Macam-macam Metode Eksperimen Metode Eksperimen
karena adanya variabel lain yang berpengaruh terhadap variabel terikat yang diamati. Misalnya, pada suatu tanaman pot baru
yang tanahnya diberi urea, pertumbuhannya subur, tetapi tidak dapat disimpulkan begitu saja bahwa yang menyebabkan subur
adalah zat urea, karena orang berpikir bahwa faktor lain juga berpengaruh. Hubungan antara variabel-variabel seperti itu
dapat diajarkan kepada siswa dengan metode eksperimen terkontrol. Dalam metode ini dibuat eksperimen dengan
menggunakan dua kelompok tanaman pot yang medium tanahnya sama, tetapi pada satu kelompok tanaman tanahnya
diberi urea sementara kelompok tanaman yang lain tidak diberi urea.
Dalam pelaksanaan metode eksperimen terkontrol, langkah- langkah yang perlu dilaksanakan adalah:
a Pengajuan masalah
b Pengajuan hipotesis
c Pengontrolan variabel membuat perlakuan variabel bebas
dan mengendalikan variabel terkontrol d
Pelaksanaan eksperimen e
Pengolahan data f
Pengambilan kesimpulan, dalam metode eksperimen terkontrol kesimpulan yang diambil bersifat tertutup, artinya
kesimpulan itu merupakan jawaban yang pasti tidak perlu dipertanyakan kebenarannya, atau tidak mengundang
munculnya masalah baru.
12
3 Eksperimen Berujung-terbuka
Metode eksperimen berujung-terbuka mempunyai langkah- langkah yang sama dengan metode eksperimen terkontrol. Hal
yang berbeda adalah pada eksperimen berujung-terbuka
12
Ibid., h.66
kesimpulan dari jawaban masalah masih terbuka untuk dipermasalahkan lagi. Dengan kata lain jawaban dari masalah
dapat menimbulkan masalah baru atau hipotesis baru, sementara pada eksperimen berujung-tertutup kesimpulan yang dihasilkan
merupakan jawaban yang tidak perlu dipermasalahkan lagi kebenarannya. Lebih dari itu, tingkat kesukaran dari metode
eksperimen terbuka dapat dibuat lebih kompleks. Di samping itu, kalau pada metode eksperimen sederhana dan tertutup
masalah, hipotesis dan rancangan eksperimen diresepkan oleh guru, pada metde eksperimen terbuka siswa dapat diminta untuk
menemukan masalah, menyusun hipotesis dan membuat rancangan eksperimen sendiri.
Sebagai contoh, pada eksperimen pengaruh urea terhadap kesuburan tanaman padi yang dicontohkan, setelah ada
kesimpulan bahwa urea menyebabkan daun menjadi lebih hijau dan pertumbuhan lebih cepat, siswa diberi kesempatan untuk
mengamati gejala-gejala lain yang muncul pada tanaman padi dalam penggunaan urea. Misalnya, batang padi menjadi lemas
dan roboh. Berdasarkan fakta tersebut, siswa diminta untuk menemukan masalah bar
u: “Apakah urea menyebabkan batang padi menjadi lemas dan mudah roboh?” Seterusnya, masalah
tersebut dapat dibiarkan berada dalam benak siswa, sampai mereka mempunyai minat untuk memecahkan sendiri. Artinya,
untuk topik pelajaran yang sedang dibahas, masalah bari itu tidak harus dijawab sekaligus.