Keadaan Siswa Gambaran Umum Sekolah

67 9 Ubaidillah, SS S1 Sejarah 19 10 Ismail Fahmi, ST S1 Matematika + Fisika 24 11 Wisa Dwitiara, S.Si S1 Geografi 18 12 Edi Haryono,S.Pd S1 B. Inggris 12 13 Firman Hardyansyah, S.Pd S1 B. Inggris 28 14 Mulyadi, S.Pd S1 Biologi 14 15 Edy Sutikno, S.Pd S1 Penjas 12 16 Azye Murni, SS S1 B. Indonesia 20 17 M. Yahya. S.Pd.I S1 Agama + Al-Quran 14 18 Tita Nurhidayah, S.Pd S1 Matematika 28 19 Muslihudin, S.HI S1 Agama + Al-Quran 20 20 Ade Irwan Setiawan, S.Pd S1 B. Indonesia 12 21 Ishlah Cahyadi Syam, SH S1 P K N 18 22 Priyanto SMA Pend. Seni 14 23 Nursuqiah Kholilah, S.Pd.I S1 B. Arab 20 24 Dra. Sri Rachmani S1 Sosiologi 6 25 Ina Rahmanita, S.Pd S1 Kimia 8

6. Visi dan Misi SMA Darussalam

a. Visi SMA Darussalam Visi SMA Darussalam yaitu Cerdas, Inovatif, Nalar, Taqwa, Aktif dan dapat disingkat dengan CINTA Cerdas, Inovatif, Nalar, Taqwa, Aktif. b. Misi SMA Darussalam 1 Membantu siswa yang cerdas, kreatif dan mandiri. 2 Mengembangkan daya nalar siswa dan mandiri. 3 Membentuk siswa yang beriman dan berbudi pekerti. 4 Membina minat dan bakat siswa baik di dalam maupun di luar sekolah.

B. Deskripsi Data Intervensi Tindakan

1. Penelitian pendahuluan

Subjek penelitian ini yaitu siswa SMA Darussalam Ciputat kelas XI4 sebanyak 29 orang. Pelaksanaan penelitian pendahuluan dilakukan sebanyak dua kali. Observasi pertama pada saat peneliti sedang melaksanakan kegiatan PPKT di SMA Darussalam Ciputat pada bulan februari sampai bulan juni 68 2013, dan observasi ke dua pada pada tanggal 14 November 2013. Pada penelitian pendahuluan ini peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran akuntansi tanpa adanya bantuan dari observer. Adapun hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: a. Kurangnya persiapan siswa dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajran akuntansi. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang berada di luar kelas pada saat pergantian jam pelajaran. Kemudian banyak siswa yang belum mempersiapkan buku pada saat guru sudah memulai pelajaran. b. Hanya beberapa siswa yang serius memperhatikan dan mengikuti pembelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat bahwa pada saat guru menjelaskan materi, banyak siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya dan tidak memperhatikan. Sehingga konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran akuntansi. c. Pada saat pembelajaran berlangsung minat belajar akuntansi siswa sangat kurang rendah. Hal ini terlihat ketika guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan, siswa tidak mengerjakannya dan tidak berminat untuk mencari penyelesaian dari soal tersebut tetapi lebih senang menunggu guru menyelesaikan soal tersebut. Ketika guru mengajukan pertanyaan mengenai materi, siswa tidak menjawab dengan baik bahkan beberapa siswa menjawab asal-asalan. Jika pertanyaan guru mudah atau hanya melengkapi, mereka menjawab secara bersama-sama. Jika guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan, mereka hanya terdiam dan tidak akan menjawab hingga guru memanggil nama mereka. Sehingga proses pembelajaran terlihat pasif, karena kebanyakan siswa tidak percaya diri dengan kemampuannya. Bahkan banyak siswa merasa malu atau takut bertanya kepada gurunya jika ada materi yang menyulitkannya. Selain itu banyak juga siswa yang malas mencatat, bahkan mengantuk pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran akuntansi. 69 d. Metode yang digunakan yaitu metode ceramah, sehingga membuat siswa merasa bosan dan jenuh dalam proses pembelajaran. Bahkan siswa merasa sulit ketika menyelesaikan soal yang diberikan guru karena kurang tepatnya pemilihan metode belajar. Akhirnya keberadaan guru di kelas kurang mendapat perhatian siswa. e. Hasil belajar akuntansi siswa rendah, karena kurangnya minat siswa untuk belajar yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Hal ini terlihat bahwa banyak siswa yang mendapat nilai di bawah standar ketuntasan hasil belajar minimum SKHBM. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut, maka diperlukan suatu intervensi tindakan oleh peneliti. Intervensi tindakan berupa penerapan suatu metode belajar yang dapat menjawab atau menyelesaikan masalah- masalah siswa pada saat proses pembelajaran di kelas. Dalam hal ini peneliti mencoba menerapkan suatu metode yang belum pernah digunakan oleh guru mata pelajaran akuntansi. Metode yang diterapkan oleh peniliti dalam pembelajaran akuntansi yaitu metode peer teaching atau tutor sebaya, dengan harapan metode ini dapat meningkatkan minat belajar akuntansi siswa. Metode peer teaching merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif. Layaknya model pembelajaran kooperatif, metode peer teaching lebih mengedepankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini metode peer teaching merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Karena dalam metode peer teaching memakai sistem pembelajaran kelompok, jadi sangat diharapkan terjalinnya interaksi antar siswa dan memupuk rasa kerjasama serta tanggung jawab dari masing-masing siswa atau anggota kelompok. Sehingga proses pembelajaran akuntansi di kelas menjadi kondusif. Berdasarkan penelitian pendahuluan, maka peneliti dan guru mata pelajaran yang berperan sebagai observer mengembangkan rencana tindakan berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran yang aktif. Tujuannya untuk memperbaiki proses pembelajaran akuntansi dan meningkatkan minat belajar akuntansi siswa.