Siklus 1 Deskripsi Data Intervensi Tindakan

74 memahami pokok bahasan. Kali ini kolaborator sekaligus observer ikut berkeliling sambil membawa lembar observasi dengan tujuan membimbing sekaligus mengamati siswa tiap kelompok, dan sesekali waktu kolaborator menceklis lembar observasi untuk menilai sikap siswa selama pertemuan kedua. Adapun lembar panduan observasi kegiatan siswa dalam belajar akuntansi dapat dilihat pada lampiran 5. Usai mendiskusikan materi, peneliti mempersilahkan kepada tutor tiap kelompok untuk menjelaskan kembali atau membahas contoh soal kepada seluruh siswa di depan kelas dengan dilanjuti penjelasan oleh penelit. Pada pertemuan kali ini beberapa tutor masih terlihat gugup saat menjelaskan materi kepada para anggotanya. Kemudian siswa dipersilahkan untuk mengerjakan latihan soal secara individu. Seperti biasa peneliti bersama observer kembali berkeliling kelas untuk membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan latihan soal. Sebelum bel pergantian jam pelajaran, peneliti meminta bantuan kepada para tutor untuk mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan. Selanjutnya peneliti menutup pelajaran dan menugaskan kepada seluruh siswa untuk mempelajari materi laporan keuangan. 3 Tahap ObservasiPengamatan Pada tahap ini observer mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode peer teaching berlangsun, dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran. 4 Tahap Evaluasi dan Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada pertemuan kedua, apakah tindakan yang diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Kemudian hasil penelitian pertemuan kedua dibandingkan dengan pertemuan pertama dan indikator keberhasilan, agar dapat memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan diberikan pada pertemuan berikutnya jika ada masalah-masalah yang baru muncul. 75 c. Pertemuan Ketiga 1 Tahap Perencanaan Pertemuan ke-3 yaitu hari kamis tanggal 28 November 2013, jumlah siswa yang hadir 29 siswa. Seperti biasa peneliti bersama observer mendiskusikan dan membuat RPP dan dilakukannya pengacakan siswa., menyiapkan materi pengajaran dalam bentuk hand out, membuat latihan soal, menyiapkan lembar observasi serta semua keperluan untuk observasi selama pembelajaran berlangsung. 2 Tahap Pelaksanaan Seperti pertemuan sebelumnya, yaitu siswa langsung berkumpul sesuai kelompoknya masing-masing dan dilakukannya pengacakan siswa kembali. Kali ini siswa terlihat lebih cepat dalam mengatur posisi duduk sesuai kelompoknya masing-masing, sehingga waktu untuk belajar dapat dimaksimalkan. Peneliti langsung mempersilahkan para tutor untuk membuka dan memimpin jalannya diskusi pokok bahasan pertemuan ketiga pada hand-out. Peneliti dan kolaborator berkeliling kelas untuk membimbing dan memberikan bantuan bagi kelompok yang menemui kesulitan saat mendiskusikan materi dan membahas contoh soal dalam proses pembelajaran berlangsung. Pertemuan kali ini kegiatan belajar siswa terlihat lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan aktifnya seluruh anggota pada beberapa kelompok. Beberapa tutor yang pertemuan sebelumnya terlihat gerogi, sudah mulai berani dan terlihat percaya diri saat menjelaskan materi kepada anggotanya meski sesekali terbata-bata saat menjelaskan materi. Setelah waktu diskusi berlalu selama 20 menit, seluruh siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan ulang materi jurnal umum oleh peneliti. Pada saat peneliti masuk pada pembahasan contoh soal, peneliti menawarkan kepada seluruh siswa untuk menjelaskan contoh soal tersebut di papan tulis. Sekitar 21 siswa mengacungkan tangan ingin maju ke depan kelas untuk menjelaskan contoh soal. Karena terlalu banyak siswa yang 76 menujuk, maka peneliti memilih 5 siswa dari 21 siswa untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan contoh soal. Saat siswa memberikan penjelasan di depan