Aspek Profitabilitas Analisis Peta Stakeholder

192 peta tersebut, langkah-langkah yang perlu dilakukan perusahaan terkait dengan setiap strategi, kebijakan dan program adalah : - Pelanggan dan supermarket retailer harus dikondisikan merasa puas dengan menggunakan produk perusahaan apapun strategi, kebijakan dan program yang dijalankannya. - Karyawan, pesaing, pemasok, dan media massa dikendalikan dengan menjaga informasi dan komunikasi terhadap mereka yang seimbang sesuai kebutuhan dengan mengacu kepada setiap strategi, kebijakan dan program perusahaan yang akan dijalankan. - Dinas Perindustrian, Dinas Kelautan dan Perikanan. Pemerintah, dan tetangga sekitar harus dijaga hubungannya dengan baik sehingga tetap berjalan harmonis untuk kelancaran strategi, kebijakan dan program yang akan dijalankan. Tabel 15. Peta Stakeholder Berdasarkan Hubungan Antara Power dan I nterest INTEREST Tinggi Rendah POWER Tingg i 1. Pemilik perusahaan 1. Pelanggan 2. Menejemen 2. Supermarket Pasar Retail Re n d a h 1. Karyawan 1. Pesaing 2. Pemasok 3. Media Massa 1. Dinas Perindustrian 2. Dinas Kelautan dan Perikanan 3. Tetangga dan masyarakat

