Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pemerintah

sumber pembiayaan yang berasal dari transfer. Seperti terlihat dari tabel berikut, dana perimbangan berpengaruh nyata positif terhadap pengeluaran pertanian sedangkan pengaruhnya terhadap pengeluaran industri dan infrastruktur juga positif tetapi tidak signifikan. PAD berpengaruh positif terhadap pengeluaran pertanian dan infrastruktur tetapi pengaruhnya tidak signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa di Indonesia berlaku flypaper effect, hal tersebut berlaku untuk pengeluaran pertanian, dimana dana perimbangan lebih besar dan nyata pengaruhnya terhadap pengeluaran pertanian dari pada PAD. Hal itu berarti stimulus terhadap pengeluaran pertanian yang ditimbulkan oleh transfer lebih besar dibandingkan dengan stimulus dari pendapatan daerah. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengeluaran pertanian masih tergantung dari dana dari pemerintah pusat dan belum tercapai kemandirian daerah. Faktor-faktor yang berpangaruh nyata terhadap pengeluaran pertanian yaitu PDRB sektor pertanian, dana perimbangan, dan pengeluaran pertanian tahun sebelumnya. Dana perimbangan mempunyai elastisitas sebesar 0.31, dengan tingkat kepercayaan 99 persen dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan dana perimbangan sebesar 1 persen akan meningkatkan pengeluaran pertanian sebesar 0.31 persen. Tabel 13 Hasil Estimasi Persamaan Pengeluaran Pertanian Variabel Uraian Koefisien Prob. Elastisitas Jk. Pendek Jk.Panjang C48 intersep 183000000 0.000 PDRBA PDRB sektor pertanian 0.005 0.099 0.136 0.154 PAD PAD 0.014 0.523 DIMB dana perimbangan 0.016 0.000 0.310 0.349 PTANI-1 lag pengeluaran pertanian 0.114 0.114 Adj. R 2 Sumber: Hasil Pengolahan : 44.38 h: -0.274 Pengeluaran industri dipengaruhi secara nyata oleh PDRB sektor industri dan PAD. Elastisitas PDRB sektor industri sebesar 0.152, yang berarti dengan tingkat kepercayaan 99 persen setiap peningkatan PDRB sektor industri sebesar 1 persen akan meningkatkan pengeluaran industri sebesar 0.152 persen. PAD berpengaruh nyata positif terhadap pengeluaran industri dengan elastisitas jangka pendek sebesar 0.3 dan jangka panjang sebesar 0.351. Sedangkan dana perimbangan tidak berpengaruh nyata terhadap pengeluaran industri, berarti PAD memberikan stimulus yang lebih besar terhadap pengeluaran industri dari pada dana perimbangan. Tabel 14 Hasil Estimasi Persamaan Pengeluaran Industri Variabel Uraian Koefisien Prob. Elastisitas Jk.Pendek Jk.Panjang C123 intersep 8930676 0.076 PDRBI PDRB sektor industri 0.0003 0.014 0.152 0.178 PAD PAD 0.0061 0.013 0.300 0.351 DIMB dana perimbangan 0.0008 0.229 PIND-1 lag pengeluaran industri 0.1439 0.093 Adj. R 2 Sumber: Hasil Pengolahan : 45.44 h: 0.272 Tabel 15 menyajikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran infrastruktur. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran infrastruktur terdiri dari PDRB sektor jasa, PAD, dana perimbangan, dan pengeluaran infrastruktur tahun sebelumnya. Sedangkan variabel yang berpengaruh nyata terhadap pengeluaran infrastruktur hanyalah PDRB sektor jasa. Tabel 15 Hasil Estimasi Pengeluaran Infrastruktur di Indonesia Variabel Uraian Koefisien Prob. Elastisitas Jk. Pendek Jk.Panjang C56 intersep 186000000 0.002 PDRBS PDRB sektor jasa 0.010 0.000 0.442 0.439 PAD PAD 0.020 0.580 DIMB dana perimbangan 0.011 0.111 PINFR-1 lag pengeluaran infrastruktur -0.007 0.878 Adj. R 2 Sumber: Hasil Pengolahan : 48.68 h: 0.286 Elastisitas jangka pendek PDRB sektor jasa sebesar 0.442, dengan tingkat kepercayaan 99 persen dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan PDRB sektor jasa sebesar 1 persen akan meningkatkan pengeluaran infrastruktur sebesar 0.442 persen, sedangkan elastisitas jangka panjangnya sebesar 0.439, yang berarti peningkatan PDRB sektor jasa sebesar 1 persen dalam jangka panjang respon tak langsung dari perubahan PDRB sektor jasa terhadap pengeluaran infrastruktur melalui multiplier effect akan meningkatkan pengeluaran infrastruktur sebesar 0.439 persen.

