernikahan Status pernikahan responden pada
saat dilakukan pengambilan data Wawancara
Kuesioner 1. Menikah
2. Belum Menikah
Ordinal
7. Pekerjaan
Suatu kegiatan yang dilakukan secara rutin terus menerus
berdasarkan keahlian yang dimiliki. Wawancara
Kuesioner 1. Buruh
2. Nelayan 3. Pedagang
4. Wiraswasta 5. Swasta
6. Ibu Rumah Tangga
7. Lainnya Ordinal
8. Cara Memasak
Penggunaan cangkang saat memasak kerang
Wanwancara Kuesinoner
1. Dengan Cangkang
Ordinal