4.2.4 Aspek Profitabilitas

Berdasarkan laporan keuangan UKM Petikan Cita Halus, keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 31,41 dibandingkan tahun 2006, hal ini terjadi karena penjualan pada tahun 2007 turun sebesar 35,21 dibandingkan penjualan pada tahun 2006. Dilihat dari nilai nominal laba perusahaan tahun 2006 dan tahun 2007, terjadi penurunan laba yaitu sebesar Rp. 193 6.979.000 Rp. 22.230.000,00 pada tahun 2006 menjadi Rp. 15.251.000,00 pada tahun 2007. Namun profit margin laba bersih dibandingkan dengan nilai penjualan tahun 2007 11,69 mengalami peningkatan sebesar 0,65 dibandingkan tahun 2006 11,04 . Penurunan volume dan nilai penjualan pada tahun 2007 diakibatkan oleh berkurangnya jumlah produksi dari tahun sebelumnya, dimana volume produksi tahun 2006 sebesar 3175 kg sedangkan pada tahun 2007 hanya sebesar 2623 kg atau turun sebesar 17 Tabel 16. Selain itu biaya operasional pada tahun 2007 juga mengalami kenaikan sebesar 7,25 dibandingkan tahun 2006 sehingga laba perusahaan semakin berkurang. Tabel 16. Laporan Laba Rugi UKM Petikan Cita Halus Tahun 2006 – 2007 No Uraian 2006 2007 Realisasi Rp. 000 Realisasi Rp. 000 1 Penjualan 201.429 100.00 130.500 100,00 2 Biaya Produksi 91.752 45,55 50.949 39,04 3 Biaya Penjualan 30.740 15,26 18.100 13,87 Laba Kotor 78.937 39,19 61.451 47,09 4 Biaya Operasional 56.700 28,15 46.200 35,40 Laba Bersih 22.237 11,04 15.251 11,69 Sumber : Laporan Keuangan UKM Petikan Cita Halus Tahun 2006 - 2007 Jika kenaikan profit margin perusahaan ditambah dengan rata-rata inflasi selama tahun 2007 yaitu sebesar 6,59 Tabel 17, maka kenaikan biaya operasional yang wajar adalah rata-rata sebesar 7,24 . Jika kenaikan biaya melebihi angka tersebut maka perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap seluruh komponen pada struktur biaya. Tabel 17. Tingkat I nflasi di I ndonesia Tahun 2005 – 2007 No. Tahun Tingkat Inflasi 1. 2005 17,10 2. 2006 6,60 3. 2007 6,59 Sumber : Biro Pusat Statistik Tahun 2008 194 Berdasarkan analisis lanjutan terhadap komponen-komponen pada struktur biaya perusahaan seperti terlihat pada Tabel 18 tercatat bahwa sebagian besar komponen mengalami penurunan biaya. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya pembelian bahan baku akibat dari ketidaklancaran pasokan bahan baku dan juga disesuaikan dengan besarnya permintaan ikan asap pada tahun tersebut. Tabel 18. Hasil Analisis Biaya Tahun 2006 – 2007 No. Uraian Tahun Kenaikan 2006 2007 Rp. 000 Rp. 000 1 Pembelian Bahan Baku 82.852 46,24 44.405 36,30 -9,93 2 Biaya Gaji dan upah 24.000 13,39 24.000 19,62 6,23 3 Biaya Pembelian Kayu Bakar 2.000 1,12 1.500 1,23 0,11 4 Ongkos Fillet ikan 7.400 4,13 5.044 4,12 -0,01 5 Beban Penjualan dan Promosi 30.740 17,15 25.164 20,57 3,42 6 Biaya Listrik 1.800 1,00 1.800 1,47 0,47 7 Biaya pengemasan 6.200 3,46 3.400 2,78 -0,68 8 Beban Asap 16.000 8,93 8.800 7,19 -1,73 9 Biaya Telepon 3.000 1,67 3.000 2,45 0,78 10 Biaya Pembelian BBM 5.200 2,90 5.200 4,25 1,35 Total Biaya 179.19 2 122.313 Dari tabel di atas, terlihat beberapa komponen biaya mengalami tingkat kenaikan positif dan negatif yang cukup signifikan. Komponen biaya yang mengalami kenaikan positif antara lain : a Biaya Gaji dan upah Persentase biaya gaji dan upah pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 6,23 pada tahun 2007. Angka ini memang masih dibawah angka tingkat pendapatan perusahaan ditambah inflasi rata-rata tahun 2007 7,24 , namun secara nominal uang, biaya gaji dan upah tahun 2006 dan 2007 tidak mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp. 24.000.000. Hal ini disebabkan karena beban kerja pada tahun 2006 195 lebih tinggi dari pada beban kerja pada tahun 2007. Pada tahun 2006 proses produksi mampu mengolah ikan sebanyak 9.877 kg, sedangkan pada tahun 2007 proses produksi hanya mampu mengolah ikan sebanyak 6.778 kg. Penurunan proses produksi inilah yang menyebabkan tingkat biaya gaji dan upah meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Oleh karena itu perlu pengkajian lebih mendalam mengenai sistem pemberian gaji dan upah yang proporsional dan saling menguntungkan. b Beban penjualan dan Promosi Hampir sebagian besar produk ikan asap UKM Petikan Cita Halus dijual di outlet-outlet supermarket Giant, Hero dan Carefour dimana perusahaan dikenakan beban penjualan dan promosi yang besarnya ditentukan oleh pihak supermarket. Beban penjualan ini sebagai biaya potongan, promosi dan allowance yang merupakan kebijakan yang harus diikuti oleh setiap pemasok. Beban penjualan dan promosi mengalami kenaikan sebesar 3,42 yaitu 17,15 pada tahun 2006 menjadi 20,57 pada tahun 2007. Bila dibandingkan dengan angka tingkat pendapatan ditambah rata- rata inflasi tahun 2007, kenaikan beban penjualan dan promosi dapat dikatakan wajar. Namun nilai nominal beban penjualan dan promosi jauh diatas keuntungan perusahaan dan perlu pengkajian dan pengontrolan yang lebih seksama terhadap kebijakan yang diterapkan olah pihak supermarket. c Biaya pembelian bahan bakar minyak BBM, ongkos fillet dan biaya telepon. Biaya bahan bakar minyak BBM turut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tingkat kenaikan pembelian bahan bakar minyak BBM dari tahun 2006 ke tahun 2007 adalah sebesar 1,35 . Persentase kenaikan biaya pembelian BBM ini masih dikatakan wajar karena nilainya masih di bawah tingkat pendapatan perusahaan ditambah dengan tingkat inflasi rata-rata. Namun secara 196 nominal, biaya pembelian bahan bakar minyak BBM dari tahun 2006 ke tahun 2007 tidak mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp. 5.200.000. Kondisi ini disebakan oleh turunnya kapasitas produksi pada tahun 2007 dibandingkan dengan kapasitas produksi tahun 2006, sementara beban biaya nilainya tetap. Untuk kasus yang sama terjadi pula pada komponen ongkos fillet ikan dan biaya telephone, dimana secara nominal uang, nilainya sama antara biaya yang dikeluarkan pada tahun 2006 dengan tahun 2007. Berdasarkan observasi langsung terhadap seluruh aktivitas operasional perusahaan diperoleh beberapa hal yang perlu diperbaiki antara lain: 1 Sistem pemberian gaji dan upah Melihat sering terjadinya fluktuasi pasokan bahan baku yang menyebabkan terganggunya proses produksi, maka perlu dilakukan perubahan system penggajian yang diseuaikan dengan beban kerja yang dilakukan. Sistem penggajian karyawan yang berlangsung saat ini masih menerapkan system penggajian tetap yang dibayarkan setiap bulan. Sistem penggajian ini tidak cocok untuk usaha yang proses produksinya berlangsung dengan volume yang tidak tetap. 2 Optimalisasi kapasitas produksi Kapasitas produksi ikan asap UKM Petikan Cita Halus masih memungkinkan untuk ditingkatkan. Kapasitas terpasang saat ini mampu mengolah ikan mentah sebanyak 1 ton per hari. Dengan jumlah kapasitas yang sangat besar ini, apabila dimanfaatkan akan menurunkan komponen biaya-biaya satuan sehingga akan menimbulkan profit dari efisiensi usaha. 3 Pemanfaatan jaringan pemasok bahan baku untuk menciptakan kelangsungan pasokan bahan baku yang terjamin. 4 Efisiensi terhadap pengeluaran-pengeluaran rutin. 197

4.2.5 Aspek Kelayakan Industri Dan Prospek Masa Depan Foresight