Pengertian Pembelajaran Kooperatif Hakikat Pembelajaran Kooperatif

13 13. Siswa meningkat dalam “kolaborasi kognitif.” Mereka mengorganisasi pikirannya untuk di jelaskan ide pada teman- teman sekelas mereka

b. Sedangkan kelemahan dari strategi pembelajaran kooperatif ini

adalah: 1. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah 2. Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai 3. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda – beda serta membutuhkan waktu khusus 9

2. Model Student Teams Achievement Division STAD

Menurut kamus bahasa Inggris, STAD Student Teams Achievement Divisions adalah student murid, pelajar, teams regu, rombongan, achievement menyelesaikanhasil belajar, divisions pembagian, bagian, pembelahan. 10 Maka STAD Student Teams Achievement Divisions dapat diartikan sekelompok siswa yang menyelesaikan hasil belajar pada suatu permasalahan yang sudah mendapat pembagian kelompok. Menurut Slavin Robet 2008 model STAD Student Teams Achievement Divisions merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam Matematika, IPA, PKn, IPS , Bahasa Inggris, dan banyak subjek lainnya, pada tinggkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Lebih jauh Slavin memaparkan bahwa: “Gagasan utama di belakang STAD adalah memicu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru”. 11 9 Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009, cet. 1, h. 248- 249. 10 Abdullah masrur, kamus penolong Inggris – Indonesia, Bandung: Cv Bintang pelajar, 2001, cet. 1, h. 27, 34, 7, 20. 11 Slavin, Robet, cooperative learning, Bandung: Nusa media, 2008, cet. 2, h. 17. 14 Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif Model STAD 1. Penyampaian Tujuan dan Motivasi Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. 2. Pembagian Kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas keragaman kelas dalam prestasi akademik, gender jenis kelamin, rasa tau etnik. 3. Presentasi dari Guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kretif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus di lakukan serta cara- cara menjelaskannya. 4. Kegiatan Belajar dalam Tim Kerja Tim Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan konstribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. 5. Kuis Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing- masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini 15 dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. 12

3. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

“Belajar merupakan suatu kebutuhan bagi manusia, jadi belajar bukan hanya karena adanya kesempatan”. 13 Menurut Oemar Hamalik “belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat latihan dan pengalaman”. 14 Belajar merupakan proses untuk membuat perubahan dalam diri mahasiswa dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut akan membuat seseorang menjadi lebih baik. Belajar bukan hanya untuk mengumpulkan pengetahuan saja, tetapi belajar juga sebagai proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya yang disadari. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. 15 12 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Grafindo Persada, 2011, cet. 3, h. 215. 13 Yahya Yudik, Pedoman Pelaksanaan Kurikulum R.A. Jakarta : Departemen Agama, 2005 h.5 14 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009, cet 3, h.106. 15 Wasty soemanto, Psikologi Pendidikan landasan kerja pemimpin pendidikan, Malang: Rineka Cipta, 1983, Cet. 4, h. 104-105.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR �.

0 1 23

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30