Sebelum Intervensi Tindakan Data Hasil Angket

84 Jumlah 82,76 100 17,24 200 Rata-rata 41,38 50 8,62 100 Data pada tabel 4.7 di atas menyatakan bahwa siswa tidak senang mengerjakan soal-soal akuntansi, sehingga siswa merasa tidak senang jika guru memberikan tugas. Karena sebanyak 91,38 siswa menjawab tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan peneliti, dan hanya 8,62 siswa yang menjawab setuju. Perasaan tidak senang siswa dikarenaka sebagian besar siswa merasa tidak paham dengan materi akuntansi, sehingga siswa tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan gurunya. Ini terbukti pada tabel 4.6 di atas mengenai dimensi pemahaman, bahwa tingkat pemahaman siswa sangat rendah yaitu hanya sebesar 6,90. Artinya perasaan siswa yang tidak menyenangi pembelajaran akuntansi, maka akan berpengaruh juga pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dijelaskan. Tabel 4.8 Perhatian Siswa Saat Belajar Akuntansi No. Dimensi Pernyataan Negatif 1 SS 2 S 3 TS 4 STS Persentase 5 Perhatian Saya suka bercanda ketika guru menjelaskan 41,38 37,93 20,69 100 Saya banyak bergurau dengan teman-teman ketika belajar kelompok. 31,03 41,38 27,59 100 Jumlah 72,41 79,31 48,28 200 Rata-rata 36,21 39,66 24,14 100 Hasil penelitian menyatakan bahwa rendahnya perhatian siswa saat proses belajar mengajar berlangsung. Terlihat sebanyak 75,86 menjawab tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan, dan hanya 24,14 yang menjawab setuju. Rendahnya perhatian siswa diantaranya karena siswa suka 85 bercanda ketika guru menjelaskan, bahkan sering bergurau dengan teman yang lainnya ketika sedang berdiskusi dengan teman kelompoknya. Tabel 4.9 Kertarikan Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi No. Dimensi Pernyataan Positif 1 STS 2 TS 3 S 4 SS Persentase 6 Perasaan Tertarik Akuntansi adalah pelajaran yang menarik 51,72 41,38 6,90 100 Saya tertarik untuk membuat ringkasan materi akuntansi. 48,28 37,93 13,79 100 Pernyataan Negatif 1 SS 2 S 3 TS 4 STS Persentase Saya merasa tidak tertarik mengikuti bimbingan belajar akuntansi 51,72 27,59 20,69 100 Jumlah 151,72 106,90 41,38 300 Rata-rata 50,57 35,63 13,79 100 Ketertarikan siswa dalam pembelajaran akuntasi sangat rendah. Ini dapat dilihat pada tabel 4.9 di atas, yaitu sebesar 86,20 siswa menjawab tidak setuju dan hanya 13,79 siswa menjawab setuju. Artinya sebagian besar siswa tidak tertarik dengan pembelajaran akuntansi. Ketidak tertarikan siswa disebabkan oleh beberapa faktor, metode, media ataupun strategi pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Dimana ketidak tertarikan siswa terhadap pembelajaran akuntansi menyebabkan siswa tidak pernah membuat ringkasan materi akuntansi serta tidak mengikuti bimbingan belajar akuntansi yang sudah ditentukan oleh guru yang bersangkutan. 86 Tabel 4.10 Keingintahuan Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Akuntansi No. Dimensi Pernyataan Positif 1 STS 2 TS 3 S 4 SS Persentase 7 Rasa Ingin Tahu Saya pernah mencari informasi di internet mengenai sejarah akuntansi. 41,38 48,28 10,34 100 Pernyataan Negatif 1 SS 2 S 3 TS 4 STS Persentase Saya malu bertanya jika ada yang tidak saya mengerti dari pembelajaran akuntansi. 44,83 37,93 17,24 100 Jumlah 86,21 86,21 27,58 200 Rata-rata 43,11 43,11 13,79 100 Hasil penelitian mengenai dimensi rasa ingin tahu siswa yaitu sangat rendah. Data di atas menunjukkan sebesar 86,22 siswa menjawab tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan, dan 13,79 siswa menjawab setuju. Artinya siswa tidak mempunyai antusias dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. Ketidak antusiasan siswa dalam belajar ditandai dari siswa yang tidak mau mencari informasi di inetrnet mengenai sejarah akuntansi, dan siswa merasa malu bertanya jika ada materi yang tidak dimengertinya.

b. Setelah Intervensi Tindakan

Setelah mengetahui hasil kuesioner minat belajar akuntansi siswa yaitu sangat rendah, maka peneliti melakukan intervensi tindakan sebagai solusi dari masalah rendahnya minat siswa tersebut. Hasil intervensi tindakan yang diharapkan yaitu adanya peningkatan minat belajar akuntansi. Intervensi tindakan oleh peneliti adalah penerapan sebuah metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran. Metode yang diterapkan itu adalah metode peer teaching atau tutor sebaya. 87 Metode peer teaching merupakan metode dengan menunjuk siswa sebagai tutor yang bertugas memberikan pemahaman kepada siswa lainnya dalam hal ini anggota kelompoknya. Data hasil penelitian peningkatan minat belajar dengan penerapkan metode peer teaching, lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4.11 Aktif Belajar dengan Metode Peer Teaching No. Dimensi Pernyataan Positif 1 STS 2 TS 3 S 4 SS Persentase 1 Keaktifan Saya merasa mudah memahami pembelajaran akuntansi dengan metode peer teaching. 13,79 86,21 100 Jumlah 13,79 86,21 100 Rata-rata 13,79 86,21 100 Setelah diterapkannya metode peer teaching di kelas XI4, maka hasil minat belajar akuntansi siswa pada dimensi keaktifan yaitu meningkat sangat tinggi. Dapat dilihat pada tabel 4.11 di atas, 13,79 siswa menjawab setuju dan 86,21 responden menjawab sangat setuju. Artinya seluruh siswa pada pengukuran minat akhir menyatakan adanya peningkatan minat belajar akuntansi siswa. Ciri perubahan meningkatnya minat belajar siswa pada dimensi keaktifan dapat dilihat dari hampir seluruh siswa sudah dapat memahami pembelajaran akuntansi dengan mudah. Tabel 4.12 Semangat dan Usaha Dalam Belajar No. Dimensi Pernyataan Positif 1 STS 2 TS 3 S 4 SS Persentase 2 Motivasi Saya sudah belajar akuntansi pada malam hari sebelum pelajaran esok hari. 3,45 13,79 82,76 100 88 Saya selalu mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas. 27,59 72,41 100 Pernyataan Negatif 1 SS 2 S 3 TS 4 STS Persentase Saya tidak peduli jika nilai akuntansi saya jelek 6,90 93,10 100 Saya tidak pernah mengerjakan soal latihan akuntansi 10,34 89,66 100 Jumlah 3,45 58,62 337,93 400 Rata-rata 0,86 14,66 84,48 100 Hasil penelitian diperoleh ada sebanyak 99,14 menjawab setuju dengan pernyataan yang diajukan, dan hanya 0,86 yang menjawab tidak setuju. Artinya setelah peneliti menerapkan metode peer teaching dalam pembelajaran akuntansi, hampir seluruh siswa memiliki motivasi tinggi. Motivasi siswa yang tinggi dapat dilihat dari aktivitas belajar dirumah pada malam hari sebelum pelajaran esok hari, siswa selalu mengikuti pembelajaran dikelas karena sudah tidak ada siswa yang telat datang sekolah, siswa selalu mengerjakan soal latihan yang diberikan gurunya bahkan sering mengerjakan latihan dengan mencari soal sendiri karena siswa sudah mulai perduli dengan nilainya. Tabel 4.13 Siswa Dalam Memahami Pembelajaran Akuntansi No. Dimensi Pernyataan Positif 1 STS 2 TS 3 S 4 SS Persentase 3 Pemahaman Saya paham dengan materi-materi akuntansi 3,45 10,34 86,21 100 89 yang disamapaikan guru. Pernyataan Negatif 1 SS 2 S 3 TS 4 STS Persentase Saya merasa kebingungan ketika belajar akuntansi. 24,14 75,86 100 Akuntansi merupakan pelajaran yang sulit dipahami. 3,45 13,79 82,76 100 Jumlah 6,90 48,27 244,83 300 Rata-rata 2,30 16,09 81,61 100 Persentase pemahamn siswa kelas XI4 setelah intervensi tindakan yaitu sebesar 97,7 menjawab setuju, dan hanya 2,30 menjawab tidak setuju dengan pernyataan yang peneliti ajukan. Ini berarti hampir seluruh siswa telah dapat memahami materi akuntansi. Artinya adanya peningkatan minat belajar yang ditandai dengan meningkatnya pula pemahaman siswa dalam belajar, karena pemahaman merupakan salah satu unsur minat. Meningkatnya pemahaman siswa ditandai dengan tanggapan meraka yang mengatakan bahwa akuntansi bukan pelajaran yang sulit jika kita benar- benar serius dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, dan sudah tidak ada siswa yang merasa kebingungan ketika belajar akuntansi. Sehingga hampir seluruh siswa merasa telah dapat memahami materi-materi akuntansi yang disampaikan gurunya. Tabel 4.14 Perasaan Siswa Dalam Mempelajari Akuntansi No. Dimensi Pernyataan Positif 1 STS 2 TS 3 S 4 SS Persentase 4 Perasaan Senang Saya merasa senang apabila guru sering memberikan 10,34 89,66 100 90 tugas akuntansi. Pernyataan Negatif 1 SS 2 S 3 TS 4 STS Persentase Saya tidak senang mengerjakan soal-soal akuntansi. 6,90 93,10 100 Jumlah 17,24 182,76 200 Rata-rata 8,62 91,38 100 Perasaan senang siswa kelas XI4 terhadap pelajaran akuntansi setelah intervensi tindakan adalah 100, karena seluruh siswa menjawab setuju dengan pernyataan yang diajukan. Artinya seluruh siswa menyenangi pelajaran akuntansi setelah adanya penerapan metode yang belum pernah digunakan sebelumnya. Meningkatnya perasaan senang siswa berarti pula meningkatnya minat belajar siswa. Hal ini ditandai karena siswa senang apabila guru memberikan tugas akuntansi, dan siswa senang mengerjakan soal-soal akuntansi. Tabel 4.15 Perhatian Siswa Saat Belajar Akuntansi No. Dimensi Pernyataan Negatif 1 SS 2 S 3 TS 4 STS Persentase 5 Perhatian Saya suka bercanda ketika guru menjelaskan 3,45 72,41 24,14 100 Saya banyak bergurau dengan teman- teman ketika belajar kelompok. 20.69 79,31 100 Jumlah 3,45 93,10 103,45 200 Rata-rata 1,73 46,55 51,73 100 Hasil penelitian mengenai perhatian siswa saat belajar setelah intervensi tindakan yaitu 98,27 siswa menjawab setuju, dan hanya 1,73 siswa