Prinsip-prinsip Pembelajaran Landasan Teori

21 menghasilkan proses belajar pada siswa dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, Sedangkan mengajar adalah salah satu penerapan strategi pembelajaran diantara strategi-strategi pembelajaran lainnya dengan tujuan menyampaikan informasi kepada siswa Siregar dan Nara, 2011: 13. Kalau diperhatikan, kedua perbedaan ini telah menggeser paradigma pendidikan dari yang semula teacher-centered menjadi student-centered. Kegiatan yang semula berorientasi pada mengajar dimana guru lebih banyak berperan, telah berpindah kepada konsep pembelajaran yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan yang orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar di dalam dirinya. Dari berbagai pendapat tentang pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses yang diupayakan secara sadar dan disengaja untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Dengan memahami pengertian pembelajaran dapat membantu penulis melaksanakan proses pembelajaran dalam penelitian dengan baik, sehingga siswa dapat belajar dengan optimal.

2.1.5 Prinsip-prinsip Pembelajaran

Guru dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran. Kewibawaan dan kepiawaian guru dalam mengelola proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan belajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus mampu mengarahkan siswanya untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Kewibawaan guru dalam proses pembelajaran dapat terbentuk melalui beberapa hal, antara lain pengeuasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar-individu baik dengan siswa maupun antara sesama guru dan unsur lain yang terkait dalam proses pendidikan. 22 Dalam buku Cindition of Learning, Gagne 1977 dalam Siregar dan Nara 2011:16 mengemukakan sembilan prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut: 1 Menarik perhatian gaining attention: hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi atau kompleks. 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran informing learner of the objectives: memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti pelajaran. 3 Mengingatkan konsep prinsip yang telah dipelajari stimulating recall or prior learning: merangsang ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi prasyarat untuk mempelajari materi yang baru. 4 Menyampaikan materi pelajaran presenting the stimulus: menyampaikan materi-materi pembelajaran yang telah direncanakan. 5 Memberikan bimbingan belajar providing learner guidance: memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing prosesalur berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik. 6 Memperoleh kinerjapenampilan siswa eliciting performance: siswa diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari atau penguasaannya terhadap materi. 7 Memberikan balikan providing feedback: memberitahu seberapa jauh ketepatan performance siswa. 8 Menilai hasil belajar assessing performance: memberikan testugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran. 9 Memperkuat retensi dan transfer belajar enhancing retention and transfer: merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan 23 memberikan rangkuman, mengadakan review atau mempraktikkan apa yang telah dipelajari. Penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang kompleks, namum jika dilaksanakan dengan seksama dapat tercipta suatu pembelajaran yang efektif dan efisien. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip pembelajaran, sangat membantu penulis dalam melaksanakan penelititn pembelajaran PKn dengan menggunakan metode Talking Stick.

2.1.6 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

0 33 267

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA 02 TEGAL

1 18 426

KEEFEKTIFAN METODE MATEMATIKA GASING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR KABUPATEN PEKALONGAN

6 42 261

KEEFEKTIFAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AWAN DAN CUACA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI PEGIRIKAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 21 186

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIGANGSA KULON 01 KABUPATEN BREBES

0 8 245

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN SAVI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS PIANIKA DI KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 13 268

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

PENERAPAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 3 24

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85