Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Daerah
Sihombing 2003 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah di Indonesia tahun 1969-2000 menggunakan metode Error Correction
Model ECM. Penelitian ini menggunakan hukum Wagner dan Keynes dalam
memformulasi model pengeluaran pemerintah. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dalam jangka pendek pengeluaran pemerintah dipengaruhi oleh modal
masuk dan inflasi, sedangkan dalam jangka panjang pengeluaran pemerintah dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, modal masuk, inflasi, pengeluaran
pemerintah tahun sebelumnya, perubahan inflasi tahunan, dan perubahan pengeluaran pemerintah tahunan.
Shelton 2007 meneliti ukuran dan komposisi pengeluaran pemerintah di 100 negara periode 1970 sampai dengan 2000. Shelton mengelompokkan
pengeluaran pemerintah ke dalam sektor pendidikan, kesehatan, social, pertahanan dan keamanan, pelayanan umum, dan transportasi. Shelton mengevaluasi fakor-
faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah dengan variabel bebas yaitu pertumbuhan PDB per kapita, pertumbuhan penduduk, persentase penduduk yang
berumur kurang dari 15 tahun, persentase penduduk yang berumur lebih dari 65 tahun, tingkat keterbukaan, dan tingkat fraksionalisasi etnik. Hasilnya adalah
variabel pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap pengeluaran untuk pertahanan dan keamanan, pelayanan umum dan transportasi. Variabel persentase
penduduk berumur kurang dari 15 tahun berpengaruh negatif terhadap semua jenis pengeluaran kecuali pengeluaran untuk sosial. Variabel persentase penduduk
berumur lebih dari 65 tahun berpengaruh positif terhadap pengeluaran untuk pendidikan, pertahanan dan keamanan, pelayanan umum, dan transportasi.
Pertumbuhan PDB per kapita berpengaruh positif terhadap pengeluaran untuk pertahanan dan keamanan, tetapi berpengaruh negatif terhadap pengeluaran untuk
pelayanan umum. Tingkat keterbukaan berpengaruh negatif terhadap semua jenis pengeluaran.
Sanz dan Velazquez 2000 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi pengeluaran pemerintah menurut fungsi di negara-negara sedang
berkembang periode 1970 sampai dengan 1997. Metode yang digunakan adalah Three Stage Least Square
, dengan variabel bebas pendapatan, harga, populasi, kepadatan penduduk, penduduk yang berumur lebih dari 64 tahun, dan penduduk
yang berumur kurang dari 15 tahun. Variabel tak bebasnya adalah pengeluaran untuk pelayanan umum, pertahanan, kesehatan, pendidikan, perumahan,
transportasi dan komunikasi, lainnya, dan sosial. Hasilnya disamping pendapatan dan harga, faktor institusi, kepadatan penduduk, dan struktur umur berpengaruh
nyata terhadap komposisi pengeluaran pemerintah. Studi Holzt-Eakin, Rosen, dan Tilly 1994 menganalisis model
maximazing under uncertainty of intertemporal utility function. Penelitian ini
menggunakan data runtun waktu selama tahun 1934-1991. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah,
dimana keputusan-keputusan untuk melakukan pengeluaran tersebut didasarkan pada ketersediaan sumberdaya secara permanen, bukan ketersediaan yang sifatnya
temporer. Studi ini menemukan bahwa semua current spending ditentukan oleh current resources
, dengan kata lain pengeluaran pemerintah saat ini dipengaruhi oleh penerimaan pemerintah saat ini juga.