5.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PDRB

Sesuai dengan fungsi produksi Cobb Douglas, dimana output merupakan fungsi dari kapital dan tenaga kerja, maka faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB dalam penelitian ini terdiri dari pengeluaran pemerintah, investasi swasta, dan tenaga kerja. Semua faktor tersebut dihipotesiskan berpengaruh positif terhadap PDRB. Pengeluaran pertanian, tenaga kerja sektor pertanian dan investasi swasta berpengaruh nyata positif terhadap PDRB sektor pertanian. Elastisitas terbesar dimiliki oleh tenaga kerja sektor pertanian, dengan tingkat kepercayaan 99 persen setiap kenaikan tenaga kerja sektor pertanian sebesar 1 persen akan meningkatkan PDRB sektor pertanian sebesar 0.633 persen. Pertanian merupakan sektor yang padat karya sehingga elastisitas tenaga kerjanya lebih besar dari pada elastisitas pengeluaran pertanian dan investasi. Pengeluaran pertanian berpengaruh nyata positif terhadap PDRB sektor pertanian dengan elastisitas sebesar 0.156, yang berarti dengan tingkat kepercayaan 99 persen setiap kenaikan tenaga kerja sebesar 1 persen akan meningkatkan PDRB sektor pertanian sebesar 0.156 persen. Tabel 16 Hasil Estimasi Persamaan PDRB Sektor Pertanian Variabel Uraian Koefisien Probabilita Elastisitas C70 intersep 180000000 0.723 PTANI pengeluaran pertanian 4.309 0.001 0.156 TKA tenaga kerja pertanian 4425.331 0.000 0.633 INV investasi 189.663 0.000 0.197 Adj. R 2 Sumber: Hasil Pengolahan : 94.86 d: 0.27 Faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB sektor industri dapat dilihat pada Tabel 17 berikut. Faktor-faktor tersebut antara lain terdiri dari pengeluaran pemerintah untuk industri, investasi swasta, dan tenaga kerja sektor industri. Faktor-faktor tersebut berpengaruh nyata positif terhadap PDRB sektor industri. Elastisitas pengeluaran industri sebesar 0.378, yang berarti setiap kenaikan pengeluaran pemerintah sebesar 1 persen akan meningkatkan PDRB sektor industri sebesar 0.378 persen, pada tingkat kepercayaan 99 persen. Elastisitas investasi sebesar 0.639, yang berarti dengan tingkat kepercayaan 99 persen peningkatan investasi swasta sebesar 1 persen akan memingkatkan PDRB sektor industri sebesar 0.639 persen. Tenaga kerja sektor industri berpengaruh nyata positif terhadap PDRB sektor industri dengan elastisitas sebesar 0.362, nilainya terkecil diantara kedua variabel lainnya karena industri merupakan sektor yang padat modal. Tabel 17 Hasil Estimasi Persamaan PDRB Sektor Industri Variabel Uraian Koefisien Probabilita Elastisitas C77 intersep -5810000000 0.000 PIND pengeluaran industri 170.7063 0.000 0.378 TKI tenaga kerja industri 12251.12 0.000 0.362 INV investasi 811.3504 0.000 0.639 Adj. R 2 Sumber: Hasil Pengolahan : 87.20 d: 0.32 Sektor jasa yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi; Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan; dan Jasa-Jasa. PDRB sektor jasa dipengaruhi secara nyata oleh pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur, terdiri dari pengeluaran perdagangan, pariwisata, komunikasi dan informatika, tenaga kerja, lingkungan hidup, perhubungan, penataan ruang, dan perumahan. Tabel 18 Hasil Estimasi Persamaan PDRB Sektor Jasa Variabel Uraian Koefisien Probabilita Elastisitas C84 intersep -7680000000 0.000 PINFR pengeluaran infrastruktur 27.792 0.000 0.655 TKI tenaga kerja sektor jasa 8965.782 0.000 0.174 INV investasi 240.086 0.034 0.124 Adj. R 2 Sumber: Hasil Pengolahan : 82.6 d: 1.07 Sedangkan tenaga kerja jasa dalam penelitian ini mencakup tenaga kerja sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi; Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan; dan Jasa-Jasa. Pengeluaran