Hasil Lembar Observasi Pembahasan Hasil Penelitian

103 menimbulkan usaha yang gigih, serius, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Menurut Elizabeth B. Hurlock yang dikutip oleh Abdul Wahid, fungsi minat bagi kehidupan anak yaitu “sebagi pendo ong yang kuat. Minat anak untuk menguasai pelaja an bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.” 1 Kemudian siswa yang mempunyai minat dalam belajar, maka siswa tersebut akan melakukan hal apapun agar tujuannya tercapai. Hal ini seperti ungkapan oleh Pasaribu dan Simanj utak bahwa “minat adalah suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang mena iknya.” 2 Jadi ketika siswa sudah berminat terhadap sesuatu, maka hal apapun akan dilakukannya agar yang menjadi tujuannya itu tercapai. Dimana segala hal yang dilakukan siswa tersebut disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. Tujuh aspek yang diukur dalam lembar angket minat tidak terlepas dari pengukuran afektif atau tidaknya metode yang diterapkan, dalam hal ini metode peer teaching atau tutor sebaya. Metode peer teaching merupakan metode yang berpusat pada siswa dengan membentuk siswa menjadi beberapa kelompok, dimana terdapat tutor dalam tiap kelompoknya. Jadi dapat dikatakan metode peer tecahing dapat meningkatkan minat belajar akuntansi siswa, dimana siswa menjadi lebih aktif ketika belajar. Sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi kondusif. Dari pembahsan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa hasil penelitian diperoleh pembelajaran akuntansi siswa kelas XI-4 SMA Darussalam Ciputat melalui metode peer teaching dapat meningkatkan minat siswa kelas XI-4 SMA Darussalam untuk belajar akuntansi. Artinya metode peer teaching terbukti dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar, karena metode 1 Abdul Wahid, Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak-Anak Dalam Chabib Toha eds, PBMPAI di Sekolah Eksistensi dan Prose Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: pustaka pelajar, 1998, h. 109-110 2 Pasaribu dan simanjutak, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito, 1983, h. 52 104 tersebut dapat memudahkan siswa dalam belajar akuntansi. Dimana siswa merasa mudah untuk mengeluarkan pendapat atau pikiran dan kesulitan kepada temannya sendiri ketimbang kepada guru, siswa lebih sungkan dan malu bila bertanya kepada guru. Ini dikarena diantara siswa telah terbentuk bahasa mereka sendiri, tingkah laku, dan juga pertanyaan perasaan yang dapat diterima oleh siswa. Hal ini senada dengan pendapat M. Saleh Muntasir bahwa “dengan pe gaulan anta a pa a tuto dengan mu id-muridnya, mereka dapat mewujudkan apa ya ng te pendam dalam hatinya dan khayalannya.” 3 Jadi dengan adanya penerapan metode peer teaching akan membantu siswa yang kurang mampu dan kurang cepat menerima pelajaran dari gurunya, bahkan membantu siswa yang malu bertanya kepada gurunya. Pada penelitian ini, minat belajar akuntansi siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari hasil angket pada pra tindakan yang mengalami peningkatan bila dibandingkan hasil angket pada akhir tindakan. Rata-rata minat belajar siswa yang awalnya adalah 41,44 berada pada ketegori kurang baik, pada akhir tindakan menjadi 95,95 berada pada kategori baik. Hasil pengamatan secara umum menunjukkan bahwa siswa mempunyai minat yang tinggi selama pembelajaran, siswa mengungkapkan bahwa mereka senang saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode peer teaching, sehingga siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.

F. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih ditemukan kekurangan-kekurangan diantaranya adalah: 1. Terbatasnya waktu penelitian karena persiapan untuk menghadapi ujian akhir semester. 2. Kondisi siswa yang terbiasa hanya menerima informasi yang diberikan oleh guru teacher centered. 3 Smkswadayatmg weblog. Loc. cit 105 3. Keterbatasan penelitian dan observer selama proses belajar mengajar dan refleksi rangkaian pada setiap pertemuannya. 4. Kurangnya sarana dan prasarana kelas yang dapat menunjang rangkaian pembelajaran yang telah direncanakan. 5. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan jurnal umum dan laporan keuangan saja, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan yang lainnya. 106 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pembahasan dari hasil penelitian yang terdapat pada bab 4 mengenai peningkatan minat belajar akuntansi siswa IPS kelas XI4 SMA Darussalam Ciputat dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan minat akuntansi siswa setelah diberikannya tindakan dalam proses pembelajaran yaitu berupa penerapan metode peer teaching atau tutor sebaya. Meningkatnya minat belajar siswa dapat dilihat dari hasil data angket yang menyatakan bahwa adanya peningkatan minat siswa dalam belajar akuntansi, dimana sebelum intervensi sebesar 41,44 dan setelah intervensi menjadi 95,95. Peningkatan minat dari data angket diperkuat dengan hasil data pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya, dimana rata-rata dari 4 pertemuan sebesar 78,25 dengan keterangan aktivitas belajar siswa baik. Kemudian dengan meningkatnya minat siswa yang dilihat dari hasil angket dan observasi, maka prestasi siswapun meningkat yang dapat dilihat dari hasil tugas yang dikerjakan siswa baik di sekolah maupun di rumah. Kemudian dari hasil analisis dan pembahasan penelitian dapat peneliti simpulkan bahwa: 1. Penerapan metode peer teaching atau tutor sebaya dapat mendorong tiap- tiap kelompok siswa berani untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak dimengerti dalam pelajaran akuntansi. Hal ini dikarenakan dalam metode peer teaching, anggota bebas bertanya kepada tutornya dengan bahasa pertemanan. Sehingga membuat siswa menjadi tidak malu dan tidak takut ditertawakan oleh temannya yang lain, dan tidak ada lagi siswa yang terdiam menunggu jawaban dari temannya. 2. Belajar dengan menggunakan metode peer teaching lebih mudah dipahami siswa. Banyak faktor yang menyebabkan siswa sulit memahami pelajaran, diantaranya yaitu metode belajar yang hanya berpusat pada guru. 107 Adakalanya siswa merasa kesulitan memahami pembahasan yang disampaikan oleh guru, tetapi malu dan takut untuk bertanya kembali. Dengan metode peer teaching membuat siswa merasa mudah memahami pelajaran, karena para tutee merasa nyaman ketika bertanya kepada tutornya dengan menggunakan bahasa pertemanan. 3. Metode peer teaching dapat membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Siswa membutuhkan lingkungan yang nyaman untuk belajar baik secara fisik, sosial, maupun emosional. Dalam penelitian yang telah dilakukan, guru mengkondisikan siswa tiap kelompok agar terjadi interaksi belajar antar siswa. Metode peer teaching ternyata dapat meminimalisir kesenjangan antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai, sehingga inetraksi antar siswa tetap terjalin. Dalam hal ini adanya rasa saling berbagi, mengkomunikasikan hasil fikirannya dalam memecahkan masalah dan adanya interaksi saling tatap muka . 4. Pembelajaran dengan penerapan metode peer teaching berpengaruh positif dalam mengembangkan kemampuan dan sikap siswa, serta merangsang dan meningkatkan kepedulian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Minat siswa setelah inetrvensi tindakan dengan penerapan metode peer teaching terlihat meningkat. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata angket siswa sebelum intervensi tindakan yaitu 40,14 dan ternyata setelah intervensi tindakan minat siswa meningkat dengat rata-rata angket siswa sebesar 89,17. Ini berarti peningkatan minat siswa sebesar 83. Dan untuk lembar observasi kegiatan siswa menyatakan bahwa adanya peningkatan minat siswa pada setiap pertemuannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase kelompok tiap pertemuannya. Dan berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa setiap pertemuan yang sudah dianalisis pada bab 4, menyatakan bahwa minat siswa meningkat. Karena banyak siswa yang sudah mulai berani bertanya, menjawab maupun memberikan tanggapan. Dari beberapa keunggulan metode peer teaching yang telah disebutkan di atas, maka ada juga beberapa kelemahan dari metode tersebut. Salah satunya 108 yaitu pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan metode peer teaching suasana kelas terkesan ramai. Akan tetapi lebih disebabkan karena suara-suara diskusi dalam kelompoknya masing-masing. Maka dari itu peranan guru disini sangat penting untuk mengawasi siswa agar keaktifan dan interaksi yang terjadi pada siswa tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Artinya guru diharapkan dapat memandu pelaksanaan pembelajaranber kelompok dengan metode peer teaching, agar berjalan dengan baik dan meminimalisir sikap mengajar yang dapat membuat siswa merasa takut. Sehingga dapat menumbuhkan rasa berani siswa dalam bertanya, menjawab maupun berpendapat. Berdasarkan penelitian dengan penerapan metode peer teaching, maka dapat disimpulkan bahwa metode ini merupakan salah satu solusi atau alternatif untuk mengatasi kurangnya minat siswa dalam belajar, khususnya mata pelajaran akuntansi. Hal ini dikarenakan metode peer teaching atau tutor sebaya menggunakan bahasa atau cara siswa itu sendiri atu dengan bahasa pertemanan, dengan faktor tutor yang berasal dari teman mereka sendiri.

B. Saran

Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memiliki beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat untuk pihak-pihak yang terkait yaitu: 1. Bagi siswa, hendaknya dapat meningkatkan minat belajar yang tidak hanya dengan tergantungnya bagaimana guru mengajar. Dalam hal ini siswa dapat meningkatkan minat dari dalam diri siswa. Salah satunya dengan cara menanamkan rasa senang terhadap pelajaran akuntansi, karena hal tersebut akan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Selain itu siswa juga perlu membangun kerjasama antar siswa, agar dapat mengatasi berbagai rintangan, bertindak mandiri, dan penuh tanggung jawab. 2. Guru ekonomi pada umumnya dan khususnya sekolah ini, hendaknya dapat menerapkan metode peer teaching pada materi pelajaran lain. Karena berdasarkan penelitian, metode ini dapat membantu tugas guru dalam mengajar. Karena jumlah siswa yang terlalu banyak, menyebabkan guru