kelas, peneliti berkeliling dengan tujuan mengamati seluruh siswa dalam memperhatikan penjelasan dan tidak lupa peneliti juga mengamati siswa dalam memberikan penjelasan contoh soal tersebut. Setelah kelima siswa tersebut selesai memberikan penjelasan bahasan contoh soal, peneliti mempersilahkan seluruh siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Ada 6 siswa yang mengacungkan tangan untuk bertanya, lalu peneliti mempersilahkan seluruh siswa untuk menanggapi pertanyaan tersebut. Kemudian beberapa siswa mengacungkan tangannya untuk menanggapi dan menjawab pertanyaan temannya tersebut. Hal ini menandakan minat siswa meningkat yang dapat dilihat dari meningkatnya perhatian, pemahaman, perasaan tertarik, perasaan senang serta rasa ingin tahu siswa. Sehingga membuat siswa termotivasi ingin maju kedepan untuk menjelaskan contoh soal dengan cara mengancungkan tangan mereka. Setelah selesai jam pembelajaran, peneliti memberikan soal latihan untuk dikerjakan di rumah masing-masing. Peneliti juga menugaskan kepada seluruh siswa untuk mempelajari kembali pelajaran yang telah diberikan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, karena diawal pelajaran peneliti selalu meriview materi-materi sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa. 3 Tahap ObservasiPengamatan Pada tahap ini observer mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode peer teaching berlangsung, dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran. 4 Tahap Evaluasi dan Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran, apakah tindakan yang diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Kemudian hasil 77 penelitian pertemuan ketiga dibandingkan dengan pertemuan sebelum- sebelumnya dan indikator keberhasilan. d. Pertemuan keempat 1 Tahap Perencanaan Pertemuan ke-4 dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 30 November 2013, dimana seluruh siswa hadir saat pembelajaran akuntansi. Tahap perencanaan kali ini peneliti bersama observer mendiskusikan dan membuat RPP dan dilakukannya pengacakan siswa, menyiapkan materi pengajaran dalam bentuk hand out, membuat latihan soal, menyiapkan angket untuk mengukur tingginya minat akuntansi siswa setelah intervensi tindakan, menyiapkan lembar observasi serta semua keperluan untuk observasi selama pembelajaran berlangsung. 2 Tahap Pelaksanaan Pada pertemuan keempat ini, seluruh siswa sudah terbiasa dengan penerapan metode peer teaching. Dimana sebelum memulai pembelajaran dilakukannya pengacakan siswa pada tiap kelompok. Dan sebelum masuk materi, seluruh tutor tiap kelompok terlebih dahulu mengumpulkan PR yang telah dikerjakan di rumah. Materi yang diajarkan pada pertemuan kali ini yaitu masih mengenai laporan keuangan, hanya saja kali ini siswa membuat dan menyususn laporan keuangan dari kolom jurnal umum. Pertemuan kali ini disebarkannya angket minat dengan tujuan untuk mengukur minat belajar akuntansi siswa setelah intervensi tindakan dengan menerapkan metode peer teaching atau tutor sebaya. Dan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan, maka peneliti memberikan tes latihan soal berbentuk esay. Latihan soal ini hanya sebagai penguat bahwa siswa telah mengerti dengan materi yang sudah dipelajari. 3 Tahap ObservasiPengamatan Tahap observasi ini observer mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode peer 78 teaching berlangsung. Kemudian melakukan penilaian angket setelah intervensi tindakan, dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran. 4 Tahap Evaluasi dan Refleksi Tahapan terakhir yaitu analisis dan refleksi. Dalam hal ini peneliti bersama observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran, apakah tindakan yang diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Kemudian hasil penelitian pertemuan keempat ini dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya dan indikator keberhasilan.

