Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak Bertanya saat proses penjelasan materi

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian, dari 40 soal yang diuji cobakan 35 soal valid. b. Uji Reliabilitas Dalam persyaratan tes, bahwa reabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. 11 Teknik yang digunakan untuk mengukur realibilitas suatu tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R 20 Kuder- Rochardson 20 karena intrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda, dengan rumus sebagai berikut: 12 r = Keterangan: r 11 = Reabilitas tes secara keseluruhan n = Banyaknya item p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q S = Standar deviasi dari tes Tabel 3.8 Indeks realibilitas diklasifikasikan sebagai berikut: Keterangan 0,20 Tidak ada realibilitas 0,21 – 0,40 Realibilitas rendah 0,41 – 0,70 Realibilitas sedang 0,71 – 0,90 Realibilitas tinggi 0,90 – 1,00 Realibilitas sangat tinggi 1,00 Realibilitas sempurna 11 Ibid,. h. 100. 12 Ibid,. h. 115. Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas instrumen, diperoleh sebesar 0,92. Dengan nilai realibilitas demikian, maka instrumen tersebut memiliki reablibilitas yang sangat tinggi dan memenuhi persyaratan instrumen yang baik. c. Pengujian taraf kesukaran instrumen Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba. 13 Rumus pengujian taraf kesukaran yaitu: P = Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut: Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran 14 Tingkat kesukaran Nilai P Sukar P 0,3 Sedang 0,3 0,7 Mudah P 0,7 Sangat mudah 1,00 Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 2 butir soal dengan tingkat kesulitan 13 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 207. 14 Mulyasa, Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interpretasi Hasil tes, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2009, Ed.4, h.21. “sukar”, 9 butir soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, 7 butir soal dengan tingkat kesulitan “mudah”, dan 22 butir soal dengan tingkat kesulitan “sangat mudah”. d. Daya pembeda Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. 15 Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah sebagai berikut: D = - Keterangan: D = Daya pembeda Jumlah peserta tes B A = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok atas B B = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok bawah J A = Banyaknya siswa pada kelompok atas J B = Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria soal-soal berdasarkan daya pembedanya sebagai berikut: Tabel 3.10 Klasifikasi daya pembeda Klasifikasi daya pembeda Kriteria D 0 Sangat jelek 0,00 – 0,20 Jelek 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Sangat baik Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran dari tiap soal dapat dilihat rekapitulasi analisis butir soal. 15 Arikunto, Op. cit., h.211. Dari 40 soal yang telah diuji coba, diperoleh 35 soal yang valid, dengan realibilitas 0,92. Namun, peneliti hanya menggunakan 30 butir soal. Hal ini berdasarkan pada proporsi keterwakilan masing-masing indikator. Maka dari itu peneliti hanya menggunakan soal no 1, 2, 3, 4, 5, 6, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39 untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa mengenai materi memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Untuk mempermudah teknik analisis instrumen seperti tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan realibilitas soal maka dalam penelitian ini dihitung dengan program komputer ANATES.

2. Non tes

Non tes yaitu berupa lembar observasi dan wawancara. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran. Sedangkan wawancara untuk memperoleh data-data yang lebih mendalam dengan bertanya langsung kepada guru dan siswa yang pada saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan menggunakan uji-t. Tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan SPSS 22 dengan menggunakan teknik Komogrov-Smirnov. Syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal adalah jika signifikansi atau nilai probabilitas 0,05. 2. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam