Pengemasan Penyimpanan Segmentasi Pasar Segmenting

180 informasi dari pemilik perusahaan, evaluasi terhadap proses pengolahan dari mulai pembersihan sampai produk akhir jarang sekali dilakukan oleh menejemen perusahaan. Untuk menghasilkan produk yang bermutu dan standar, perlu dilakukan validasi proses sehingga dapat mencegah terjadinya kekeliruan selama proses berlangsung. Hal ini bisa menyebabkan perbedaan mutu, rasa, dan penampilan produk yang dihasilkan. f Penanganan Bahan complaint handling Untuk penanganan bahan baku, perusahaan telah menerapkan penanganan produk dengan metode rantai dingin dengan menggunakan peralatan sederhana yaitu box atau kotak yang diisi dengan es balok. Berdasarkan hasil pengamatan, alat-alat yang digunakan dalam penanganan ini belum bisa menjamin mempertahankan mutu ikan selama pengangkutan dari PPS Muara Baru ke lokasi pengolahan karena suhu yang dihasilkan oleh es balok dalam kotak masih di atas 5 ° C. Penanganan bahan baku selama proses produksi belum optimal karena masih digunakannya alat dan peralatan yang kurang bersih sehingga dikhawatirkan terjadi kontaminasi baik secara fisik, kimia dan biologi. Sementara untuk penanganan produk akhir, perusahaan sudah menerapkan metode pengemasan kedap udara sehingga terhindar dari kontaminasi dan produk bisa tahan lama.

d. Pengemasan

Pengemasan ikan asap produksi Petikan Cita Halus sudah cukup bagus baik dari segi penampilan estetika maupun dari segi mutunya, sehingga akan meningkatkan daya saing di pasar. Selain itu dengan digunakannya kemasan kedap udara, produk yang dihasilkan UKM Petikan Cita Halus mampu bertahan sampai 1 tahun bila disimpan dalam lemari pendingin. Kondisi ini merupakan modal bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan sekaligus sebagai suatu faktor keunggulan dari para pesaingnya. 181

e. Penyimpanan

Berdasarkan hasil pengamatan, tempat penyimpanan produk baik ikan segar maupun ikan asap menggunakan 7 unit freezer . Dalam perencanaannya, 7 unit freezer tersebut dibagi dua yaitu 2 unit untuk penyimpanan bahan baku ikan segar dan 5 unit untuk penyimpanan produk akhir ikan asap dan semuanya ditempatkan dalam Ruang Penyimpanan. Namun dalam pelaksanaannya, seringkali terjadi pencampuran penyimpanan produk mentah dengan produk akhir akibat keterbatas tempat atau daya tampung freezer yang dimiliki terbatas . Kondisi ini sering terjadi bila pasokan bahan baku cukup melimpah tapi proses produksi pengasapan tidak mampu mengimbanginya atau sebaliknya, dimana produk akhir yang siap dipasarkan belum terdistribusi tetapi pasokan bahan baku sudah terlanjur datang. Pencampuran penyimpanan antara produk mentah dengan produk akhir dalam satu tempat sedikit banyak dapat mempengaruhi mutu, sehingga hal ini harus dihindari. Perusahaan harus sudah memikirkan penyediaan atau penambahan freezer baru untuk mengatasi masalah tersebut.

