Pertemuan ketiga Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan pertama

53 terjadi antara sebelum dan sesudah Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Division STAD digunakan.

D. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber. Diantaranya yaitu lembar observasi,lembar observasi digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus.

E. Pembahasan Temuan Penelitian

Proses Pembelajaran yang dilakukan penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Nurul Hikmah Jakarta adalah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division STAD. Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD, proses pembelajaran Fiqih lebih didominasi oleh guru. Sehingga siswa kurangaktif selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurang kreatifnya guru dalam menggunakan model pembelajaran yang variatif. Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division STAD adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan hasil proses pembelajaran. Model Pembelajaran Koopeatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division STAD terdiri dari beberapa tahap yaitu: Perencanaan Planning, Tindakan Acting, Pengamatan Observing, dan Refleksi Reflecting. Hasil pengamatan melalui lembar observasi dan hasil wawancara dengan guru dan siswa pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa senang pada proses pembelajaran Fiqih yang menggunakan pembelajaran Kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division STAD.Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division STADdapat meningkatkan keaktifan siswa. 54 Berdasarkan pengamatan selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan teknik ini, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif karena diharuskan berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk membahas soal yang diberikan oleh peneliti. Siswa juga dapat bertukar pikiran dengan kelompok lain, sehingga Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan teori yang mengemukakan mengenai model pembelajaran kooperatif. “Menurut Sofwan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model bermasyarakat dalam kehidupan sehari- hari siswa”. 34 Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I diperoleh nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pre-test adalah 35 dan nilai tertinggi pada saat pre-test adalah 80. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat pos-ttest sebesar 65, sedangkan nilai tertinggi pada skor post-test sebesar 90. Dari hasil tes tersebut bisa kita lihat sebagian besar siswa hasil belajarnya meningkat. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata- rata N-gain sebesar 42 Dari hasil tes yang diperoleh diketahui ketuntasan siswa sudah mencapai maksimal. Ini berarti Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division STAD yang digunakan sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N-gain. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai, akan tetapi diperlukan penyempurnaan untuk masing-masing nilai siswa dan peneliti melanjutkan ke siklus II untuk mencoba memperbaiki dan menyempurnakan dari kekurangan yang terdapat di siklus I, karena berdasarkan hasil observasi siklus I aktifitas siswa belum memuaskan. Hal ini terlihat dari kurangnya komunikasi dalam kelompok, sebagian besar kelompok masih mengandalkan siswa yang pintar untuk mengerjakan tugas, 34 Sofwan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovati dalam Kelas, Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2010, h. 67. 55 masih sedikitnya jumlah siswa yang bertanya maupunyang menjawab pertanyaan, serta munculnya rasa bosan dan jenuh siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Untuk mengatasi kekurangan-kekuranganyang terjadi pada siklus I, guru melakukan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II yaitu nilai paling rendah yangdiperoleh siswa pada saat pre-test adalah 40 dan nilai tertinggi pada saat pre-test adalah 70. Sedangkan nilai terendah pada saat post-test sebesar 75 dan nilai tertinggi pada saat post- test sebesar 95. Dari tabel tersebut dapat dilihat semua siswa hasil belajarnya meningkat. Untuk hasil belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N –gain sebesar 70. Nilai tersebut menunjukkan Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.] “Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Pengusahaaan hasil belajar seseorang dilihat dari perilakunya,baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik”. 35 Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, dapat dikatakan bahwa jalannya pembelajaran pada siklus II telah berhasil memperbaiki berbagai kelemahan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan tersebut menimbulkanpeningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan pada akhirnya membuat peningkatan hasil belajar siswa yang memuaskan. “Model Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembanganketerampilan sosial”. 36 35 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 165 36 Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Grafindo Persada, 2011, h. 209

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR �.

0 1 23

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30