90
tugas akuntansi.
Pernyataan Negatif
1 SS
2 S
3 TS
4 STS
Persentase Saya tidak
senang mengerjakan
soal-soal akuntansi.
6,90 93,10
100
Jumlah 17,24 182,76
200 Rata-rata
8,62 91,38
100 Perasaan senang siswa kelas XI4 terhadap pelajaran akuntansi setelah
intervensi tindakan adalah 100, karena seluruh siswa menjawab setuju dengan pernyataan yang diajukan. Artinya seluruh siswa menyenangi
pelajaran akuntansi setelah adanya penerapan metode yang belum pernah digunakan sebelumnya. Meningkatnya perasaan senang siswa berarti pula
meningkatnya minat belajar siswa. Hal ini ditandai karena siswa senang apabila guru memberikan tugas akuntansi, dan siswa senang mengerjakan
soal-soal akuntansi.
Tabel 4.15 Perhatian Siswa Saat Belajar Akuntansi
No. Dimensi Pernyataan
Negatif 1
SS 2
S 3
TS 4
STS Persentase
5 Perhatian Saya suka
bercanda ketika guru
menjelaskan 3,45
72,41 24,14
100 Saya banyak
bergurau dengan
teman- teman ketika
belajar kelompok.
20.69 79,31
100
Jumlah 3,45
93,10 103,45 200
Rata-rata 1,73
46,55 51,73
100 Hasil penelitian mengenai perhatian siswa saat belajar setelah intervensi
tindakan yaitu 98,27 siswa menjawab setuju, dan hanya 1,73 siswa
91
menjawab tidak setuju dari pernyataan yang diajukan. Artinya hampir seluruh siswa mengalami peningkatan pada minat belajar yang ditandai dari
meningkatnya perhatian siswa. peningkatan perhatian siswa ditandai dari sudah tidak adanya siswa yang bercanda ketika guru sedang menjelaskan, dan
tidak ada siswa yang bergurau atau mengobrol dengan temannya saat berdiskusi dalam kelompok.
Tabel 4.16 Kertarikan Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi
No. Dimensi
Pernyataan Positif
1 STS
2 TS
3 S
4 SS
Persentase 6
Perasaan Tertarik
Akuntansi adalah
pelajaran yang menarik
3,45 13,79
82,76 100
Saya tertarik untuk
membuat ringkasan
materi akuntansi.
3,45 10,34
86,21 100
Pernyataan Negatif
1 SS
2 S
3 TS
4 STS
Persentase Saya merasa
tidak tertarik mengikuti
bimbingan belajar
akuntansi 3,45
3,45 93,10
100
Jumlah 10,35 27,58 262,07
300 Rata-rata
3,45 9,19
87,36 100
Dari tabel 4.16 di atas, sebanyak 96,55 siswa menjawab setuju dan 3,45 siswa menjawab tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan.
perasaan tertarik siswa terhadap pembelajaran akuntansi meningkat dari sebelumnya. Ini berarti minat belajar siswa mengalami peningkatan.
Peningkatan rasa ketertarikan siswa terhadap akuntansi dilihat dari keikutsertaan siswa dalam mengikuti bimbingan belajar, siswa mulai
92
membuat ringkasan-ringkasan terkait materi yang akan dipelajari, dan siswa mulai merasa bahwa akuntansi adalah pelajaran yang menarik.
Tabel 4.17 Keingintahuan Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Akuntansi
No. Dimensi Pernyataan
Positif 1
STS 2
TS 3
S 4
SS Persentase
7 Rasa
Ingin Tahu
Saya pernah mencari
informasi di internet
mengenai sejarah
akuntansi.
6,90 93,10
100
Pernyataan Negatif
1 SS
2 S
3 TS
4 STS
Persentase Saya malu
bertanya jika ada yang
tidak saya mengerti dari
pembelajaran akuntansi.
