Tahap Persiapan Prosedur Penelitian

54 tidak mendapatkan perlakuan tidak menerapkan metode pembelajaran Talking Stick, tetapi menerapkan metode pembelajaran ceramah pada pembelajaran PKn. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dari penerapan metode tersebut, maka dilakukan tes pada akhir pembelajaran. Hasil dari tes tersebut dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas yang mendapatkan perlakuan dengan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan.

3.1.2 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan penulis dalam kegiatan penelitian. Secara umum, prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Penjelasan lebih lanjut mengenai prosedur penelitian akan dipaparkan pada uraian berikut.

3.1.2.1 Tahap Persiapan

Merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Tahapannya sebagai berikut: 1 Mengajukan topik. Pada tahap ini, penulis mengajukan tiga topik ke lembaga PGSD UPP Tegal. Setelah melalui tahap seleksi yang dilakukan para ahli, maka terpilihlah satu topik yang dijadikan sebagai topik untuk penelitian. Topik yang terpilih yaitu keefektifan metode pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran PKn pada siswa kelas III. 2 Menentukan tempat penelitian. Pada tahap ini, penulis menentukan tempat yang tepat untuk melaksanakan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti memilih SD Negeri 01 Sangkanjoyo 55 dan SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan sebagai tempat penelitian. Alasannya karena kedua Sekolah Dasar tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama. 3 Melakukan wawancara tidak terstruktur dan observasi. Pada tahap ini, penulis melakukan wawancara dan observasi terhadap guru kelas III SD Negeri 01 Sangkanjoyo dan SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan untuk mendapatkan informasi dan data awal penelitian. Penulis melakukan wawancara dan observasi kepada guru kelas III SD Negeri 01 Sangkanjoyo Kabupaten Pekalongan, yaitu Jumaroh, S.Pd.SD dan guru kelas III SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan Dwi Yudiningsih, A.Ma.Pd Wawancara dan observasi, dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2015. 4 Menentukan populasi. Pada tahap ini, penulis menentukan populasi berdasarkan data awal yang diperoleh dari guru SD Negeri 01 Sangkanjoyo dan SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III SD Negeri 01 Sangkanjoyo dan SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan. 5 Menentukan kelompok penelitian Pada tahap ini, penulis langsung menentukan dua kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peneliti memilih kelas III SD Negeri 01 Sangkanjoyo Kabupaten Pekalongan sebagai kelas eksperimen dan kelas III SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan sebagai kelas kontrol. 6 Menentukan sampel. 56 Sampel yang digunakan yaitu siswa kelas III SD Negeri 01 Sangkanjoyo dan SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik sampling jenuh. Sampel penelitian ini berjumlah 60 siswa, yaitu kelas III SD Negeri 01 Sangkanjoyo Kabupaten Pekalongan sebagai kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan kelas III SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan sebagai kelas kontrol berjumlah 30 siswa. 7 Mengajukan proposal penelitian. Pada tahap ini, penulis mengajukan proposal penelitian kepada lembaga PGSD UPP Tegal. Proposal yang penulis ajukan, sebelumnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing yaitu Drs. Utoyo, M.Pd. 8 Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP. Pada tahap ini, penulis membuat RPP sesuai dengan materi yang dipilih dan sesuai juga dengan silabus. RPP yang dibuat merupakan RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. 9 Membuat kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar. Pada tahap ini, penulis membuat kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar yang berisi tentang butir-butir yang akan diamati untuk mengukur tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Talking Stick. Kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar siswa dibuat berdasarkan model pembelajaran yang digunakan. 10 Membuat butir soal uji coba lembar observasi aktivitas belajar. Pada tahap ini, penulis membuat butir soal uji coba lembar observasi aktivitas belajar yang sudah dilengkapi dengan indikator. Butir soal uji coba lembar observasi aktivitas belajar ini digunakan dalam uji coba metode 57 pembelajaran Talking Stick di kelas uji coba. Pengujicobaan butir soal uji coba lembar observasi aktivitas belajar bertujuan agar butir soal lembar observasi aktivitas belajar yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel. 11 Membuat kisi-kisi soal. Pada tahap ini, penulis membuat kisi-kisi soal yang sesuai dengan materi yang diambil dan indikator pembelajaran. Kisi-kisi soal yang dibuat dilengkapi dengan indikator butir soal, nomer soal, tingkat ranah kognitif dan tingkat kesukaran butir soal. Pada penelitian ini, peneliti membuat 40 butir soal dengan 18 indikator butir soal. 12 Membuat soal uji coba. Pada tahap ini, penulis membuat soal uji coba berdasarkan kisi-kisi soal yang telah ditentukan. Pembuatan soal uji coba ini memperhatikan isi soal dan tampilan soal. Soal uji coba divalidasi oleh tim ahli untuk mendapatkan soal uji coba yang layak untuk diujicobakan. 13 Membuat lembar pengamatan model. Pada tahap ini, penulis membuat lembar pengamatan metode yang sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian. Lembar pengamatan metode pada penelitian ini, merupakan lembar pengamatan metode pembelajaran Talking Stick. Lembar pengamatan metode pembelajaran digunakan untuk mengamati penampilan penulis saat melaksanakan pembelajaran di kelas. 14 Mengurus perijinan penelitian. Pada tahap ini, penulis mengurus perijinan penelitian yang dimulai dari 58 perijinan penelitian dari dosen pembimbing Drs. Utoyo, M.Pd, perijinan penelitian dari lembaga PGSD UPP Tegal, perijinan penelitian dari BAPPEDA Kabupaten Pekalongan, perijinan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, UPTD kecamatan Kajen, SD Negeri 01 Sangkanjoyo dan SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan.

3.1.2.2 Tahap Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

0 33 267

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA 02 TEGAL

1 18 426

KEEFEKTIFAN METODE MATEMATIKA GASING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR KABUPATEN PEKALONGAN

6 42 261

KEEFEKTIFAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AWAN DAN CUACA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI PEGIRIKAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 21 186

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIGANGSA KULON 01 KABUPATEN BREBES

0 8 245

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN SAVI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS PIANIKA DI KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 13 268

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

PENERAPAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 3 24

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85