Deskripsi Hasil Pretest dan Postest Siklus II
55
masih sedikitnya jumlah siswa yang bertanya maupunyang menjawab pertanyaan, serta munculnya rasa bosan dan jenuh siswa dalam kegiatan
proses pembelajaran. Untuk mengatasi kekurangan-kekuranganyang terjadi pada siklus I,
guru melakukan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II yaitu nilai paling rendah yangdiperoleh siswa pada saat
pre-test adalah 40 dan nilai tertinggi pada saat pre-test adalah 70. Sedangkan nilai terendah pada saat post-test sebesar 75 dan nilai tertinggi pada saat post-
test sebesar 95. Dari tabel tersebut dapat dilihat semua siswa hasil belajarnya meningkat. Untuk hasil belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N
–gain sebesar 70. Nilai tersebut menunjukkan Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan
Teknik Student Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah
tercapai.] “Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran
dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Pengusahaaan hasil belajar seseorang dilihat dari perilakunya,baik perilaku
dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik”.
35
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, dapat dikatakan bahwa jalannya pembelajaran pada siklus II telah berhasil memperbaiki berbagai
kelemahan yang
terjadi pada
siklus I.
Perbaikan tersebut
menimbulkanpeningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan pada akhirnya membuat peningkatan hasil belajar siswa yang memuaskan.
“Model Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar
akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembanganketerampilan sosial”.
36
35
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 165
36
Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Grafindo Persada, 2011, h. 209