203
harga ikan asap menjadi mahal dan beban biaya perpindahan switching cost dari ikan asap ke dendeng sapi atau ikan pindang sangat rendah.
d. Kekuatan Tawar Pemasok
Kekuatan tawar pemasok dapat dinilai dari jumlah pemasok, bahan baku pengganti, biaya pengganti bahan baku, I ntegrasi Pemasok ke
depan menjadi pesaing, dan Ketepatan Pasokan Bahan Baku. Makin besar kekuatan tawar pemasok makin besar ancaman yang diberikan terhadap
strategis perusahaan. Berdasarkan hasil kuesioner, penilaian kekuatan tawar pemasok
dikategorikan sedang dengan skor 3,374 Tabel 22. Parameter yang paling berpengaruh adalah jumlah pemasok bahan baku dengan bobot
21,6 , I ntegrasi Pemasok menjadi pesaing dengan bobot 21,1 dan Ketepatan Pasokan Bahan Baku dengan bobot 20,6 . Sedangkan
parameter Bahan Baku Pengganti dengan bobot 18,6 dan Biaya Pengganti Bahan Baku dengan bobot 18,1 dikategorikan sebagai
parameter yang kurang berpengaruh terhadap faktor kekuatan tawar pemasok.
Tabel 22. Hasil Kuesioner Penilaian Kekuatan Tawar Pemasok
NO. VARIABLE KEKUATAN TAWAR PEMASOK
BOBOT NILAI
SKOR
1 Jumlah Pemasok Bahan Baku
21,6 3,64
0,786 2
Bahan Baku Pengganti 18,6
3,36 0,625
3 Biaya Pengganti Bahan Baku
18,1 3,09
0,559 4
I ntegrasi Pemasok ke depan menjadi pesaing
21,1 3,45
0,729 5
Ketepatan Pasokan Bahan Baku 20,6
3,27 0,674
100 3,374
Dari Tabel 24, jumlah pemasok bahan baku memiliki skor tertinggi yaitu 0,786. Penilaian responden terhadap jumlah pemasok bahan baku
cukup tinggi yaitu 3,64 artinya jumlah pemasok bahan baku memiliki
204
peranan penting dalam menentukan posisi tawar pemasok. Pemasok tunggal akan mempunyai
berganing position
yang tinggi dan akan mengontrol terhadap penentuan harga dan jumlah pasokan sehingga hal
ini kurang baik bagi perusahaan karena mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap satu pemasok.
Parameter kedua dengan skor tertinggi adalah integrasi pemasok menjadi pesaing di masa mendatang dengan skor 0,729. Penilaian
responden terhadap tingkat I ntegrasi Pemasok menjadi pesaing di masa depan adalah cukup tinggi yaitu 3,45. Bahan baku yang dipasok ke
industri pengolahan ikan asap adalah ikan segar yang terdiri atas jenis ikan patin, nila, tuna, layang, marlin, pari dan cakalang. Proses
pengolahan ikan asap relatif sederhana dengan tingkat permodalan yang sedikit ada kemungkinan akan merangsang pemasok untuk
mengembangkan usahanya sampai ke pengolahan yaitu berbisnis dalam pengolahan ikan baik ikan asap ataupun jenis olahan lainnya. Kondisi ini
merupakan ancaman yang cukup serius bagi perusahaan pengolahan ikan di masa datang.
Parameter ketiga yang memberikan skor tertinggi adalah ketepatan pasokan bahan baku dengan skor 0,674. Penilaian responden terhadap
ketepatan pasokan bahan baku ikan asap cukup tinggi yaitu 3,27. Ketepatan pasokan bahan baku akan mendorong kontinyuitas proses
produksi sehingga pasokan ikan asap ke pasar akan berjalan dengan lancar.
e. Kekuatan Tawar Pembeli