Proses Pengolahan HASIL DAN PEMBAHASAN

178 cukup longgar, namun apabila kapasitas produksi ditingkatkan maka ruang penyimpanan harus ditingkatkan juga.

c. Proses Pengolahan

Proses pengolahan ikan di UKM Petikan Cita Halus masih sederhana. Peralatan yang digunakan merupakan hasil rakitan sendiri seperti tungku pengasapan, rak tray bambu dan perlengkapan lainnya. Namun ada juga sebagian peralatan yang sudah menggunakan teknologi modern seperti lemari pendingin freezer, vakum sealer dan bahan kemasan. 1 Standar Prosedur Operasi SPO Dari hasil pengamatan, proses pengolahan ikan asap di UKM Petikan Cita Halus sesuai dengan prosedur umum pengolahan ikan asap, walaupun ada beberapa perlakuan lain di luar perlakuan yang lazim seperti pemberian rempah-rempah dan perlakuan lainnya yang dianggap akan meningkatkan mutu produk akhir. Pada dasarnya UKM Petikan Cita Halus memiliki Standar Prosedur Operasi SPO dalam melakukan proses pengolahannya, namun SPO ini tidak tercatat dan terdokumentasi dengan baik. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, para karyawan bagian produksi sudah terbiasa dan terlatih dengan rutinitas pekerjaannya berdasarkan proses pengerjaan dari waktu ke waktu. Proses pengolahan seperti ini dirasakan lebih praktis dan tidak bertele-tele dibandingkan dengan mengikuti prosedur tertulis. Namun dalam proses pengolahan yang modern dan terencana, standar prosedur oparasi mutlak dibutuhkan untuk menghasilkan produk dengan mutu yang standar dan terjaga secara kontinyu. 2 Good Manufacturing Practices GMP Kaidah yang umum digunakan untuk menghasilkan suatu produk yang bermutu secara berkelanjutan adalah Good Manufacturing Practices GMP. Dalam implementasinya, GMP dapat berperan menjamin dalam menghasilkan produk pangan yang bermutu dan aman bagi konsumen. Dari hasil pengamatan, UKM Petikan Cita Halus belum menerapkan kaidah GMP cara pengolahan dengan baik . Hal ini terbukti dari tidak diterapkannya 179 unsur-unsur GMP antara lain: a Dokumentasi dan pencatatan recordkeeping Tidak ada atau belum dilakukannya dokumentasi dan pencatatan dari seluruh aktivitas pengolahan dari mulai penerimaan bahan baku sampai produk akhir siap dipasarkan. Selama ini yang tercatat adalah jumlah bahan baku dan nilai nominal rupiah. b Kualifikasi personal SDM personnel qualification Spesifikasi pegawai sesuai dengan keahlian dan bidang ilmunya belum sepenuhnya diterapkan, karena terbatasnya anggaran untuk pegawai, maka sumberdaya manusia yang digunakan belum sepenuhnya menerapkan right man on right place . c Sanitasi dan Higienis Hygienee and Sanitation Sebagai salah satu syarat dalam menunjang terciptanya produk yang bermutu, maka sanitasi dan higienis menjadi salah satu parameter dalam penerapan GMP. Dari hasil pengamatan, UKM Petikan Cita halus sudah melakukan sanitasi lingkungan dengan baik. I ni terbukti dari halaman tempat bekerja yang bersih, saluran air lancar, tidak ada genangan air dan tersedia toilet yang cukup dan letaknya agak jauh dari ruang produksi. Akan tetapi penerapan sanitasi dan higienis secara keseluruhan belum dilakukan karena keterbatasan biaya dan SDM. d Verifikasi alat dan peralatan equipment verification Unsur lain yang belum diterapkan adalah verifikasi alat dan peralatan yang digunakan. Unsur ini berhubungan dengan alat-alat yang bersinggungan langsung dengan produk yang akan diolah. Untuk menghasilkan produk yang bermutu dan bebas dari kontaminasi baik fisik, kimia dan biologi, maka pengendalian terhadap kebersihan dan sterilisasi alat-alat dan peralatan mutlak harus dilakukan. Sebagai contoh, wadah atau tempat ikan, rak tray bamboo, tempat pengasapan dan lain-lain harus dalam kondisi bersih dan tidak terkontaminasi. e Validasi proses procces validation Proses pengolahan ikan asap berjalan sebagai sesuatu rutinitas yang mengolah ikan mentah menjadi ikan asap. Dari hasil pengamatan dan 180 informasi dari pemilik perusahaan, evaluasi terhadap proses pengolahan dari mulai pembersihan sampai produk akhir jarang sekali dilakukan oleh menejemen perusahaan. Untuk menghasilkan produk yang bermutu dan standar, perlu dilakukan validasi proses sehingga dapat mencegah terjadinya kekeliruan selama proses berlangsung. Hal ini bisa menyebabkan perbedaan mutu, rasa, dan penampilan produk yang dihasilkan. f Penanganan Bahan complaint handling Untuk penanganan bahan baku, perusahaan telah menerapkan penanganan produk dengan metode rantai dingin dengan menggunakan peralatan sederhana yaitu box atau kotak yang diisi dengan es balok. Berdasarkan hasil pengamatan, alat-alat yang digunakan dalam penanganan ini belum bisa menjamin mempertahankan mutu ikan selama pengangkutan dari PPS Muara Baru ke lokasi pengolahan karena suhu yang dihasilkan oleh es balok dalam kotak masih di atas 5 ° C. Penanganan bahan baku selama proses produksi belum optimal karena masih digunakannya alat dan peralatan yang kurang bersih sehingga dikhawatirkan terjadi kontaminasi baik secara fisik, kimia dan biologi. Sementara untuk penanganan produk akhir, perusahaan sudah menerapkan metode pengemasan kedap udara sehingga terhindar dari kontaminasi dan produk bisa tahan lama.

d. Pengemasan