f. Penerapan Menejemen Mutu

Berdasarkan pengamatan selama proses pengolahan berlangsung, penerapan sistem jaminan mutu di UKM Petikan Cita Halus belum sepenuhnya diterapkan. Hal ini terlihat dari beberapa point yang menjadi persyaratan utama dalam penerapan jaminan mutu yaitu sanitasi dan higienis menyeluruh yang meliputi sanitasi lingkungan, sanitasi karyawan, dan sanitasi alat dan sanitasi ruang. Lingkungan di sekitar UKM Petikan Cita Halus yang merupakan pedesaan yang masih alami dengan pohon-pohon yang masih lebat, sangat mendukung terhadap pelaksanaan program sanitasi dan higienis karena lingkungannya masih bersih dan belum terkontaminasi oleh limbah dan kotoran. 182 Sanitasi dari karyawan yang terlibat dalam proses produksi, pengolahan dan pengemasan adalah mutlak diterapkan. Sanitasi karyawan ini diwujudkan dengan cara membersihkan diri dan menggunakan pakaian kerja kerja khusus, tutup kepala, sepatu khusus dan sarung tangan. Hal ini belum terlihat pada pelaksanaan proses produksi. Sanitasi karyawan diperlukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap produk ikan asap. Sanitasi peralatan penting dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi baik fisik, biologi dan kimia terhadap produk ikan asap. Sanitasi alat dilakukan dengan pencucian alat sebelum digubakan dengan menggunakan larutan pembersih yang diperbolehkan seperti larutan air yang telah ditambah chlorine dalam dosis tertentu. Sanitasi ruang ditujukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi kimia dan biologi seperti ruang peralatan dan perlengkapan mesin harus berjauhan dengan ruang penyimpanan bahan baku atau produk akhir. I kan asap yang mampu bersaing dan diterima pasar adalah ikan asap yang mempunyai kualitas mutu yang baik. Berdasarkan pengamatan, ikan asap produksi UKM Petikan Cita Halus mempunyai mutu yang cukup bagus walaupun dengan keterbatasan sarana. Dalam proses produksinya, faktor-faktor yang mendukung terciptanya produk yang bermutu telah diterapkan dengan baik seperti pemilihan bahan baku yang berkualitas, proses produksi yang relatif higienis, penyimpanan produk dalam suhu rendah freezer dan penggunaan kemasan kedap udara.

4.2.2 Aspek Pemasaran

Pemasaran ikan asap UKM Petikan Cita Halus dilakukan dengan menjual secara langsung ke konsumen akhir melalui pendistribusian produknya di pasar-pasar tradisonal, oulet Mall UKM dan beberapa supermarket seperti Hero, Giant dan Carefour. Bahkan saat ini, Giant dan Carefour bersedia menampung ikan asap UKM Petikan Cita Halus dalam jumlah yang tidak dibatasi. Dengan diterimanya ikan asap UKM Petikan 183 Cita Halus di supermarket besar menunjukan bahwa produk tersebut sudah layak dijual dan memiliki daya saing. Pada dasarnya UKM Petikan Cita halus dapat menjual produknya secara langsung ke konsumen akhir, tetapi dengan menggunakan perantara ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh antara lain sumber daya keuangan yang dibutuhkan dapat dihemat sehingga lebih efisien dan biaya distribusi lebih ekonomis.

a. Segmentasi Pasar Segmenting

Prinsip dari segmentasi pasar adalah membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam satuan-satuan pasar segmen pasar yang bersifat homogen. Berdasarkan hasil kajian, segmen pasar UKM Petikan Cita Halus ditujukan untuk memenuhi kalangan ekonomi menengah bawah. Namun dilihat dari tujuan penjualannya selama ini, produk UKM Petikan Cita Halus lebih banyak diserap oleh masyarakat ekonomi menengah ke atas. Hal ini bisa dilihat dari pendistribusian ikan asap lebih banyak dilakukan ke supermarket daripada ke pasar-pasar tradisional. Selain itu harga ikan asap yang dikemas dalam kemasan 1 kg seharga Rp. 65.000 – Rp. 75.000 dirasakan relatif mahal, sehingga agak sulit terjangkau oleh kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Apabila segmen pasar yang dituju adalah segmen masyarakat ekonomi menengah ke bawah, maka perlu dilakukan strategi penurunan harga melalui perubahan bentuk kemasan dan volume sehingga terjangkau masyarakat luas. Misalnya dengan membuat kemasan ikan asap yang lebih kecil ukuran 100 gr. Selain itu, segmentasi pemasaran UKM Petikan Cita Halus didasarkan pada segmentasi demografi yaitu pemasaran yang hanya difokuskan pada wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

b. Penetapan Pasar Sasaran Targetting