Pengertian Minat Belajar Minat Belajar

31 “1 Minat intrinsik, yaitu minat yang langsung berhubungan dengan aktifitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar. Misalnya, seseorang belajar karena memang pada ilmu pengetahaun atau karena memang senang membaca, bukan karena ingin mendapatkan pujian atau penghargaan. 2 Minat ekstrinsik, yaitu minat yang berhubunnga dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang. Misalnya, seseorang yang belajar dengan tujuan agar menjadi juara kelas ”. 28

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Keberhasilan suatu pendidikan ditentukan oleh proses pendidikan, karena pada proses pendidikan diperlukan peran siswa secara aktif. Sementara itu, keaktifan seorang siswa dalam proses belajar mengajar erat kaitannya dengan kondisi minat belajarnya. Minat belajar tiap-tiap siswa tidaklah sama. Ketidaksamaan itu disebabkan oleh banyak hal yang mempengaruhi minat belajar, sehingga ia dapat belajar dengan baik atau tidak. Demikian juga halnya dengan minat siswa terhadap pelajaran akuntansi, ada yang minatnya tinggi dan ada juga yang rendah. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya dalam pelajaran akuntansi. Secara garis besar timbulnya minat belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. 1 Faktor Internal a Kebutuhan Seseorang akan melakukan seseuatu jika ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapainya. Kebutuhan sebagai faktor yang mempengaruhi minat dan menjadi tolak ukur tinggi rendahnya minat terhadap suatu objek. Misalnya siswa yang ingin menang dalam olimpiade akuntansi, maka rasa ingin menang tersebut akan menimbulkan minat untuk belajar lebih giat dari sebelumnya. b Bakat Menurut Chaplin, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Kemampuan itu 28 Abdul Rahman, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2009, h. 265-268 32 baru terealisasi menjadi keberhasilan setelah belajar dan berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya pun akan baik karena ia belajar dengan perasaan senang. Misalnya, siswa yang mempunyai bakat berhitung akan lebih mudah mengerti pelajaran akuntansi dengan konsep persamaan akuntansi dan jurnal umum, dibandingkan siswa yang kurang berbakat dalam berhitung. c Sikap Seseorang tentu memiliki kecenderungan untuk menerima atau menolak sesuatu berdasarkan penilaian, apakah sesuatu itu bermanfaat bagi dirinya atau tidak. Misalnya, apakah mempelajari akuntansi dirasakan bermanfaat bagi kehidupan siswa atau tidak.? Apabila dirasakan bermanfaat bagi siswa, maka akan melahirkan sikap positif terhadap pelajaran akuntansi. Namun sebaliknya, jika dirasakan kurang atau tidak bermanfaat bagi siswa, maka akan melahirkn sikap negatif dalam diri siswa terhadap pelajaran akuntansi. Sikap negatif yang terjadi akan terus menerus menjadi sesuatu kebiasaan yang akhirnya akan memepengaruhi minat siswa terhadap pelajaran akuntansi. 2 Faktor Eksternal a Bahan Pelajaran Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan. Sabaliknya, bahan pelajaran yang tidak menarik minat siswa tentu akan dikesampingkan leh siswa. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Slameto bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik bagi siswa. b Guru Guru adalah penanggung jawab dalam proses pembelajaran. Menurut Kurt Singer bahwa guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid- muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan murid-muridnya. Guru yang pandai, baik, ramah, disiplin, serta disenangi siswa sangat besar pengaruhnya dalam 33 membangkitkan minat siswa. Sebaliknya gruru yang memiliki sikap buruk dan tidak disukai oleh siswa, akan sukar dapat merangsang timbulnya minat dan perhatian siswa. c Metode pembelajaran Faktor-faktro yang dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar tidak hanya bahan pelajaran dan gruru, tetapi metode pemeblajaran juga merupakan faktor yanga dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Belajar sebagai suatu proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak faktor- faktor yang mempengaruhi belajar, dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi belajar, dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1 Faktor-faktor Stimuli Belajar. Maksud dari faktor-faktor stimuli belajar disini yaitu segala hal diluar individu yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimuli dalam hal ini mencakup materiil, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima atau dipelajari oleh si pelajar. Berikut ini dikemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan faktor-faktor stimuli belajar: a Panjangnya bahan pelajaran, semakin panjang bahan pelajaran, semakin panjang pula waktu yang diperlukan oleh individu untuk mempelajarinya. b Kesulitan bahan pelajaran, mengandung tingkat kesulitan yang berbeda. c Berartinya bahan pelajaran, belajar memerlukan modal pengalaman yang diperoleh dari belajar sebelumnya. d Berat-ringannya tugas, sesuai dengan tingkat kemampuan individu. e Suasana lingkungan eksternal, menyangkuta banyak hal, diantaranya: cuaca, waktu, kondisi tempat, dan sebagainya. 2 Faktor-faktor Metode Belajar. Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh si pelajar. Dengan perkataan lain, metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. Faktor-faktor metode belajar menyangkut hal-hal berikut: 34 a Kegiatan berlatih atau praktek, dalam hal ini dapat diberikan dalam dosis besar ataupun kecil. b Overlearning dan Drill, yaitu untuk memantapkan reaksi dalam belajar. c Resitasi selama belajar, yaitu lebih cocok untuk diterapkan pada belajar membaca atau belajar hafalan. d Pengenalan tentang hasil-hasil belajar, yaitu untuk meningkatkan hasil belajar selanjutnya. e Belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, mempunyai kelemahan karena membutuhkan banyak waktu dan pemikiran sebelum belajar yang sesungguhnya berlangsung. f Penggunaan modalitas indra, yaitu indera yang dipakai oleh masing-masing individu dalam belajar tidaklah sama, baik oral, visual, maupun kinestetik. g Penggunaan set dalam belajar, yaitu “suatu arah atau sikap terhadap pekerjaan, dalam hal ini mengarahkan perhatian hal-hal yang relevan dengan kebutuhan dan motivasi si pelajar, serta menemukan tujuan atau alternatif tindakan yang paling baik. ” 29 h Bimbingan dalam belajar, diberikan dalam batasan-batas yang diperlukan oleh individu. i Kondisi-kondisi insentif, yaitu obyek atau situasi eksternal yang dapat memenuhi motif individu. Dalam hal ini merupakan alat untuk mencapai tujuan. 3 Faktor-faktor Individual. Faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang, adapun faktor-faktor individual itu menyangkut hal-hal berikut: a Kematangan, yaitu dicapai oleh individu dari proses pertumbuhan fisiologisnya, termasuk sistem syaraf dan fungsi otak menjadi berkembang sehingga akan menumbuhkan kapasitas mental seseorang yang akhirnya akan mempengaruhi hal belajar seseorang. 29 Ibid., h. 101