Kemampuan-kemampuan Yang Terdapat Dalam Keterampilan

lainnya. Lama-kelamaan mereka diperkenalkan dengan satuan ukuran, seperti centimeter, kilogram dan liter. Semakin tinggi tingkat sekolah anak, semakin rumit tugas-tugas pengukuran yang dapat diberikan kepadanya. 4 Klasifikasi Ketrampilan mengklasifikasikan atau menggolong-golongkan adalah salah satu kemampuan yang penting dalam kerja ilmiah. Dalam kehidupan sehari-hari kita perlu mengenal perbedaan dan pesamaan antara benda-benda. Dalam membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar klasifikasi, misalnya menurut suatu ciri khusus, tujuan, atau kepentingan tertentu. 5 Hubungan RuangWaktu Mencari hubungan ruang dan waktu adalah salah satu ketrampilan yang penting dalam kerja ilmiah. Mereka dapat dilatih agar mampu mengenal-mengenal bentuk-bentuk, mengenal arah, menggambarkan arah dan jarak. 6 Pembuatan Hipotesis Kemampuan membuat hipotesis adalah salah satu ketrampilan yang sangat mendasar dalam kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja ilmiah, seorang ilmuwan biasanya membuat hipotesis yang kemudian diuji melalui eksperimen. 7 Perencanaan PenelitianEksperimen Para ilmuwan biasanya terbiasa dengan pekerjaan eksperimentasi. Namun, kegiatan eksperimen tidak hanya merupakan hak mutlak para ilmuwan. Eksperimen tidak lain adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan praktis. Sering kita menguji atau mengetes gagasan-gagasan kita dengan kegiatan coba dan ralat Trial and error saja. Anak kecil paling gemar mengadakan mengadakan kegiatan coba dan ralat dengan hewan pelihaaan dirumah, serangga yang bertebrangan di sekitarnya ataupun mainannya. 8 Pengendalian Variabel Pengendalian variabel adalah suatu aktivitas yang dipandang sulit, namun sebenarnya tidak sesulit seperti yang kita bayangkan. Yang penting adalah bagaimana guru menggunakan kesempatan yang tersedia untuk melatih anak mengontrol dan memperlakukan variabel. 9 Interpretasi Data Kemampuan menginterpretasi atau menafsirkan data adalah satu ketrampilan penting yang umumnya dikuasai oleh para ilmuwan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, perhitungan, pengukuran, eksperimen atau penelitian sederhana dapat dicatat atau disajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, histogram atau diagram. Data yang disajikan tersebut dapatlah diinterpretasi atau ditafsirkan. 10 Kesimpulan Sementara Interferensi Para guru dapat melatih anak-anak dalam menyusun suatu kesimpulan sementara dalam proses penelitian sederhana yang dilakukan. Pertama-tama data dikumpulkan, kadang-kadang melalui eksperimen terlebih dahulu, lalu dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang dimiliki sampai suatu waktu tertentu. Kesimpilan tersebut bukan merupakan kesimpulan akhir, hanya merupakan kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai pada saat itu. 11 Peramalan Para guru dapat melatih anak-anak dalam membuat peramalan kejadian-kejadian yang akan datang, berdasarkan pengetahuan, pengalaman atau data yang dikumpulkan. 12 Penerapan Aplikasi Para guru dapat melatih anak-anak untuk menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu, atau menjelaskan suatu peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki. 13 Komunikasi Setiap ahli dituntut agar mampu menyampaikan hasil penemuannya kepada orang lain. Ia mungkin menyusun laporan penelitian, membuat paper, atau menyusun karangan. Ia mungkin pula menyampaikan penemuannya kepada orang lain secara lisan. Adapun indikator-indikator dari Keterampilan Proses Sains terdapat pada tabel 2.1 di bawah ini Tabel 2.1 Keterampilan Proses dan Indikatornya 23 No Keterampilan Proses Indikator Keterampilan Proses 1 Observasi a. Menggunakan sebanyak mungkin indera b. Menggunakan fakta relevan 2 Klasifikasi a. Mencatat setiap pengamatan b. Mencari perbedaanpersamaan c. Mengontraskan ciri-ciri d. Membandingkan e. Mencari dasar pengelompokkan f. Menghubungkan hasil pengamatan 3 Interpretasi a. Menghubungkan hasil pengamatan b. Menemukan pola dalam satu seri pengamatan c. Menyimpulkan 4 Prediksi a. Menggunakan hasil pengamatan b. Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati 5 Mengajukan pertanyaan a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa 23 Y. Nuryani Rustaman, dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang: UNM Pre, 2005 h.86. No Keterampilan Proses Indikator Keterampilan Proses b. Bertanya untuk meminta penjelasan c. Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis 6 Berhipotesis a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian b. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah 7 Merencanakan percobaan a. Menentukan alatbahansumber yang akan digunakan b. Menentukan variabelfaktor penentu c. Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat d. Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja 8 Menggunakan alatbahan a. Memakai alatbahan b. Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat dan bahan c. Mengetahui bagaimana menggunakan alat dan bahan 9 Menerapkan konsep a. Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru b. Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk No Keterampilan Proses Indikator Keterampilan Proses menjelaskan apa yang sedang terjadi c. Menerapkan hukum teori pada situasi praktis d. Menerapkan rumus-rumus pada pemecahan soal-soal baru 10 Berkomunikasi a. Memberikanmenggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafiktabeldiagram b. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis c. Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian d. Membacar grafiktablediagram e. Mendiskusikan hasil kegiatan, suatu masalah atau suatu peristiwa. 11 Melaksanakan percobaanEksperimentasi. -

c. Pengembangan Keterampilan Proses Sains

Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya keterampilan proses sains dilatih dan dikembangkan di sekolah, diantaranya dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu sebagai berikut: 1 Menurut W. Harlen, bahwa keterampilan proses sains sangat penting untuk dilatihkan kepada siswa karena perkembangan pemahaman tentang sains bergantung pada kemampuan untuk melakukan keterampilan proses sains. 2 Nuryani Y. Rustaman dkk, dalam setiap tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran umum untuk masing-masing pokok bahasan terdapat kata kerja berkenaan dengan perilaku dan cara mencapainya yang sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang terdapat dalam Keterampilan Proses Sains. 24 3 Menurut Conny Semiawan dkk, bahwa keterampilan proses sangat penting dilatihkan dalam pembelajaran di sekolah karena: a Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat tidak memungkinkan guru untuk mengajarkan fakta atau konsep. Oleh karena itu, siswa harus dibekali dengan keterampilan proses agar dapat memperoleh ilmu pengetahuan sendiri tanpa bergantung pada guru. b Para ahli psikologi berpendapat bahwa anak-anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret yang wajar dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, sehingga tugas guru bukanlah memberikan pengetahuan melainkan menyiapkan situasi yang menggiring anak untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta atau konsep sendiri. c Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak melainkan relatif. d Dalam proses belajar mengajar seharusnya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik. 25

d. Karakteristik Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada penekanan 24 Ibid., h.77 25 Conny semiawan.Op- Cit., h.16