10,34 89,66
100
Jumlah 17,24 182,76
200 Rata-rata
8,62 91,38
100 Rasa ingin tahu siswa dalam mengikuti pembelajaran akuntansi setelah
adanya intervensi tindakan sangat baik sekali dengan persentase 100 siswa menjawab setuju atau ya dengan pernyataan yang diajukan. Artinya seluruh
siswa mengalami peningkatan rasa keingintahuannya terhadap pembelajaran akuntansi. Peningkatan keingintahuan yang sangat signifikan ini tandai dari
adanya siswa yang mulai mencari informasi mengenai sejarah akuntansi, dan sudah tidak siswa yang malu bertanya ketika ada materi yang tidak
dimengertinya.
2. Data Hasil Observasi
Selain mengambil data dari hasil angket, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas siswa dan guru yang dituangkan ke
dalam lembar observasi. Pengamatan terhadap guru dan siswa dilakukan setiap pertemuan yaitu sebanyak 4 kali selama proses pembelajaran
93
berlangsung. Pengamatan siswa dilakukan secara berkelompok, karena metode yang diterapkan merupakan salah satu metode belajar dengan
membentuk kelompok. Kekurangan dan kelebihan data hasil pengamatan aktivitas siswa dan guru dapat dilihat di bawah ini.
a. Data Observasi Siswa
Kegiatan siswa diukur menggunakan lembar observasi dengan penilaian secara perkelompok, maka didapatkan hasil bahwa jumlah keterlibatan siswa
selalu meningkat pada setiap pertemuannya. Dengan bobot nilai yaitu: 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat di bawah ini mengenai data aktivitas siswa selama proses pembelajaran yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.18 Data Aktivitas Siswa Pada Pertemuan ke-I
No. Kategori Pengamatan
Skor Tiap Kelompok 1
2 3
4 5
6 1
Kesiapan mengikuti pembelajaran.
2 2
2 2
3 2
2 Tingkat pemahaman
penjelasan guru. 2
2 2
2 2
2 3
Berusaha menyelesaikan soal latihan yang diberikan
guru. 2
2 2
3 2
2
4 Kerjasama dalam
kelompok. 2
3 3
3 3
2 5
Keaktifak tutor dalam memimpin kelompok.
3 2
3 3
4 3
6 Keaktifan bertanya
2 3
3 2
4 2
7 Keaktifan menjawab
2 3
2 3
3 2
8 Keaktifan berpendapat
2 2
2 2
2 3
9 Ketepatan waktu
mengumpulkan hasil jawaban dari soal latihan
2 2
3 2
3 2
94
yang diberikan guru. 10 Kondusif dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode peer
teaching. 3
2 3
2 3
2
Jumlah 22
23 25
24 29
22 Skor Persentase
55 56 63 60 73 55 Jumlah Rata-rata
3626 = 60
Pada tabel 4.18 di atas, terlihat bahwa penilaian lembar aktivitas siswa tiap kelompoknya mayoritas berkriteria kurang yaitu berkisar 60-69.
Kelompok yang berkriteria kurang itu adalah kelompok 1, 2, dan 6. Sedang kelompon 3 dan 4 berkriteria cukup, dan kelompok 5 berkriteri baik. Namun
jika dijumlahkan persentase rata-ratanya menjadi 60. Artinya penilaian aktivitas siswa pada pertemuan pertama berkriteria cukup.
Kriteria cukup dalam aktivitas siswa dari hasil pengamatan perkelompok yaitu rata-rata dari kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, tingkat
pemahaman siswa atas penjelasan guru, mengerjakan soal latihan, keaktifan berpendapat, dan ketepatan dalam mengumpulkan tugas.
