Daya Pembeda Butir Soal

80 Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: - Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Arikunto, 2013: 225. Instrumen soal yang akan digunakan dalam penelitian, harus memiliki taraf kesukaran sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya. Taraf kesukaran soal tersebut apakah mudah, sukar, atau sulit. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui, apakah instrumen soal yang telah dibuat dapat digunakan dalam penelitian atau tidak. Pengujian tingkat kesukaran dilakukan dengan membandingkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dibanding dengan jumlah peserta tes. Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data yang valid dengan tingkat kesukar an „mudah‟ terdapat pada nomor 15, 17, 18, 22, 23, 24, 26, 28, 31,32, 34, 38, dan 40 ; tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 10, 16, 19, 21, 25, 27, 29, 30, 33, dan 35. Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran nomor 27.

3.6.2.7 Daya Pembeda Butir Soal

Menurut Arikunto 2013: 228 daya pembeda soal adalah kemampuan 81 suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pintar berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal, sehingga analisis daya beda akan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan Arikunto 2013: 228. Rumus untuk menghitung daya beda adalah sebagai berikut: D = - Keterangan: : daya beda soal : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar : banyaknya siswa pada kelompok atas : banyaknya siswa pada kelompok bawah Untuk menafsirkan hasilnya dapat digunakan kriteria sebagai berikut: D = 0,00 – 0,20 berarti jelek poor D = 0,21 – 0,40 berarti cukup satisfactory D = 0,41 – 0,70 berarti baikgood D = 0,71 – 1,00 berarti baik sekaliexcellent Arikunto, 2013: 232 Sebelum menganalisis daya beda soal, terlebih dahulu kelompok siswa dibagi dua sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan kelompok bawah. Pengujian daya beda diperoleh dari hasil penghitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa pada kelompok atas PA dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah PB. 82 Berdasarkan hasil perhitungan manual, dapat diketahui terdapat 3 soal berdaya beda jelek, 9 soal berdaya beda cukup, dan 11 soal berdaya beda baik. Rekapitulasi analisis daya beda soal dapat dibaca pada lampiran nomor 28. Berdasarkan pertimbangan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda didapatkan soal yang layak digunakan sebagai instrumen. Soal yang digunakan pada penelitian berjumlah 20 soal yaitu butir 10, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 dan 40. Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Soal Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti khebinnekaan, kekayaan, keramahtamah an. 4.1.1 Mampu menceritakan ciri-ciri khas bangsa Indonesia seperti hal bahasa, rumah adat, senjata tradisional, maupun kesenian. 10, 15, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, dan 34. 4.1.2 Mampu menunjukkan hasil kekayaan alam di laut. 17, 30, 33, dan 35 4.1.3 Mampu menyebutkan manfaat hasil kekayaan alam di laut. 18, 19, dan 40. Sumber : lampiran nomor 16

3.7 Metode Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk menguji apakah model pembelajaran Talking Stick yang digunakan efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan berupa nilai hasil belajar siswa, sedangkan data kualitatif yang digunakan berupa hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran PKn materi bangga sebagai bangsa Indonesia yang menerapkan pembelajaran Talking Stick.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

0 33 267

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA 02 TEGAL

1 18 426

KEEFEKTIFAN METODE MATEMATIKA GASING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR KABUPATEN PEKALONGAN

6 42 261

KEEFEKTIFAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AWAN DAN CUACA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI PEGIRIKAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 21 186

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIGANGSA KULON 01 KABUPATEN BREBES

0 8 245

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN SAVI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS PIANIKA DI KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 13 268

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

PENERAPAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 3 24

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85