Hasil Penelitian Yang Relevan

konsep, teori, dan sikap tertentu melalui proses sains secara mandiri. Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains terbukti cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan proses sains siswa sekaligus pencapaian hasil belajarnya secara keseluruhan. 32 Amalia sapriati dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Instrument Penilaian Praktikum Fotosintesi s” Memberikan Kesimpulan Bahwa kesimpulan dari kegiatan pengembangan adalah prosedur pengembangan instrument melalui tahapan mengkaji teori untuk merumuskan dimensi dan aspek penilaian, membuat kisi-kisi dan instrumen, serta mengkonsultasikan draft instrumen kepada ahli panelis yaitu guru inti dan dosen dan merevisinya. Kegiatan pengembangan ini menghasilkan instrumen dan perangkatnya, yang terdiri atas petunjuk dan tugas praktikum, format pengamatan, pedoman penskoran, serta format pemberian skor dan rekap nilai. 33 Diena nurhasanah dala m skripsinya yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Fisika Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Observasi Siswa SMP” memberikan kesimpulan bahwa efektivitas pembelajaran fisika berbasisi praktikum ini dinilai cukup karena IPK yang dicapai siswa dalam pembelajran mengenai peningkatan dari kurang terampil menjadi kategori cukup terampil. 34 Susiwi, dkk dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada Model Pembelajaran Praktikum D-E-H ” memberikan kesimpulan bahwa melalui pembelajaran MPP D –E–H: kemampuan “merumuskan hipotesis”, kemampuan “mengendalikan variabel” dan kemampuan “merancang percobaan” dapat dicapai secara tuntas baik pada kelompok SMA dengan prestasi akademik sedang maupun kelompok SMA dengan prestasi akademik tinggi. Untuk itu perlu diadakan diskusi dengan asisten untuk menindak lanjuti hasil rancangan yang dibuat siswa, terutama untuk mengevaluasi 32 Haryono, Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. 33 Amalia sapriati, Pengembangan Instrument Penilaian Praktikum Fotosintesis, Jurnal Pendidikan IPA Universita Terbuka 2004. h.10 34 Diena Nurkhasah, Efektivitas Pembelajaran Fisika Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Observasi Siswa SMP, Sripsi S1: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia 2008. perencanaan alat dan bahan, serta cara kerja sehingga percobaan tersebut aman dan efisien untuk dilaksanakan. 35 Gebi Dwiyanti dalam penelitiannya yang berjudul Keterampilan Proses Sains Siswa SMU Kelas II pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum memberikan kesimpulan bahwa siswa mempunyai nilai baik untuk keterampilan observasi, nilai cukup untuk keterampilan menafsirkan hasil pengamatan dan untuk keterampilan berkomunikasi Urutan keterampilan proses siswa dan yang paling baik adalah keterampilan observasi, berkomunikasi dan menafsirkan hasil pengamatan. 36 Widayanto dalam jurnalnya yang berjudul Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui Kit Optik memberikan kesimpulan bahwa Keterampilan proses dan pemahaman siswa kelas X SMA N 3 Sragen dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan Kit optik dalam pembelajaran pembiasan cahaya. Faktor penting dalam peningkatan keterampilan proses sains dan pemahaman adalah keterlibatan siswa dalam kegiatan praktikum. Semakin tinggi keterlibatan siswa dalam kegiatan praktikum semakin tinggi pencapaian pemahaman dan ketrampilan proses sains siswa. 37 Redno Kartikasari dalam jurnalnya yang berjudul Penerapan Pendekatan Kontekstual Contextual teaching Learning dengan Menggunakan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Keterampilan Proses sains Kelas VIII C SMP N 14 Surakarta memberikan kesimpulan bahwa Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas VIII C SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 20102011. 38 35 Susiwi, dkk.Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada Model Pembelajaran Praktikum D-E-H. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 14 No. 2 Oktober 2009. ISSN: 1412-0917. 36 Gebi Dwiyanti, dkk, Keterampilan Proses Sains Siswa SMU Kelas II pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum FPMIPA-Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2003 37 Widayanto, Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman siswa Kelas X melalui kit optic. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia., Vol 5, No.1, Januari. Semarang, 2009 38 Redno Kartikasari, Penerapan Pendekatan Kontekstual Contextual teaching Learning dengan Menggunakan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Keterampilan Proses sains Kelas VIII C SMP N 14 Surakarta, Jurnal Skripsi Program Pendidikan Biologi UNS Surakarta 2011 An Nuril Maulidan F dan Tutut Nurita dalam jurnalnya yang berjudul Pembelajaran Fisika Melalui Metode Eksperimen untuk Melatihkan Perilaku Berkarakter pada Siswa MAN Tlogo Blitar memberikan kesimpulan bahwa Simpulan pada penelitian ini adalah pembelajaran fisika menggunakan metode eksperimen dapat digunakan untuk melatihkan sikap berkarakter ilmiah pada siswa man tlogo blitar. 39 Sudadi Mulyono dalam jurnalnya yang berjudul Penggunaan Metode Eksperimen Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran reproduksi Tumbuhan di SMA N 6 Surakarta memberikan kesimpulan bahwa penggunaan metode eksperimen secara signifikan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Adanya peningkatan nilai hasil belajar dari pretest sampai posttest diasumsikan sebagai prestasi belajar siswa pada siklus I, II, dan III menunjukkan penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Penggunaan metode eksperimen yang disertai Tanya jawab, diskusi dan pembimbingan kepada kelompok siswa dalam pembelajaran, dapat menimbulkan berbagai peningkatan meliputi: keaktifan siswa, motivasi belajar siswa dan kemauan bertanya serta peningkatan penguasaan materi pelajaran. 40