Hampir seluruh kelompok bernilai cukup pada Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, hanya kelompok 5 yang telah memiliki kesiapan
yang baik dalam mengikuti pembelajaran. Kurang siapnya siswa dalam mengikuti pembelajaran diantaranya dapat dilihat dari lamanya siswa dalam
mengatur posisi duduk sesuai kelompok, ada beberapa siswa berjalan mengunjungi kelompok lainnya, dan ada beberapa siswa yang keluar untuk
ketoilet. Tingkat pemahaman yang cukup dapat diamati dari kurangnya usaha
siswa dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan guru, karena beberapa siswa terlihat asik mengobrol dengan teman sekelompoknya. Sedikit siswa
yang aktif bertanya, menjawab dan berpendapat, sehingga mengakibatkan
95
proses pembelajaran terlihat kurang kondusif. Namun untuk kerjasama dalam kelompok dan keaktifan tutor tiap kelompok, rata-rata bernilai baik.
Kekurangan-kekurangan yang telah disebutkan di atas, akan menjadi kenadala dalam proses belajar mengajar di kelas. Namun kendala-kendala
tersebut dapat peneliti maklumi karena seluruh siswa belum terbiasa dengan metode yang diterapkan. Hal ini juga dikarenakan kurangnya bimbingan
secara intens oleh guru dalam hal ini peneliti kepada tiap kelompok siswa, dan hal-hal lainnya yang menjadi kekurangan guru dalam mengajar serta
sebagai intropeksi guru untuk memperbaiki cara mengajarnya pada pertemuan selanjutnya.
Kemudian pada pertemuan ke-2, kekurangan pada aktivitas siswa rata- rata pada keaktifan berpendapat. Karena siswa merasa malu dan takut jika
pendapatnya itu salah. Akan tetapi ada beberapa siswa yang sudah mulai berani dalam berpendapat, namun masih terlihat sangat gugup dan malu-
malu. Selanjutnya pertemuan ke-3 dan ke-4 sudah tidak ada kekurangnan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Artinya kegiatan aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar di kelas dengan penerapan meetode peer teaching mengalami peningkatan yang dilihat dari lembar observasi siswa.
Untuk lebih jelasnya mengenai data pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran.
b. Data Observasi Guru
Selain mengambil data dari kegiatan siswa, peneliti juga mengambil data dari kegiatan guru selama mengajar. Data kegiatan guru ini akan menjadi
acuan untuk mengambil tindakan atau langkah selanjutnya dalam mengajar.
Tabel 4.22 Data Observasi Kegiatan Guru No.
Aspek Penilaian Nilai
1 2
3 4
1 Kegiatan Pendahuluan.
a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan
kelas. Memberi salam dan menyapa siswa.
Mengabsen siswa. √
96
b. Apersepsi.
√ c.
Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi.
√ d.
Menyampaikan tujuanindikator yang ingin dicapai.
√
2 Kegiatan Inti.
a. Penggunaan mediaalat pembelajaran yang
sesuai dengan indikator bahan ajar. √
b. Menggunakan metode peer teaching.
Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok, dimana terdapat satu tutor pada tiap kelompok. Dan dilakukan pengacalkan
siswa pada setiap pertemuannya. Memberi soal latihan yang berbeda pada
setiap kelompok. Membimbing dan mengawasi pelaksaan
tugas yang telah diberikan. Memanggil dua sampai tiga siswa dari tiap
kelompok untuk mengerjakan soal di depan kelas.
Membahas secara bersama tugas yang telah diselesaikan.
Mereview materi yang telah dibahas. √
c. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran. √
d. Teknik menjelaskanmenyampaikan materi.
√ e.
Pengelolaan kegiatan belajar dengan metode peer teaching.
√ f.
Bimbingan kepada kelompok. √
g. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
berfikir. √
h. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan mengungkapkan pendapat. √
i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat
siswa. √
j. Menyimpulkan hasil pembelajaran.
√ k.
Memberikan latihan soal untuk dikerjakan di rumah.
√
3 Kegiatan Penutup.
a. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat
belajar. √
b. Menutup pembelajaran.
√