kabupatenkota, yang meliputi klasifikasi belanja menurut belanja urusan wajib dan belanja urusan pilihan. Klasifikasi belanja urusan wajib mencakup pendidikan,
kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan
catatan sipil, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja dan transmigrasi, koperasi dan usaha kecil dan
menengah, penanaman modal, kebudayaan dan pariwisata, pemuda dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemerintahan umum dan kepegawaian,
pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, arsip, dan komunikasi dan informatika. Sedangkan klasifikasi belanja menurut urusan pilihan mencakup
pertanian, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, kelautan dan perikanan, perdagangan, dan perindustrian Depkeu, 2005.
Penelitian ini menggunakan klasifikasi belanja berdasarkan urusan.
1
3. Klasifikasi Ekonomi
Di dalam APBN yang baru, belanja rincian belanja dibagi ke dalam 8 delapan kategori Tabel 2. Dalam klasifikasi ekonomi ini, belanja pemerintah
dibagi berdasarkan jenis-jenis pengeluaran yang berbeda seperti APBN sebelumnya. Belanja dalam klasifikasi ini terdiri dari belanja pegawai, belanja
barang, belanja modal, beban bunga, subsidi, bantuan sosial, dan hibah. Tabel 2 Klasifikasi Ekonomi Belanja Pemerintah
Belanja Pegawai
Merupakan kompensasi dalam bentuk uang maupun barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah yang bertugas
di dalam maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dikecualikan untuk
pekerjaan yang berkaitan denan pembentukan modal. Belanja ini antara lain digunakan untuk gaji dan tunjangan,
honorarium, vakasi, lembur dan kontribusi sosial. 2
Belanja Barang Pembelian barang atau jasa yang habis dipakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun
yang tidak dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan. Belanja ini antara lain digunakan untuk pengadaan barang
dan jasa, pemeliharaan dan perjalanan.
3 Belanja Modal
Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal. Dalam belanja ini termasuk untuk tanah, peralatan
dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan, maupun dalam bentuk fisik lainnya, seperti buku, binatang, dan lainnya.
4 Beban Bunga
Pembayaran yang dilakukan atas kewajiban pembangunan pokok utang principal outstanding, baik utang dalam
negeri maupun utang luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman.
5 Subsidi
Alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan lembaga yang memproduksi, menjual, mengekspor atau
mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga harga jualnya
dapat terjangkau oleh masyarakat. Belanja ini antara lain digunakan untuk penyaluran subsidi kepada perusahaan
Negara dan perusahaan swasta. 6
Bantuan Sosial Transfer uang atau barang yang diberikan kepada
masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko social. Bantuan social ini dapat dibeerikan langsung
kepada anggota masyarakat atau lembaga kemasyarakatan. 7
Hibah Transfer dana yang sifatnya tidak wajib kepada Negara lain
atau kepada organisasi internasional. 8
Belanja Lain- lain
Pengeluaran belanja pemerintah pusat selain 1 sampai 7 di atas.
Sumber: Badan Analisa Fiskal, 2005
2.5 Produk Domestik Regional Bruto
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu adalah PDRB, baik atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang