51
tertinggi pada saat post-test sebesar 95.Dari tabel tersebut bisa kita lihat semua siswa hasil belajarnya meningkat.Untuk hasil belajar siklus 2 diperoleh
rata-rata N –gain sebesar 70.Yang memperoleh rata-rata nilairendah4,
rata-rata nilai sedang 36, dan rata-rata nilai tinggi 60. Nilaitersebut menunjukkan penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student
Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.
d. Deskripsi Hasil Pretest dan Postest Siklus II
Dari hasil pre-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 53,0. Dimana nilai terkecil sebesar 40 dan nilai terbesar sebesar 70 .
Kebanyakan siswa mendapatkan nilai 50 yaitu sebanyak 5 siswa. Dari hasil post-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 87,4. Dimana nilai
terkecil sebesar 75 dan nilai terbesar sebesar 95. Kebanyakan siswa mendapatkan nilai 90 yaitu sebanyak 11 siswa. Dari hasil post-test dapat dilihat
terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa pada saat post-test, pada siklus I sebesar 75,6 meningkat menjadi 87,4 pada saat post-test di siklus II.
3. Tahap Pengamatan
Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Kondisi ini dapat diamati berdasarkan hasil observasi pada saat
proses pembelajaran. Beberapa peningkatan tersebut antara lain: a. Suasana kelas lebih tertib, siswa menjadi lebih terkendali dan lebih
berkonsentrasi dalam proses pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Division STAD.
b. Siswa sudah mulai memahami tahapan yang dilakukan proses pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams Achievement
Division STAD. c. Alokasi waktu pada proses pembelajaran lebih optimal sesuai dengan
rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.
52
d. Terjadinya peningkatan hasil belajar dapat dilihat nilai rata-rata N-gain hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 42 menjadi 70 pada siklus II.
4. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II, diperoleh deskripsi bahwa Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student
Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hasil belajar yang dicapai siswa telah mencapai indikator yang telah
ditetapkan pada awal penelitian, dan hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I sudah terjadi penyempurnaan pada siklus II. Dengan demikian,
indikator pada penelitian ini sudah tercapai sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
C. Pemeriksaan Keabsahan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi, wawancara, catatan lapangan, dan tes hasil belajar. Hasil lembar observasi
didiskusikan dengan guru kolaborator. Pengecekan terhadap hasil observasi dilakukan secara berulang oleh peneliti. Selain itu peneliti membandingkan
hasil lembar observasi dengan hasil catatan lapangan peneliti. Setiap akhir siklus I dan II dilakukan akumulasi hasil lembar observasi, peneliti
membandingkan dan menganalisis hasil lembar observasi siklus I dan siklus II .Hasil wawancara ditulis secara rinci sehingga memudahkan peneliti dalam
menganalisis hasil wawancara. Hasil wawancara dibaca secara berulang oleh peneliti untuk
menghindari kesalahan dalam menganalisis hasil wawancara. Hasil wawancara dibandingkan dengan hasil observasi dan catatan lapangan
peneliti untuk memperkuat data. Peneliti mendiskusikan hasil wawancara dengan guru kolaborator. Tes hasil belajar yang digunakan peneliti sudah
diuji validitas dan realibitasnya, dimana tes hasil belajar digunakan peneliti untuk pre-test dan post-test terhadap siswa untuk melihat perkembangan yang