Simulasi Model Dampak penerimaan dan pengeluaran Pemerintah daerah terhadap kinerja ekonomi dan kemiskinan di Indonesia
6. Peningkatan pengeluaran pertanian sebesar 10 persen, nilainya setara dengan 100 persen pengeluaran industri. Hal tersebut dilakukan karena sektor
pertanian merupakan sektor yang berkaitan erat dengan ketersediaan pangan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga sektor tersebut berperan
penting dalam pembangunan perekonomian nasional. 7. Peningkatan pengeluaran industri sebesar 100 persen. Hal tersebut merupakan
wacana Menteri Perindustrian, yang menyatakan bahwa seharusnya anggaran Kementerian Perindustrian berada di rentang 5-6 triliun Rupiah agar lebih
leluasa dalam menjalankan program-program di sektor industri. Saat ini anggaran Kementerian Perindustrian sebesar 2,19 triliun Rupiah, sehingga
untuk mencapai 5 triliun Rupiah perlu peningkatan kurang lebih 100 persen. Sektor ini merupakan sektor yang terkait langsung dalam menciptakan
lapangan kerja, menambah penghasilan, dan mengurangi kemiskinan. Selain itu sekor ini mempunyai peran strategis dalam meningkatkan daya saing
ekonomi. 8. Peningkatan pengeluaran infrastruktur sebesar 7 persen, nilainya setara dengan
100 persen pengeluaran industri. Peningkatan ini dilakukan karena sektor ini mampu meningkatkan produksi sektor tersier.
9. Peningkatan DAU sebesar 0.85 persen dan peningkatan pengeluaran pertanian sebesar 10 persen. Hal tersebut merupakan kombinasi antara simulasi 5 dan 6.
Simulasi campuran tersebut diperlukan untuk mengetahui sumber penerimaan, dalam hal ini DAU yang akan digunakan untuk meningkatkan pengeluaran
10. Peningkatan DAU sebesar 0.85 persen dan peningkatan pengeluaran industri sebesar 100 persen. Hal tersebut merupakan kombinasi antara simulasi 5 dan
7. 11. Peningkatan DAU sebesar 0.85 persen dan peningkatan pengeluaran
infrastruktur sebesar 10 persen. Hal tersebut merupakan kombinasi antara simulasi 5 dan 8.