besar dikarenakan atom-atom dalam susunan molekulnya memiliki kerapatan yang besar. Gabus atau sterofoam mempunyai massa jenis
kecil karena susunan atom-atom dalam molekulnya memiliki kerapatan kecil.
Massa jenis dilambangkan dengan simbol ρ dibaca rho, salah satu huruf Yunani.
Keterangan: ρ
= massa jenis kgm
3
atau gcm
3
M = massa benda kg atau gram
V = volume benda m
3
atau cm
3
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Astri Novita Simalango dan zainudin Muchtar dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Pokok Bahasan Laju Reaksi” Memberikan kesimpulan bahwa berdasarkan nilai
rata-rata hasil belajar siswa diperoleh pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol, menjelaskan bahwa pemakaian metode praktikum dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Didapatkan hasil bahwa hasil belajar siswa yang diajar memamkai metode praktikum lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang tidak
memakai metode praktikum.
31
Haryono dalam jurnalnya yang berjudul “Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains” memberikan kesimpulan bahwa model
pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah bentuk pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam
rangkaian proses belajar mengajar guna mengarahkan siswa pada proses konstruksi pengetahuan secara mandiri. Proses pembelajaran dirancang
sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun
31
Astri novita simalango dan Zainuddin muchtar, Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan Matematika
dan Sains ISSN : 1907-7157
konsep, teori, dan sikap tertentu melalui proses sains secara mandiri. Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains terbukti cukup efektif dalam
meningkatkan kemampuan proses sains siswa sekaligus pencapaian hasil belajarnya secara keseluruhan.
32
Amalia sapriati dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Instrument
Penilaian Praktikum Fotosintesi s” Memberikan Kesimpulan Bahwa kesimpulan
dari kegiatan pengembangan adalah prosedur pengembangan instrument melalui tahapan mengkaji teori untuk merumuskan dimensi dan aspek penilaian, membuat
kisi-kisi dan instrumen, serta mengkonsultasikan draft instrumen kepada ahli panelis yaitu guru inti dan dosen dan merevisinya. Kegiatan pengembangan ini
menghasilkan instrumen dan perangkatnya, yang terdiri atas petunjuk dan tugas praktikum, format pengamatan, pedoman penskoran, serta format pemberian skor
dan rekap nilai.
33
Diena nurhasanah dala m skripsinya yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran
Fisika Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Observasi Siswa SMP”
memberikan kesimpulan bahwa efektivitas pembelajaran fisika berbasisi praktikum ini dinilai cukup karena IPK yang dicapai siswa dalam pembelajran
mengenai peningkatan dari kurang terampil menjadi kategori cukup terampil.
34
Susiwi, dkk dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada Model Pembelajaran Praktikum D-E-H
” memberikan kesimpulan
bahwa melalui
pembelajaran MPP
D –E–H: kemampuan
“merumuskan hipotesis”, kemampuan “mengendalikan variabel” dan kemampuan “merancang percobaan” dapat dicapai secara tuntas baik pada kelompok SMA
dengan prestasi akademik sedang maupun kelompok SMA dengan prestasi akademik tinggi. Untuk itu perlu diadakan diskusi dengan asisten untuk menindak
lanjuti hasil rancangan yang dibuat siswa, terutama untuk mengevaluasi
32
Haryono, Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains.
33
Amalia sapriati, Pengembangan Instrument Penilaian Praktikum Fotosintesis, Jurnal Pendidikan IPA Universita Terbuka 2004. h.10
34
Diena Nurkhasah, Efektivitas Pembelajaran Fisika Berbasis Praktikum Terhadap Keterampilan Observasi Siswa SMP, Sripsi S1: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Pendidikan Indonesia 2008.