PDRB sektoral, jumlah kendaraan bermotor, perubahan jumlah penduduk, dan retribusi tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi DAU antara lain
PDRB sektoral, kesenjangan fiskal daerah, perubahan jumlah penduduk, dan desentralisasi fiskal. Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil pajak adalah
pengeluaran pemerintah, luas wilayah, perubahan jumlah penduduk, dan bagi hasil pajak tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil bukan
pajak adalah luas wilayah, perubahan jumlah penduduk, total produksi SDA, dan lag
bagi hasil bukan pajak.
2.12.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Daerah
Sumedi 2005 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah daerah tahun 2005 di provinsi-provinsi di Indonesia. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengeluaran rutin adalah PAD, dana perimbangan, desentralisasi fiskal, dan pengeluran rutin tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengeluaran pembangunan sektor pertanian adalah produktivitas tenaga kerja sektor pertanian, PAD, dana perimbangan, dan pengeluaran
pembangunan sektor pertanian tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pembangunan sektor industri adalah produktivitas
tenaga kerja sektor industri, PAD, dana perimbangan, dan pengeluaran pembangunan sektor industri tahun sebelumnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pembangunan sektor infrastruktur adalah
produktivitas tenaga kerja sektor jasa, PAD, dana perimbangan, dan pengeluaran pembangunan sektor infrastruktur tahun sebelumnya.
Prakosa 2004 meneliti pengaruh DAU dan PAD terhadap prediksi belanja daerah. Penelitian tersebut dilakukan terhadap Provinsi Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2000-2002. Penelitian ini menggunakan metode OLS. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perubahan belanja pemerintah daerah, sedangkan variabel tak bebasnya yaitu PAD, DAU, dan pajak. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa PAD, DAU, dan
pajak berpengaruh positif terhadap belanja daerah. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengeluaran pemerintah daerah dipengaruhi oleh penerimaan
pemerintah daerah.
Sihombing 2003 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah di Indonesia tahun 1969-2000 menggunakan metode Error Correction
Model ECM. Penelitian ini menggunakan hukum Wagner dan Keynes dalam
memformulasi model pengeluaran pemerintah. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dalam jangka pendek pengeluaran pemerintah dipengaruhi oleh modal
masuk dan inflasi, sedangkan dalam jangka panjang pengeluaran pemerintah dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, modal masuk, inflasi, pengeluaran
pemerintah tahun sebelumnya, perubahan inflasi tahunan, dan perubahan pengeluaran pemerintah tahunan.
Shelton 2007 meneliti ukuran dan komposisi pengeluaran pemerintah di 100 negara periode 1970 sampai dengan 2000. Shelton mengelompokkan
pengeluaran pemerintah ke dalam sektor pendidikan, kesehatan, social, pertahanan dan keamanan, pelayanan umum, dan transportasi. Shelton mengevaluasi fakor-
faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah dengan variabel bebas yaitu pertumbuhan PDB per kapita, pertumbuhan penduduk, persentase penduduk yang
berumur kurang dari 15 tahun, persentase penduduk yang berumur lebih dari 65 tahun, tingkat keterbukaan, dan tingkat fraksionalisasi etnik. Hasilnya adalah
variabel pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap pengeluaran untuk pertahanan dan keamanan, pelayanan umum dan transportasi. Variabel persentase
penduduk berumur kurang dari 15 tahun berpengaruh negatif terhadap semua jenis pengeluaran kecuali pengeluaran untuk sosial. Variabel persentase penduduk
berumur lebih dari 65 tahun berpengaruh positif terhadap pengeluaran untuk pendidikan, pertahanan dan keamanan, pelayanan umum, dan transportasi.
Pertumbuhan PDB per kapita berpengaruh positif terhadap pengeluaran untuk pertahanan dan keamanan, tetapi berpengaruh negatif terhadap pengeluaran untuk
pelayanan umum. Tingkat keterbukaan berpengaruh negatif terhadap semua jenis pengeluaran.
Sanz dan Velazquez 2000 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi pengeluaran pemerintah menurut fungsi di negara-negara sedang
berkembang periode 1970 sampai dengan 1997. Metode yang digunakan adalah Three Stage Least Square
, dengan variabel bebas pendapatan, harga, populasi, kepadatan penduduk, penduduk yang berumur lebih dari 64 tahun, dan penduduk