Kekurangan Metode Eksperimen Metode Eksperimen

4 Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian. Kelemahan metode eksperimen antara lain: 16 5 Memerlukan waktu yang relatif lama. 6 Memerlukan alat dan bahan yang cukup dan terkadang sulit ditemukan atau mahal harganya. 7 Guru harus membuat perencanaan kegiatan eksperimen yang matang, hal ini menuntut guru menguasai konsep yang akan diuji atau dibuktikkan dalam kegiatan eksperimen. 8 Siswa dituntut terlebih dahulu memiliki landasan berpikir, sehingga mengetahui secara jelas tujuannnya melakukan eksperimen dan kesimpulan yang diambilnya relevan dengan konsep yang sedang diuji. 9 Cenderung memerlukan ruang khusus laboratorium untuk lebih leluasa melakukan eksperimen. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan metode eksperimen akan melatih siswa menggunakan alat sains untuk meneliti, mengamati dan menganalisa suatu proses. Siswa akan mengalami proses belajar yang efisien. Diharapkan dengan metode eksperimen siswa akan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan baik kemampuan psikomotor maupun intelektual, menghayati prosedur ilmiah dan sikap ilmiah. Sehingga siswa menyadari bahwa ilmu bersifat dinamik dan berkembang secara kontinu.

2. Kedudukan suatu metode dalam pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairag bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang 16 Zulftiani, dkk. Loc-Cit. h. 104 dimiliki, guna gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah, bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh seorang guru. Dari hasil analisa yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi entrinsik, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. 17 Berikut adalah penjelasannya.

a. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam memilih metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut. 18 Dalam mengajar guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kelebihan dan kekurangannya. Penggunaan satu metode cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran pun tampak kaku. 17 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Loc-Cit. h.72 18 Ibid., h.73