C. Pemeriksaan Keabsahan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen non tes berupa angket, lembar observasi guru dan siswa, serta dokumentasi berupa foto. Instrumen angket di sebarkan kepada siswa IPS kelas XI3 sebanyak 24 siswa pada hari sabtu, tanggal 16 November 2013 untuk uji instrumen sebelum dilaksanakannya penelitian, kemudian skor hasil sebaran angket tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah dihitung validitas dan reliabilitasnya, maka dapat diketahui dari 24 pernyataan mengenai minat siswa dan metode yang akan diterapkan ternyata seluruh pernyataan itu valid, dengan tingkat reliabilitas 0,87 reliabilitas sangat tinggi. Hasil dan contoh perhitungan validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 3. Setelah uji validitas selesai, maka dilaksankannya penelitian. Namun sebelum diberikan tindakan dalam hal ini penerapan metode peer teaching, langkah pertama yaitu penyebaran angket di kelas yang akan diteliti yakni kelas XI4 yang berjumlah 29 siswa. Penyebaran angket pertama pada kelas yang akan diteliti bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap mata pelajaran akuntansi, kemudian skor hasil sebaran angket pertama tersebut dihitung persentasenya dan kemudian dianalisis. Selanjutnya peneliti mengklasifikasikan minat belajar akuntansi siswa ke dalam beberapa kelas yaitu: minat belajar sangat tinggi, minat belajar tinggi, minat belajar sedang, dan minat belajar rendah berdasarkan hasil jawaban 24 pernyataan angket yang telah diisi oleh siswa IPS kelas XI4. 79 Kemudian angket dengan 24 pernyataan tersebut disebarkan kembali untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor minat siswa dalam belajar akuntansi setelah dilakukannya intervensi tindakan berupa penerapan metode peer teaching atau tutor sebaya dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan skors minat siswa, maka peneliti juga menggunakan instrumen lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas yang berkaitan dengan minat belajar akuntansi siswa pada setiap pertemuan. Kemudian untuk mengetahui apakah data yang diperoleh valid dan memiliki kepercayaan yang tinggi, dilakukan member chek. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan kembali keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi dari narasumber, memeriksa apakah informasi tersebut tetap sifatnya atau tidak, sehingga dapat dipastikan keajegannya serta dapat memastikan kebenaran data. Untuk mengetahui tingkat pemahan siswa dilakukan dengan memeriksa hasil latihan soal yang dikerjakan siswa pada tiap pertemuan. Soal yang dibuat disesuaikan dengan kurikulum sekolah mengenai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Soal tersebut sebelumnya dikonsultasikan dengan guru kolaborator yang merupakan guru mata pelajaran akuntansi di SMA Darussalam Ciputat.

D. Data Hasil Penelitian

1. Data Hasil Angket

Untuk meningkatkan minat belajar akuntansi siswa kelas XI SMA Darussalam, penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode peer teaching. Sedangkan untuk mengukur minat belajar akuntansi siswa dilakukannya penyebaran angket, dimana indikator angket terkait dengan unsur-unsur minat itu sendiri dan terkait metode yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. Penyebaran angket dilakukan di kelas yang diteliti yaitu kelas XI4, dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa. Penyebaran angket dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah intervensi tindakan. Dalam 80 angket terdapat penilaian skor dari 1 sampai 4. Dimana angka 1 dan 2 diibaratkan sebagai jawaban tidak setuju dari pernyataan yang diajukan, sedangkan angka 3 dan 4 diibaratkan sebagai jawaban ya atau setuju dari pernyataan yang diajukan. Untuk mengetahui lebih jelas data hasil angket yang diperoleh baik sebelum maupun setelah tindakan dapat dilihat di bawah ini.

a. Sebelum Intervensi Tindakan

Pada pertemuan pertama sebelum memulai pembelajaran, peneliti membagikan angket kepada seluruh siswa kelas XI4 dengan tujuan untuk mengetahui minat siswa sebelum intervensi tindakan. Angket dibagikan setelah siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dan setelah dijelaksan apa itu metode peer teaching. Setelah angket diisi dan dikembalikan kepada peneliti, selanjutnya peneliti mengolah data angket dan mendiskusikan hasil angket dengan mitra kolaborator. Berdasarkan data kuisioner minat awal yang diukur dari unsur-unsur minat yaitu keaktifan, motivasi, pemahaman, perasaan senang, perhatian, perasaan tertarik, dan rasa ingin tahu siswa dalam belajar akuntansi diperoleh hasil bahwa mayoritas siswa mempunyai tingkat minat yang rendah. Data selengkapnya dapat dilihat pada penjelasan dari setiap tabel dimensi unsur- unsur minat di bawah ini. Tabel 4.4 Aktif Belajar dengan Metode Peer Teaching No. Dimensi Pernyataan Positif 1 STS 2 TS 3 S 4 SS Persentase 1 Keaktifan Saya merasa mudah memahami pembelajaran akuntansi dengan metode peer teaching. 55,17 37,93 6,90 100 Jumlah 55,17 37,93 6,90 100 Rata-rata 55,17 37,93 6,90 100 81 Mayoritas siswa menjawab tidak setuju yaitu sebesar 93,1, dimana minat siswa dalam dimensi keaktifan belajar sangat rendah. Artinya hampir seluruh siswa kelas XI4 merasa sulit memahami pembelajaran akuntansi, sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran akuntansi. Meskipun ada 6,90 siswa merasa mudah memahami pembelajaran akuntansi, akan tetapi mereka merasa pembelajaran akuntansi di kelas kurang aktif. Salah satu faktor penyebab siswa merasa sulit memahami pembelajaran akuntansi adalah karena pelajaran akuntansi banyak menghitung, sedangkan metode pembelajaran yang digunakan hanya berpusat pada guru yaitu ceramah tanpa melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Dimana siswa hanya menjadi pendengar setia tanpa mengetahui kesulitan yang dialami siswa. Sehingga pembelajaran di kelas terlihat kurang efektif dan membuat siswa menjadi kurang aktif atau bahkan tidak aktif. Tabel 4.5 Semangat dan Usaha Dalam Belajar No. Dimensi Pernyataan Positif 1 STS 2 TS 3 S 4 SS Persentase 2 Motivasi Saya sudah belajar akuntansi pada malam hari sebelum pelajaran esok hari. 44,83 55,17 100 Saya selalu mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas. 51,72 24,14 20,69 3,45 100 Pernyataan Negatif 1 SS 2 S 3 TS 4 STS Persentase Saya tidak peduli jika nilai akuntansi saya jelek 55,17 37,93 6,90 100 Saya tidak pernah mengerjakan 34,48 37,93 27,59 100 82 soal latihan akuntansi Jumlah 186,20 155,17 55,18 3,45 400 Rata-rata 46,55 38,79 13,80 0,86 100 Pada tabel 4.5 di atas menunjukkan hasil penelitian menyatakan bahwa minat pada dimensi motivasi siswa yaitu rendah, karena mayoritas siswa menjawab tidak setju yaitu sebesar 85,34. Dan hanya 14,66 siswa yang menjawab setuju atau ya dari pernyataan yang diajukan oleh peneliti, artinya sedikit sekali siswa yang mempunyai motivasi belajar akuntansi. Rendahnya motivasi siswa dapat dilihat dari kurangnya kesiapan siswa dalam belajar sebanyak 100, dalam hal ini siswa tidak melakukan pembelajaran akuntansi ketika di rumah. Sebanyak 75,86 siswa menyatakan tidak selalu mengikuti proses pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya sering adanya latihan lomba ekskul seperti bola dan voli dengan latihan pada jam pembelajaran berlangsung, sehingga siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di kelas. Faktor lainnya seperti keterlambatan datang ke sekolah, karena adanya peraturan sekolah bagi yang terlambat tidak boleh masuk ke dalam kelas. Kemudian hampir seluruh siswa tidak perduli dengan nilai akuntansinya yang jelek atau di bawah KKM, maka dari itu sebanyak 72,41 siswa tidak pernah mengerjakan soal latihan akuntansi yang diberikan gurunya. Tabel 4.6 Siswa Dalam Memahami Pembelajaran Akuntansi No. Dimensi Pernyataan Positif 1 STS 2 TS 3 S 4 SS Persentase 3 Pemahaman Saya paham dengan materi-materi akuntansi yang disamapaikan guru. 62,07 34,48 3,45 100 Pernyataan Negatif 1 SS 2 S 3 TS 4 STS Persentase Saya merasa kebingungan 55,17 41,38 3,45 100