86 dan kontrol. Data yang digunakan dalam pengujian kesamaan rata-rata yaitu nilai
pretest siswa kelas eksperimen maupun kontrol. Uji kesamaan rata-rata data nilai pretest digunakan untuk membandingkan kesamaan rata-rata kelas eksperimen
dan kontrol serta membuktikan bahwa kedua kelas yang akan digunakan dalam penelitian ini tidak mempunyai perbedaan kondisi awal. Uji kesamaan rata-rata
dilakukan menggunakan uji satu sampel one simple t test. Pengujian dibantu dengan software SPSS versi 20 dengan. Menurut Sugiyono 2014: 260-1, jika
– t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
dan signifikansi 0,05, maka tidak ada perbedaan secara signifikan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kontrol. Sehingga dapat
disimpulkan jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak
3.7.2.2 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis
Analisis data akhir eksperimen dilakukan untuk menguji aktivitas belajar siswa dan hasil belajar PKn materi bangga sebagai bangsa Indonesia dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah memperoleh perlakuan yang berbeda. Dalam penelitian ini, uji hipotesis menggunakan teknik sebagai berikut:
3.7.2.2.1 Uji Perbedaan Apabila pada uji normalitas data menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal, maka analisis hasil belajar akan diuji menggunakan statistik parametris. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan independent samples t test.
Menurut Priyatno 2013: 87, Independent samples t test digunakan untuk menguji perbedaan antara dua sampel bebas atau tidak berhubungan. Untuk
menguji hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai t dan signifikansi pada tabel Independent Samples Test.
Pengujian hipotesis dibantu dengan software SPSS versi 20, dengan
87 menggunakan menu analyze
– compare means – independent sample t test. Untuk mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau ditolak adalah dengan melihat nilai t
dalam kolom t test for equality of means. Nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Jika didapatkan nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Pengambilan keputusan bisa juga
dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka Ho
ditolak Priyatno, 2013: 92. 3.7.2.2.2 Uji Keefektifan
Pengujian keefektifan, menggunakan pengujian hipotesis komparatif dua sampel dengan rumus pooled varian. Menurut Sugiyono 2014: 259 yaitu
rumusan t-test sebagai berikut:
t
hitung
=
Keterangan: t
: t
hitung
yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t
tabel
. X
1
: rata-rata kelas eksperimen
X
2
: rata-rata kelas kontrol n
1
: sampel kelas eksperimen
n
2
: sampel kelas kontrol S
1
: varians kelas eksperimen
S
2 :
varians kelas kontrol
88 Selanjutnya, bandingkan t
hitung
dengan t
tabel
. Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila t
hitung
lebih kecil atau sama dengan dari t
tabel
maka H
O
diterima. Jadi bila t
hitung
≤ t
tabel
maka H
O
diterima dan H
a
ditolak dan sebaliknya Sugiyono, 2014: 261.
Namun, jika data berdistribusi tidak normal maka analisis akhir cukup menggunakan uji nonparametris yaitu dengan menggunakan uji U Mann Whitney.
Uji U Mann Whitney berguna untuk menguji kemampuan generalisasi signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua
rata-rata sampel. Uji U Mann Whitney dengan menu Analyze – Nonparametrics
Tests-Legacy Dialogs – 2 Independent Samples kemudian beri tanda checklist
pada U Mann Whitney. Untuk mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai pada kolom Asymp. Sig. 2-tailed. Ketentuan
dalam uji U Mann Whitney yaitu apabila U
hitung
kurang dari U
tabel
atau nilai signifikansi kurang dari 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya,
apabila U
hitung
lebih dari atau sama dengan U
tabel
atau nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak Priyatno, 2013: 93.
89
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan faktor penting dalam penelitian.Untuk lebih memahami tentang kondisi objek penelitian, maka sebuah gambaran umum
mengenai objek dan responden dari penelitian sangatlah penting untuk dijabarkan.Pemahaman mengenai objek penelitian, akan membantu penelitidalam
melaksanakan penelitian. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai gambaran umum objek penelitian dan kondisi responden penelitian.
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Sangkanjoyo dan SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalongan dengan populasi penelitian siswa kelas III
SD Negeri 01 Sangkanjoyo yang berjumlah 30 orang siswa dan siswa kelas III SD Negeri 02 Kebonagung yangberjumlah 30 orang siswa. Letak sekolah berada di
Desa Sangkanjoyo dan Desa Kebonagung JL. Bahurekso Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan.
Penulis memilih SD Negeri 01 Sangkanjoyo dan SD Negeri 02 Kebonagung
Kabupaten Pekalongan sebagai objek penelitian dengan
memperhatikan kriteria-kriteria objek penelitian eksperimen, yaituSD Negeri 01 Sangkanjoyo dan SD Negeri 02 Kebonagung Kabupaten Pekalonganmemiliki
siswa dengan kemampuan yang relatif sama, pembelajaran yang dilaksanakan