Tahapan mengajar Eksperimen Metode Eksperimen

 Menggali pengetahuan awal siswa dan memotivasi siswa, kegiatan ini didahului dengan meminta siswa untuk menghentikan eksperimen. selanjutnya, guru mengajukan masalah yang dapat menimbulkan konflik kognitif, dan mengevaluasi jawaban siswa. Dengan begitu pengetahuan awal siswa dapat digali. 9 b Pada kegiatan inti, guru:  Membimbing penemuan masalah dan hipotesis. Tanya jawab pada penggalian pengetahuan awal diteruskan ke Tanya jawab untuk menemukan masalah yang terkait dengan konsepprinsip yang dipelajari, dan diteruskan lagi sampai ditemukan hipotesis.  Membimbing kerja kelompok. Setelah hipotesis dirumuskan, siswa dipandu untuk melanjutkan eksperimen lanjutan. Kegiatan ini merupakan kegiatan kerja kelompok kecil atau perseorangan.  Membimbing diskusi kelompok kecil, untuk pencatatan data, analisis data dan penariakan kesimpulan. Kegiatan ini dapat dilakukan di kelompok kecil atau secara klasikal. 3 Mengakhiri eksperimen a Memberikan pemantapan. Setelah kegiatan eksperimen berakhir guru memberi pemantapan, dapat berupa pertanyaan aplikatif atau memberi masalah baru untuk dipecakan melalui eksperimen di luar jam pertemuan. b Mengevaluasi tes belajar. Tes formatif dapat dilaksanakan secara formal Tanya-jawab atau formal tertulis. Tes sebaiknya mengukur hasil belajar melalui pengalaman langsung tes penampilan 9 Ibid., h.69 c Membimbing siswa untuk mengemas, mengembalikan peralatan dan membersihkan ruang belajar secara rapi. Ini merupakan kegiatan untuk latihan pengembangan sikap. 10

e. Macam-macam Metode Eksperimen

1 Eksperimen Sederhana Banyak masalah IPA yang dapat dipecahkan dengan eksperimen sederhana, sehingga tidak memerlukan tahap-tahap kerja yang terpisah untuk menyelesaikannya. Langkah dari eksperimen sederhana itu adalah pengajuan masalah, pelaksanaan percobaan untuk pengamatan dan pengambilan kesimpulan. Dalam eksperimen sederhana ini tidak perlu dilakukan pengontrolan terhadap variabel-variabel bebas yang tidak dipelajari, karena pengaruhnya terhadap variabel terikat dapat diabaikan atau memang tidak ada variabel lain yang berpengaruh kecuali variabel yang sedang dipelajari. 11 Sebagai contoh masalah yang dipecahkan adalah : “Apakah tepung beras mengandung amilum?” masalah itu cukup dipecahkan dengan percobaan, yang dilakukan dengan meneteskan larutan YKY Yodium pada tepung beras, kemudian mengamati bahwa zat tersebut berubah warna biru. Untuk mengambil kesimpulan, siswa cukup diminta untuk melakukan 2-3 kali percobaan, untuk mengambil kesimpulan bahwa tepung beras mengandung amilum berdasarkan perubahan warna yodium menjadi biru. 2 Eksperimen Terkontrol Hubungan antara suatu variabel bebas dan terikat dalam fenomena-fenomena alam banyak yang tidak dapat diamati 10 Ibid 11 Ibid., h.65 karena adanya variabel lain yang berpengaruh terhadap variabel terikat yang diamati. Misalnya, pada suatu tanaman pot baru yang tanahnya diberi urea, pertumbuhannya subur, tetapi tidak dapat disimpulkan begitu saja bahwa yang menyebabkan subur adalah zat urea, karena orang berpikir bahwa faktor lain juga berpengaruh. Hubungan antara variabel-variabel seperti itu dapat diajarkan kepada siswa dengan metode eksperimen terkontrol. Dalam metode ini dibuat eksperimen dengan menggunakan dua kelompok tanaman pot yang medium tanahnya sama, tetapi pada satu kelompok tanaman tanahnya diberi urea sementara kelompok tanaman yang lain tidak diberi urea. Dalam pelaksanaan metode eksperimen terkontrol, langkah- langkah yang perlu dilaksanakan adalah: a Pengajuan masalah b Pengajuan hipotesis c Pengontrolan variabel membuat perlakuan variabel bebas dan mengendalikan variabel terkontrol d Pelaksanaan eksperimen e Pengolahan data f Pengambilan kesimpulan, dalam metode eksperimen terkontrol kesimpulan yang diambil bersifat tertutup, artinya kesimpulan itu merupakan jawaban yang pasti tidak perlu dipertanyakan kebenarannya, atau tidak mengundang munculnya masalah baru. 12 3 Eksperimen Berujung-terbuka Metode eksperimen berujung-terbuka mempunyai langkah- langkah yang sama dengan metode eksperimen terkontrol. Hal yang berbeda adalah pada eksperimen berujung-terbuka 12 Ibid., h.66