C. Kerangka Berpikir

Pelaksanaan pendidikan sains harus menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung kepada siswa, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses untuk menjelajahi alam sekitar dan memahaminya agar dapat meningkatkan kualitas mereka dalam keilmuan. Hal ini sesuai dengan hakikat IPA yang disampaikan oleh Depdiknas yang meliputi empat unsur utama yaitu sikap, proses, produk dan aplikasi. 39 An Nuril Maulidan F dan Tutut Nurita. Pembelajaran Fisika Melalui Metode Eksperimen untuk Melatihkan Perilaku Berkarakter pada Siswa MAN Tlogo Blitar. Pensa E-Jurnal FMIPA UNESA. 40 Sudadi Mulyono, Penggunaan Metode Eksperimen Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran reproduksi Tumbuhan di SMA N 6 Surakarta. Kenyataannya kegiatan pembelajaran hanya mengutamakan mengenai produk sains yang berupa fakta konsep, prinsip, teori dan hukum saja. Salah satu penyebab tidak tercapainya tujuan pendidikan sains karena penerapan metode pengajaran yang kurang tepat. Hal ini mengakibatkan siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat, yaitu dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan suatu metode yang dapat mengembangkan keterampilan proses. Metode eskperimen merupakan suatu metode mengajar yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat menemukan sendiri fakta- fakta yang diperlukan dan ingin diketahui. Metode ini menekankan siswa pada kegiatan yang harus dialami sendiri, dicari dan ditemukan sendiri data dan pemecahannya. Dengan metode eksperimen perhatian siswa akan lebih dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain serta siswa berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Metode eksperimen dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa dalam belajar. Hal ini disebabkan karena dalam pelaksanaan praktikum siswa dapat lebih aktif dan terlibat secara langsung dalam usaha memperoleh pengetahuan dan pemahaman teori-teori berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan. Keberhasilan penggunaan metode eksperimen didukung oleh ketersediaan alat dan bahan di laboratorium serta keterampilan guru dalam pelaksanaan praktikum. Disamping itu keberhasilan metode ini juga bergantung pada tingkat motivasi siswa yang memadai untuk mengamati hasil metode eksperimen yang dilakukannya. Metode eksperimen merupakan metode yang sering dilakukan oleh scientist. Untuk dapat melakukan eksperimen diperlukan keterampilan dasar seperti mengamati. Dalam rangka mengembangkan kemampuan eksperimen pada diri siswa pada metode eksperimen perlu dilatihkan kemampuan observasi secara cermat, agar mereka mampu melihat kesamaan dan perbedaan serta menangkap sesuatu yang essensial dari fenomena yang diamatinya.