Hubungan Durasi Pajanan Kerang Hijau dengan Tingkat Risiko
Sianipar 2009 yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil uji statistik dengan CI 95 dan nilai interval kepercayaan yang mencakup 1 0,541
– 3,325, yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara berat badan
responden dengan tingkat risiko gangguan kesehatan. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnomo dan
Purwana 2008 yang menyatakan bahwa berat badan memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat risiko p value =0,032. Hal tersebut berarti,
semakin tinggi berat badan responden maka semakin kecil tingkat risiko yang akan dialami oleh responden. Menurut IPCS 2010 secara teori nilai berat
badan akan mempengaruhi nilai tingkat risiko, sehingga semakin berat seseorang maka semakin kecil kemungkinan untuk mengalami risiko
gangguan kesehatan akibat pajanan risk agent. Perbedaan penelitian ini, Ashar 2007, dan Sianipar 2009 dengan
penelitian Purnomo dan Purwana 2008 dikarenakan pada penelitian ini, penelitian Ashar 2007, dan pada penelitian Sianipar 2009 berat badan
responden satu dengan responden yang lain tidak jauh berbeda, lingkup wilayah penelitian kecil, dan responden yang digunakan adalah individu
dewasa sehingga data yang didapatkan homogen. Oleh karena itu, hasil uij bivariat tidak menunjukan adanya hubungan yang bermakna.
Secara teori orang dengan berat badan ideal akan mempunyai nutrisi yang cukup sehingga menghalangi kehadiran logam Cd ke dalam tubuh untuk
menggantikan nutrisi zink, besi, tembaga, selenium, kalsium, piridoksin, asam askrobat dan protein. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan toksisitas
Cd terjadi akibat defisiensi unsur-unsur tersebut diatas yang menyebabkan peningkatan absrobsi Cd ATSDR, 1999.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa secara teori berat badan mempengaruhi besarnya nilai RQ, sehingga semakin besar nilai
berat badan seseorang maka akan semakin kecil mengalami gangguan kesehatan. Namun dalam hasil dalam penelitian ini nilai berat badan tidak
berhubungan secara bermakna dengan dengan nilai RQ p value =0,307. Perbedaan tersebut dikarenakan nilai berat badan antar responden relatif sama,
lingkup wilayah penelitian kecil, dan responden yang dalam penelitian ini rata-rata adalah dewasa, sehingga data yang didapatkan saat penelitian
homogen. Oleh karena itu untuk mengurangi risiko kesehatan akibat pajanan Cd masyarakat Kaliadem Muara Angke perlu menambah asupan zat gizi.