Pertumbuhan Ekonomi Dampak penerimaan dan pengeluaran Pemerintah daerah terhadap kinerja ekonomi dan kemiskinan di Indonesia

bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif. Model pertumbuhan Solow dikatakan merupakan pilar yang sangat memberi kontribusi terhadap teori pertumbuhan neoklasik. Pada intinya model ini merupakan pengembangan dari model pertumbuhan Harrod-Domar dengan menambahkan faktor tenaga kerja dan teknologi kedalam persamaan pertumbuhan. Dalam model pertumbuhan Solow, input tenaga kerja dan modal memakai asumsi skala yang terus berkurang diminishing returns jika keduanya dianalisis secara terpisah, sedangkan jika keduanya dianalisis secara bersamaan memakai asumsi skala hasil tetap constant returns to scale Todaro dan Smith, 2006. Model Neoklasik beranggapan bahwa mobilitas faktor produksi, baik modal maupun tenaga kerja, pada permulaan proses pembangunan adalah kurang lancar. Akibatnya, pada saat itu modal dan tenaga kerja ahli cenderung terkonsentrasi di daerah yang lebih maju sehingga ketimpangan pembangunan regional cenderung melebar. Akan tetapi bila proses pembangunan terus berlanjut, dengan semakin baiknya prasarana dan fasilitas komunikasi, maka mobilitas modal dan tenaga kerja tersebut akan semakin lancar. Dengan demikian, nantinya setelah negara yang bersangkutan telah maju, maka ketimpangan pembanguan regional akan berkurang. Perkiraan ini merupakan kesimpulan kedua dari model ini dan kemudian dikenal sebagai Hipotesa Neoklasik. Dalam teori Neoklasik, perkembangan ekonomi tergantung pada perkembangan teknologi dan pertumbuhan faktor produksi. Komponen tersebut merupakan variabel dalam fungsi produksi yang disebut fungsi produksi Cobb- Douglas, yaitu: Y=AK α L 1- α ……………………………………………………………….7 Dimana Y = output A = teknologi K = modal L = tenaga kerja α dan 1-α adalah elastisitas modal dan tenaga kerja Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa output tergantung dari modal dan tenaga kerja, sehingga pertumbuhan output tergantung dari pertumbuhan modal dan tenaga kerja. Pertumbuhan tenaga kerja berasal dari pertumbuhan penduduk, sedangkan pertumbuhan modal berasal dari tabungan masyarakat. Tabungan merupakan selisih antara pendapatan dengan konsumsi masyarakat. Model pertumbuhan Solow juga menyatakan bahwa output bergantung pada persediaan modal dan tenaga kerja. Y = FK, L……………………………………...……………………….8 Model ini mengasumsikan bahwa fungsi produksi memiliki skala pengembalian konstan constant returns to scale. Fungsi produksi memiliki skala pengembalian konstan jika zY = FzK, zL…………………………………….....…………….……9 dengan z bernilai positif. Misalnya z = 1L, sehingga YL = FKL, 1………………………...……………………..………..10 YL = y adalah output per pekerja, dan KL = k adalah modal per pekerja. Sehingga fungsi produksi adalah sebagai berikut. Y = fk……………………..……………………………………….….11 Permintaan terhadap barang dalam Model Solow berasal dari konsumsi dan investasi belanja pemerintah dan ekspor neto sementara dihilangkan. Dengan kata lain, output per pekerja y merupakan konsumsi per pekerja c dan investasi per pekerja i: y = c+i……………………………………………….…………………12 Model Solow mengasumsikan bahwa setiap tahun orang menabung dari sebagian s dari pendapatan mereka dan mongkonsumsi sebagian 1-s. c = 1-sy…………………….…………………………………….....13 sehingga y = 1-sy + i……………………..……………………………………..14 i = sy…………………………..………………………………………..15 Setiap tahun modal terdepresiasi sebesar δk, sehingga perubahan persediaan modal adalah sebagai berikut. Δk = i-δk………………………..…….………………..……………….16 Δk = sfk-δk……………………………….……..…………………….17 Δk adalah perubahan persediaan modal. Investasi meningkatkan persediaan modal, dan depresiasi menurunkannya. Terdapat hal lain yang bisa mengubah jumlah modal per pekerja, yaitu pertumbuhan jumlah pekerja. Pertumbuhan jumlah pekerja menyebabkan modal per pekerja turun. Perubahan persediaan modal per pekerja adalah: Δk = sfk-δ+nk……………..…………………………………..…….18

2.7 Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah p enduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam tidak terputus dalam seminggu yang lalu, kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usahakegiatan ekonomi. Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena pertambahan jumlah tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pengangguran dari sisi ekonomi merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja yang relatif terbatas tidak mampu menyerap pencari kerja yang terus bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk BPS, 2010. Semakin banyak tenaga kerja yang terserap, maka pengangguran semakin kecil. Penawaran tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja, begitu pula dengan permintaan tenaga kerja. Motif perusahaan untuk mempekerjakan seseorang adalah untuk membantu memproduksi barang atau jasa yang akan dijual kepada konsumen. Besarnya permintaan perusahaan terhadap permintaan tenaga kerja tergantung pada besarnya permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksi perusahaan itu. Sehingga permintaan terhadap tenaga kerja merupakan permintaan turunan derived demand. Penentuan permintaan tenaga kerja dapat diturunkan dari fungsi produksi yang merupakan fungsi dari tenaga kerja L dan modal K sebagai berikut: TP = f L,K…………………………………………………..………19 Dimana TP = produksi total. Keseimbangan pasar tenaga kerja merupakan suatu posisi tertentu yang terbentuk oleh interaksi permintaan dan penawaran tenaga kerja. Todaro dan Smith 2000 menyatakan bahwa dalam pasar persaingan sempurna tidak ada produsen dan konsumen yang mampu mempengaruhi harga-harga input, tingkat penyerapan tenaga kerja, dan harganya tingkat upah. Mereka ditentukan secara bersamaan oleh harga-harga output dan faktor produksi selain tenaga kerja.

2.8 PDRB per Kapita

Produk Domestik Regioanl Bruto PDRB per kapita dapat digunakan sebagai proxy pendapatan per kapita yang mencerminkan tingkat kesejahteraan penduduk. PDRB per kapita dapat dirumuskan sebagai BPS, 2010. PDRBKP = PDRBPOP…………………………………………………....20 Keterangan: PDRBKP = rata-rata pendapatan per kapita PDRB = total pendapatan daerah POP = jumlah penduduk Walaupun PDRB rata-rata merupakan alat ukur yang lebih baik tetapi belum mencerminkan kesejahteraan penduduk secara tepat karena PDRB rata-rata tidak mencerminkan kesejahteraan ekonomi yang sungguh-sungguh dirasakan masyarakat, bisa terjadi PDRBK tinggi tetapi ada sekelompok penduduk yang tidak menerima pendapatan itu. Oleh karena itu perlu juga diperhatikan distribusi pendapatan. Pada studi ini distribusi pendapatan dihitung dengan indeks Williamson. Indeks Williamson digunakan untuk menganalisis seberapa besar ketimpangan antar wilayah. Dasar perhitungannya adalah dengan menggunakan PDRB per kapita dalam kaitannya dengan jumlah penduduk per wilayah, dengan rumus: …………………………………...…………..21 Keterangan : CV W : indeks Williamson