207
masih memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai suatu usaha yang memiliki profit yang tinggi.
Tabel 24. Hasil Kuesioner Analisis I ndustri
No. Variabel
Skor Keterangan
1 Ancaman Pendatang
Baru 3,609
Faktor Strategis Sedang
2 Tingkat Persaingan Dalam
I ndustri 3,432
Faktor Strategis Sedang
3 Ancaman Produk Substitusi
3,706 Faktor Strategis Kuat
4 Kekuatan Penawaran
Pemasok 3,374 Faktor Strategis
Sedang 5 Kekuatan
Penawaran Pembeli 3,254
Faktor Strategis Sedang
Total Rata-rata 3,475
Variabel tertinggi yang berpengaruh dan sebagai ancaman terhadap kelangsungan usaha pengolahan ikan asap adalah Ancaman Produk
Substitusi dengan skor 3,706, kemudian diikuti oleh ancaman pendatang baru dengan skor 3,609. Kedua variabel ini secara langsung akan
menimbulkan tingkat persaing yang tinggi dalam memperebutkan pasar yang ada.
4.2.6 Aspek Situasi SWOT
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa analisis situasi merupakan langkah awal dalam proses perumusan strategi. Dalam analisis
ini para menejer perusahaan diharuskan menemukan kesesuaian strategi antara peluang eksternal dan kekuatan internal disamping memperhatikan
ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal.
a. Penentuan Faktor Strategis Internal
Berdasarkan hasil
Focus Group Discussion
FGD, maka diperoleh sembilan faktor yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Kesembilan faktor tersebut adalah teknologi pengolahan yang dimiliki, kualitas mutu produk akhir, kemampuan produksi, penanganan bahan
208
baku, pengemasan produk akhir, tingkat pendidikan karyawan, kemampuan inovasi dan pembaruan, profitabilitas perusahaan dan
tanggung jawab sosial perusahaan Tabel 25. Tabel 25. Hasil Penilaian Faktor I nternal
NO. PARAMETER KUNCI
INDIKATOR KINERJA KL
1. Teknologi Pengolahan yang
dimiliki Produktivitas rendah, proses lama
L 2.
Kualitas mutu produk akhir Rasa dan penampilan Produk akhir menarik,
waktu kadaluarsa panjang K
3. Kemampuan
Produksi Kapasitas dan Jumlah peralatan, jumlah
tenaga kerja K
4. Penanganan Bahan Baku
Peralatan dan prosedur kerja L
5. Pengemasan produk akhir
Kemasan kedap udara dan menarik K
6. Tingkat pendidikan karyawan
Jumlah Sarjana lebih sedikit L
7. Kemampuan inovasi
dan pembaruan
Tidak ada variasi produk,
positioning
belum tercipta
L 8.
Profitabilitas perusahaan Profitabilitas perusahaan rendah
L 9.
Tanggung jawab sosial perusahaan tinggi
Penyerapan tenaga kerja dan bahan baku lokal tinggi
K I K : I ndikator Kinerja
K : Kekuatan L : Kelemahan
Dari Tabel 25, terlihat bahwa empat faktor merupakan kekuatan perusahaan yaitu Kualitas mutu produk akhir, kemampuan produksi,
pengemasan produk akhir dan tanggung jawab sosial perusahaan, dan lima faktor merupakan kelemahan perusahaan yaitu teknologi pengolahan
yang dimiliki, penanganan bahan baku, tingkat pendidikan karyawan, kemampuan inovasi dan pembaruan dan profitabilitas perusahaan.
Tabel 26. Faktor-faktor strategis I nternal UKM Petikan Cita Halus
No. Faktor Strategis
Internal Bobot
Pering- kat
Skor Ketera-
ngan KEKUATAN
1. Tanggung jawab
sosial perusahaan
0,05 4 0,20 2.
Mutu produk akhir 0,15
4 0,80
3. Kemampuan Produksi
0,15 5
0,75 4.
Pengemasan produk akhir 0,15
4 0,60
KELEMAHAN
5. Tingkat pendidikan
0,10 2
0,20
209
karyawan 6.
Kemampuan inovasi dan pembaruan
0,10 2 0,20 7. Teknologi
Pengolahan yang
dimiliki 0,15 3 0,45
8. Profitabilitas perusahaan
0,05 3
0,15 9. Penanganan
Bahan Baku
0,10 3
0,30
TOTAL 1,00 3,40
Keterangan Peringkat : 1. Sangat rendah
2. Rendah 3. Sedang
4. Tinggi
5. Sangat
Tinggi
Penilaian lebih lanjut terhadap sembilan faktor internal menghasilkan faktor mutu produk akhir, kemampuan produksi dan pengemasan produk
akhir merupakan faktor dominan sebagai kekuatan perusahaan dengan skor masing-masing 0,80, 0,75 dan 0,60 Tabel 26. Sedangkan faktor
kemampuan inovasi dan pembaruan, teknologi Pengolahan yang dimiliki dan penanganan bahan baku merupakan faktor-faktor yang berpotensi
sebagai kelemahan perusahaan dengan skor di bawah 0,50.
b. Penentuan Faktor Strategis Eksternal