24
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
1. Rendahnya hasil belajar siswa
2. Siswa kesulitan dalam memahami
pelajaran Fiqih
PTK
Model Student Team Achievement DivisionsSTAD
Siswa memahami materi
Terjadinya Peningkatan Hasil Belajar Fiqih siswa
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan dugaan yang akan diuji kebenarannya dengan fakta yang ada. Secara teknis hipotesis dapat didefinisikan pernyataan
mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif
diharapkan mampu menjadi solusi yang baik dimana siswa dapat saling bekerjasama dan bertukar informasi sehingga siswa lebih terlibat aktif dalam
proses pembelajaran dan diharapkan dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih. Dari
uraian dalam kajian teori dan penyusunan kerangka berfikir, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Divisions STAD dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih.
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret dan April semester genap tahun pelajaran 20132014, di MTs Nurul Hikmah Jakarta. Penelitian tindakan
ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas VIII sebanyak 25 siswa. Kegiatan belajar mengajar di MTs Nurul Hikmah Jakarta dilakukan pada pukul 07:00
sampai dengan 13:00 WIB.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research.
“PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas
sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.” Penelitian tindakan kelas juga merupakan penelitian yang bersifat
reparatif. Artinya, penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran agar siswa bisa mencapai hasil yang maksimal.
29
Dengan menggunakan PTK diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan
profesionalisme pendidik
dalam menangani
proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran semakin meningkat kualitasnya.
29
Muhammad Asrori , Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Penerbit CV Wacana Prima, 2009, h. 6.
26
Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan pra penelitiaan dan akan dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian dengan
beberapa siklus. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan siklus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali kelangkah semula, dimana tiap- tiap
siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah merujuk pada model yang dikembangkan oleh Kemmis Mc Taggart yang dikutip
oleh Suharsimi Arikunto, digambarkan dalam bagan di bawah ini:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Kemmis McTaggart Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana pada setiap siklus terdiri
dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan plan, pelaksanaan tindakan act, observasi observe, dan refleksi reflect.
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti membuat rencana dan skenario
pembelajaran yang akan disajikan dalam materi penelitian. Selain itu pada tahap ini juga peneliti menyiapkan instrumen penelitian
yang terdiri dari soal yang harus dijawab oleh siswa, lembar observasi dan lembar wawancara.