metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal ialah jika signifikansi atau nilai
0,05.
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas
Pretest Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Kolmogrov-Smirnov
a
Statistic df
Sig. Pretest
Eksperimen .153
21 .200
Kontrol .137
21 .200
Liliefors Significance Correction Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji normalitas data di atas diketahui bahwa
hasil dari pretest kelompok eksperimen signifikansinya 0,200. Hal ini menunjukkan
bahwa data
tersebut berdistribusi
normal karena
signifikansinya 0,200 0,05. Begitu pula dengan hasil dari pretest kelompok kontrol signifikansinya 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa data
tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,200 0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji normalitas
ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data dapat dikatakan
berdistribusi normal ialah jika signifikansi atau nilai 0,05.
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
Posttest Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Kolmogrov-Smirnov
a
Statistic df
Sig. Posttest
Eksperimen .159
21 .178
Kontrol .128
21 .200
Liliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji normalitas data di atas diketahui bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen signifikansinya 0,178. Hal ini
menunjukkan bahwa
data tersebut
berdistribusi normal
karena signifikansinya 0,178 0,05. Begitu pula dengan hasil dari posttest
kelompok kontrol signifikansinya 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,200 0,05. Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas a. Uji Homogenitas
Pretest Eksperimen dan Kontrol
Uji Homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok
eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini peneliti
menggunakan bantuan program SPSS for windows yaitu One Way Anova.
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas
Pretest Eksperimen dan Kontrol
Levene Statistic df1
df2 Sig.
.027 1
40 .871
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen dan kontrol signifikansinya
0,871. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan homogen karena 0,871
0,05.
b. Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Uji Homogenitas posttest dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok
eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah jika
signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows yaitu One Way Anova.
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas
Posttest Eksperimen dan Kontrol
Levene Statistic df1
df2 Sig.
.004 1
40 .952
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen dan kontrol signifikansinya
0,952. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan homogen karena 0,952
0,05.
C. Uji Hipotesis dan Pembahasan
1. Pengujian Hipotesis Pretest Eksperimen dan Kontrol
Uji hipotesis pretest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui kemampuan awal antara kelompok eksperimen yang menggunakan media
komik dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media komik. Dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan program SPSS for windows yaitu
Independent Samples. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikan T-Test 0,05 maka Ho diterima dan H
1
ditolak. Sedangkan jika signifikan T-Test 0,05 maka Ho ditolak dan H
1
diterima.
Tabel 4.10 Hasil Uji T-Test
Pretest Eksperimen dan Kontrol
Pretest Mean
Std. Deviation
df t
hitung
t
tabel
Sig. 2- tailed
Kesimpulan Eksperimen
68,62 10,524
40 0,892
2,021 0,378
H
o
diterima Kontrol
65,90 9,159
Dari tabel 4.10 terlihat bahwa nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 0,05, memenuhi kriteria t
abel
t
hitung
t
abel
yaitu 2,021 0,892
2,021. Kemudian signifikansinya yaitu 0
,378 0,05 artinya bila dilihat dari perhitungan
t
hitung
dan signifikansi uji t, maka hipotesis nol H
diterima dan hipotesis satu H
1
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2. Pengujian Hipotesis Posttest Eksperimen dan Kontrol
Uji hipotesis posttest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen yang menggunakan
media komik dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media komik. Dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan program SPSS for windows
yaitu Independent Samples. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikan T-Test 0,05 maka Ho diterima dan H
1
ditolak. Sedangkan jika signifikan T-Test 0,05 maka Ho ditolak dan H
1
diterima.
Tabel 4.11 Hasil Uji T-Test
Posttest Eksperimen dan Kontrol
Posttest Mean
Std. Deviation
df t
hitung
t
tabel
Sig. 2-
tailed Kesimpulan
Eksperimen 85,24
7,974 40
3,666 2,021
0,001 H
o
ditolak Kontrol
76,43 7,937
Dari tabel 4.10 terlihat bahwa nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 0,05, memenuhi kriteria t
abel
t
hitung
t
abel
yaitu 2,021 3,666
2,021. Kemudian signifikansinya yaitu 0
,001 0,05 artinya bila dilihat dari perhitungan
t
hitung
dan signifikansi uji t, maka hipotesis nol H
ditolak dan hipotesis satu H
1
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.